KULIAHALISLAM.COM – Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kabupaten Kendal mengadakan mimbar rakyat berkolaborasi dengan PMII dan BEM Kendal untuk mengkritisi pembangunan pasar. Acara tersebut diadakan di gazebo kampus 1 UMKABA Kendal pada sabtu 3/8/24. Dalam acara tersebut IMM Kendal menghadirkan Abdul Wahid sebagai pembicara utama, lalu ada tiga penangap yaitu dari PMII Surya, IMM Naufal dan BEM Kendal Irsyad.
Abdul Wahid mengatakan, “Sejak awal terbakarnya pasar weleri, kami dan para aktivis yang ada di kendal sudah konsen mengadvokasi dan menginventarisir permasalahan dari para pedagang dan keluarga pedagang. Hampir seluruh pedagang meminta agar segera dilakukan pembangunan di tahun itu juga. Namun kenyataannya berlarut-larut lamanya pasar weleri tidak dibangun dan dugaan kami memang tidak mendapat perhatian khusus dari bupati. Karena kami mendengar tempat yang dulunya pasar itu akan dibangun sport center.” Tutur Wahid.
“Advokasi yang kami lakukan dari sepanjang 2 tahun pertama ternyata belum mendapatkan perhatian khusus dari bupati. Hingga akhirnya kami memutuskan mebuat mural di bekas-bekas banner dan kain dengan tulisan “Save Pasar weleri”. Alhamdulillah dalam proses 3 tahun advokasi ini berjalan, akhirnya tuntutan kami diterima, dan diantarkanlah APBD sebesar 51 Milyar.” Tambah Wahid.
“Dalam prosesnya kami tidak melihat ada pengawasan yang memadai dalam pembangunan pasar. Kami menduga ada indikasi penyimpangan dalam proses pembangunan. Dan merupakan suatu kebetulan, Direktur PT Chimarder 777 Martono telah menjadi tersangka kasus dugaan korupsi di Pemerintahan Kota (Pemkot) Semarang. Yang mana PT Chimader 777 adalah kontraktor yang mengerjakan pembangunan pasar weleri. Maka kami menduga akan adanya kemungkinan terjadi hal serupa. Harapan kami penegak hukum, KPK, Kejaksaan, BPK dapat melakukan audit investigasi dalam kasus pasar weleri.” Tambah Wahid.
Ketua Umum IMM kendal, Naufal mengatakan, “pada dasarnya kami IMM akan selalu berdiri untuk keadilan dan rakyat. Segala ketidakadilan dan kesewenang-wenangan adalah musuh IMM. Dan IMM telah mengukir sejarah turut berpartisipasi dalam advokasi pasar weleri dan itu dapat teman-teman lihat di sosial media IMM. Hari ini IMM kembali terpanggil untuk melanjutkan perjuangan, karena ternyata perjuangan belum usai. Dalam waktu dekat kami berencana membuat mimbar bebas turun kejalan untuk menyuarakan keresahan kami. ” Ujar Naufal.
Ketua BEM kendal Irsyad mengatakan, “BEM kendal cukup konsen mengadvokasi beberapa isu di masyarakat. Dan pasar weleri juga merupakan salah satu masalah yang pernah kita kaji. Walau pengkajian kami tidak se-detail apa yang dilakukan Mas Wahid dan teman-teman. Namun bagi kami, Berkaitan dengan problem pasar weleri ini adalah hal yang sangat krusial perlu adanya kawalan serta tindak lanjut oleh pemangku kebijakan, peran mahasiswa sebagai penyeimbang pemerintah dan masyarakat perlu hadir sebagai garda terdepan dalam jalur keadilan.” Tutur Irsyad.
Ketua PMII Kendal Surya mengatakan, “Apa yang sudah disampaikan mas Wahid dan teman-teman tadi sudah sangat lengkap dan detail. Maka bagi kami, mengawal kasus tersebut merupakan kewajiban bersama. Namun disisi lain saya juga ingin menyampaikan banyak kasus lain di kendal yang patut kita kritisi bersama. Kajian dan diskusi seperti ini akan lebih baik di biasakan dan menjadi agenda rutin bersama.” Tutur surya.
Acara ini mendapat tanggapan yang baik dari para mahasiswa dan aktivis yang menghadiri diskusi. Beberapa peserta turut menyampaikan opini dan pandangannya terkait perpolitikan yang ada di kabupaten kendal.