Artikel

Metode Mencintai Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam [Edisi Khutbah Jumat]

5 Mins read

Metode
Mencintai Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam(Gambar; Ucareindonesia.org)

KULIAHALISLAM.COM

Oleh : Rabiul Rahman Purba, S.H

           
I.   
Khutbah Pertama;

السلام عليكم ورحمة
الله وبركاته

1.     Hamdalah;

2.     Syahadatain;

3.     Salawat

4.  Ammaba’du

5. 
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ
حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

Yaa Ayuhaldaziyna amanutaqullaha haqatuqatih wa
la tamutunna illa wa antummuslimun

6.    
Qalalahu Ta’ala Fil Qur’anil Adzim;

قُلْ إِن كُنتُمْ
تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ ٱللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ
ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيم
ٌ

Arab-Latin: Qul ing kuntum tuḥibbụnallāha fattabi’ụnī
yuḥbibkumullāhu wa yagfir lakum żunụbakum, wallāhu gafụrur
raḥīm. Artinya:
Katakanlah (Muhammad) : “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah
aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang”(Q.S Al-Imran ayat 31).

7.    Tema : Metode Mencintai
Rasulullah Muhammad
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ

*****
Jamaah Shalat Jumat yang Berbahagia****

Imam
Mustafa Al Maragi (mantan Rektor Universitas Al-Azhar, Mesir) dalam Kitabnya “Tafsir
Al Maraghi Jilid 3
” menafsirkan ayat di atas  dengan menyatakan : ‘Allah menjelaskan bahwa
jalan untuk mendapatkan kasih-Nya ialah dengan mengikuti Rasulullah Muhammad Shallallahu
Alaihi Wasallam
, melaksanakan segala perintah-Nya serta menjauhi semua
larangan-Nya. Dengan demikian maka seseorang berhak mendapatkan kasih dan
ampunan atas dosa-dosa-Nya’.

****Bapak-bapak
dan jamaah di Masjid yang kita cintai****

Dalam
mencintai Nabi Muhammad
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
kita tidak tidak cukup hanya sebatas ucapan namun cinta kepada Rasulullah harus
dibuktikan dalam tindakan yaitu menaati perintah Nabi
صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
. Al-Warraq dalam syairnya berkata “ Seandainya cintamu
memang benar, maka pastilah engkau menaati-Nya, sesungguhnya orang yang dilanda
cinta selalu menaati pihak yang dicintai-Nya
”. Pertanyaannya adalah
bagaimana mencintai Nabi Muhammad
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ? Berikut
pembahasannya.


Pertama, untuk
mencintai Nabi
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
maka kita harus mengenal kehidupannya dan pribadi agungnya. Dalam buku “Hayatu
Muhammad
” tulisan Dr. Mohammad Husain Haekal, disebutkan “ Tidak mungkin
orang dapat mengenal Islam dengan baik jika tidak mengenal sejarah orang yang membawa
Islam itu
”. Masalahnya adalah banyak generasi Muslim khususnya generasi Gen
Z pada dewasa ini tidak mengenal
Nabi صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
. Padahal orang-orang Barat yang notabennya
non-Muslim berlomba-lomba mempelajari kehidupan Rasulullah dan menulis sejarah
Rasulullah.

Misalnya,
Karen Amstrong, mantan Biarawati Katolik Roma dari Inggris menulis buku “
Muhammad Sang Nabi, kemudian Lesley Hazleton menulis buku “Pribadi Muhammad”,
Prof. Wiliam Montogomery Watt menulis “Muhammad Melihat Sang Nabi Sebagai
Negarawan
”, bahkan Martin Lings masuk Islam setelah menulis buku sejarah
Nabi Muhammad
Shallallahu alaihi wasallam.

Baca...  Sintetis Antara Filsafat dan Tasawuf dalam Konsep Wahdatul Wujud Ibnu Arabi

Mereka
tertarik dengan sejarah Rasulullah karena berdasarkan penelitian Prof. Michael
Hart dari Amerika Serikat dalam bukunya “100 Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia
dari mulai Nabi Adam hingga abad 22”, ia menempatkan Rasulullah sebagai orang
nomor satu paling berpengaruh di dunia, dan nomor 2 ditempati Isac Newton dan
nomor 3 adalah Nabi Isa Alamsih.

Berdasarkan
hal tersebut, kita sebagai umat Muslim khususnya generasi Gen Z, harus mengenal
Nabi dengan cara membaca sejarah hidup Rasulullah
صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّم
َ dan membaca,
mempelajari perjuangan para sahabat dan keluarga Nabi. Membaca sejarah Nabi di
era digital saat ini bisa dilakukan melalui internet, konten-konten Islami yang
kredibel dan bertanya kepada para ahli ilmu disertai sikap kritis.

 

**** Jamaah Shalat Jumat yang Berbahagia****

 


Kedua,
Mengikuti Sunnah Nabi Muhammad
صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّم
َ.
Setelah mengenal kehidupan Rasulullah, selanjutnya mengikuti
Sunnah. Apa itu Sunnah ? Sunnah sering diartikan sebagai tindakan yang
dikerjakan mendapat pahala dan ditinggalkan tidak berdosa. Itu sebenarnya
definis dari segi hukum Fiqih. Definisi Sunnah dari segi bahasa (lughat)
menurut Prof. Dr. Tengku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy dalam bukunya “Pengantar
Ilmu Hadis
” yaitu jalan yang terpuji. Firman Allah dalam Q.S Al-Ahzab ayat
21 :


لَقَدۡ كَانَ لَكُمۡ فِىۡ
رَسُوۡلِ اللّٰهِ اُسۡوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنۡ كَانَ يَرۡجُوا اللّٰهَ وَالۡيَوۡمَ
الۡاٰخِرَ وَكَرَ اللّٰهَ كَثِيۡرً
ا

Arab-Latin : Laqad kaana
lakum fii Rasuulil laahi uswatun hasanatul liman kaana yarjul laaha wal yawmal
Aakhira wa azkaral laaha kasiiraa
. Artinya : “ Sungguh, telah ada pada
(diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang
mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat
Allah”.

Sunnah Rasulullah yang  kita ikuti
dibagi atas beberapa bagian;

1.    
Sunnah Huda yaitu sesuatu yang
dilaksanakan untuk menyempurnakan kewajiban agama. Seperti azan dan Shalat
berjamaah.

2.    
Sunnah Za-idah yaitu segala
kebiasaan yang dilakukan Rasulullah seperti makan, minum, tidur, berbicara dan
lainnya.

3.    
Sunnah Muakkadah yaitu segala
urusan-urusan yang dikerjakan Nabi namun kita tidak diberatkan melaksanakannya
seperti Shalat Rawatib dan Shalat Sunnah Subuh.

4.    
Sunnah Ghairu Muakkadah yaitu
segala urusan tidak difardhukan dan tidak dikerjakan Nabi secara tetap.
Misalnya Shalat Sunnah sebelum Shalat Magrib dan Shalat Sunnah sebelum Shalat
Isya.

Baca...  Ulul Albab dan Konsep Barat Mengenai Intelektual dalam Catatan Prof. Jalaluddin Rakhmat

Jadi yang namanya ikut “Sunnah
Nabi
” itu bukan hanya pakaian saja bergamis, bersorban. Prof. Dr. KH Ali Mustafa Yaqub
(mantan Imam Masjid Istiqlal, Jakarta) dalam At-Thuruqus Shahihah fi Fahmis
Sunnatin Nabawiyyah
mengatakan, kebanyakan hadits tentang keutamaan sorban
kualitasnya maudhu’ (palsu) dan dhaif jiddan (sangat lemah).
Tidak ada satu hadits shahih pun yang menerangkan keutamaan bersorban saat
shalat. Pemakian sorban, imamah itu lebih kepada Mubah.

Firman Allah dalam Q.S Al-Araf ayat 26 : “Wahai
anak cucu Adam! Sesungguhnya Kami telah menyediakan pakaian untuk menutupi
auratmu dan untuk perhiasan bagimu. Tetapi pakaian takwa, itulah yang lebih
baik. Demikianlah sebagian tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka
ingat.”.


Ketiga, Mengikuti Ahlak Rasulullah Muhammad Shallallahu
Alaihi Wasallam
. Jamaah Shalat Jumat yang berbahagia, Rasulullah diutus ke
muka bumi selain untuk menyampaikan risalah Islam, beliau diutus untuk
menghancurkan watak atau sifat manusia yang jahiliyah penuh kegelapan dan nafsu
seytan menjadi ahlak insan yang Insaniyah dan Rabbaniyah.

Dari Abu Hurairah yang
mengatakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: “Sesungguhnya aku
diutus hanyalah untuk menyempurnakan akhlak-akhlak yang baik
”. Mengenai
akhlak Nabi SAW, Aisyah radhiallahu anha  menjawab: 
كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ (Kana
Khalaqahu Al-Qur’an
) Artinya: “Akhlak beliau adalah Al-Qur’an. Yakni
sebagaimana yang terdapat di dalam Al-Quran”

Namun masalah yang kita
hadapi saat ini adalah ahlak kaum Muslim saat ini pada umumnya jauh dari ahak
Al-Qur’an baik dalam berbicara, etika terhadap para Ulama/guru, etika murid
terhadap guru, etika terhadap masjid, etika terhadap orang tua, etika terhadap
hewan dan etika dalam berbangsa dan bernegara.

 Sehingga Syekh Muhammad Abduh Ulama besar abad
ini dari Mesir menyatakan “Pada saat aku ke Paris, Prancis tidak ada Islam
yang ada Muslim namun saat aku di Arab yang ada Islam tidak ada Muslim
”.
Karena ia melihat ahlak orang-orang Barat masih lebih baik dibanding negeri
mayoritas agama Islam. Berdasarkan Survei Gallup Global Emotions Report
tahun 2021 menempatkan negara mayoritas Muslim seperti Libanon, Afganistan,
Irak, Jordania sebagai negara teratas memiliki watak buruk dan pemarah.

Pentingnya ahlak ini
sampai-sampai para Ulama dibanyak kitab-kitab mereka seperti Imam Al-Ghazali
dalam kitab Ihya Ulumudin menempatkan adab/ahlak dalam urutan Bab pembahasan
paling awal. Oleh karena itu kita sebagai Muslim harus melepaskan belenggu
ahlak jahiliyah seperti angkuh, takabur, dengki, pemalas, berkata kasar, tidak
menghargai sesama manusia, sombong, kasar, membuang waktu bermain sosial media,
kikir/tamak karena itu semua watak Setan terkutuk, bagi pedagang suka
mengurangi takaran, curang itu juga perbuatan Setan.

Baca...  Tan Malaka di Persimpangan Ideologi (1): Islam Progresif Atau Komunis Asertif?

 

Kemudian ahlak/adab yang
harus kita laksanakan sebagai sunnah Nabi yaitu menjaga kebersihan hati, jiwa,
dan lingkungan. Umat Islam diperintahkan Allah sebelum melakukan ibdah harus
bersuci (Taharah) !. Namun yang dipahami dalam Fiqih Taharah ini sebatas
wudu dan mandi wajib. Tetapi kebersihan lingkungan sering diabaikan, suka buang
sampah sembarangan, tidak menjaga kebersihan Masjid, suka berpenampilan
jahiliyah.

 Padahal
kebersihan itu sebagian dari iman dan ini sunnah yang sangat sering diabaikan
bahkan para jamaah Haji/umrah di tanah suci pun kebiasan buruk ini terjadi. Ini
harus diubah dalam jiwa dan pikiran kita
. Dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa sallam: Sesungguhnya Allah SWT itu suci yang menyukai hal-hal yang suci,
Dia Maha Bersih yang menyukai kebersihan,Dia Maha Mulia yang menyukai
kemuliaan, Dia Maha Indah yang menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah
tempat-tempatmu
.”(HR.Tirmizi).

Kesimpulan: Cinta  kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi
wasallam membutuhkan bukti yatu dengan mengenal sejarah Nabi dan perjuangan
sahabat Nabi kemudia mengamalkan sunnah Rasulullah shalallahu alahi wasallam. Saran:
pelajari kembali Islam secara konperhensif (mendalam) dan bertanyalah kepada
para ahli ilmu jika tidak mengetahuinya.

 

 

 

 

 

Barakalahufil
Qur’anil Adzim Innahu Huwal Ghafururrahim

  
II.   
Khutbah Kedua :

1.  
Hamdalah

2.  
Syahadatin

3.  
Salawat

4.  
Ammaba’du

5.  
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ
حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

Yaa
Ayuhaldaziyna amanutaqullaha haqatuqatih wa la tamutunna illa wa antummuslimun

6.  
Qallallahu
ta’ala fil Qur’anil adzim :

إِنَّ
ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟
صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا

Arab-Latin: Innallāha wa malā`ikatahụ yuṣallụna
‘alan-nabiyy, yā ayyuhallażīna āmanụ ṣallụ ‘alaihi wa sallimụ taslīmā

7.  
ALLOHUMMA SHOLLI ‘ALAA MUHAMMAD WA ‘ALAA AALI MUHAMMAD, KAMAA
SHOLLAITA ‘ALAA AALI IBROOHIIM, WA BAARIK ‘ALAA MUHAMMAD,WA ‘ALAA AALI
MUHAMMAD, KAMAA BAAROKTA ‘ALAA AALI IBROOHIIM, FIL ‘AALAAMIINA INNAKAHAMIIDUMAJIID.

8.     
Doa

Allahmmaghfir
lilmuslimiina wal muslimaat, wal mu’miniina wal mu’minaat, al ahyaa i minhum
wal amwaat, innaka samii’un qoriibun mujiibud da’waat. Rabbana atina fidunya
hasanah wafil akhirati hasanah waqina adzabanar
(2x)

9.  
Ibadalah

 

10.                 
إِنَّ ٱللَّهَ يَأْمُرُ بِٱلْعَدْلِ
وَٱلْإِحْسَٰنِ وَإِيتَآئِ ذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ ٱلْفَحْشَآءِ وَٱلْمُنكَرِ
وَٱلْبَغْىِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

Arab-Latin:
Innallāha ya`muru bil-‘adli wal-iḥsāni wa ītā`i żil-qurbā wa yan-hā ‘anil-faḥsyā`i
wal-mungkari wal-bagyi ya’iẓukum la’allakum tażakkarụn

 

11.  Wadzikrillahuakbar

 

2366 posts

About author
Merupakan media berbasis online (paltform digital) yang menyebarkan topik-topik tentang wawasan agama Islam, umat Islam, dinamika dunia Islam era kontemporer. Maupun membahas tentang keluarga, tokoh-tokoh agama dan dunia, dinamika masyarakat Indonesia dan warga kemanusiaan universal.
Articles
Related posts
Artikel

Tidak Bisa Mengetik di Word karena "Selection is Locked", Ini Solusinya!

2 Mins read
Kompak – Salah satu masalah yang sering ditemui pengguna Microsoft Word adalah pesan “Selection is Locked” yang muncul saat mencoba mengetik atau…
Artikel

Ingin Rumah Lebih Sejuk? Coba Roster Jogja dari AM Roster

4 Mins read
Mendapatkan rumah yang sejuk merupakan impian bagi setiap orang, terutama di negara tropis seperti Indonesia. Salah satu cara untuk menciptakan suhu udara…
Artikel

Sekolah Bisnis Online dan Konsultan Feasibility Study: Meningkatkan Kualitas Bisnis di Era Digital

4 Mins read
Pendahuluan Di era digital yang terus berkembang, memulai dan mengelola bisnis bukan lagi hal yang sulit. Teknologi internet memberikan akses ke berbagai…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights