Menuju pendidikan agama Islam yang berkualitas: strategi inovatif di era digital. Proses di suatu pendidikan akan terus mengalami perubahan dari waktu ke waktu di karenakan perkembangan di era digital yang sangat cepat hingga tidak bisa di berhentikan sehingga tidak berfokus terhadap proses akan tetapi lebih fokus terhadap hasil (Neni, 2021: 11).
Maka dari itu di perlukan beberapa strategi yang tepat untuk meningkatkan kualitas pendidikan agama Islam, sehingga lebih memudahkan peserta didik untuk memahami suatu materi (Ummah dkk, 2019: 5-6).
Pada teknologi digital merupakan alat yang di gunakan untuk mencapai suatu pendidikan yang berkualitas seperti pemahaman tentang keagamaan. Dengan adanya teknologi sehingga sangat mempermudahkan suatu akses sumber daya pendidikan agama Islam yang berkualitas, seseorang hanya menekan pada link atau hanya meng-klik, maka akan bisa mengakses ayat-ayat Alqur’an atau kitab-kitab tafsir, hadis serta materi-materi Islam lain sebagainya agar memperdalam pengetahuan tentang keagamaan (Ismael, 2023:2)
Melihat pada era zaman sekarang di manapun tempatnya pasti tidak mungkin sekolah tidak menggunakan teknologi, tentunya semua sekolah atau madrasah memanfaatkan teknologi dengan sebaik-baiknya, namun terkadang ada keuntungan dan kelebihan pada teknologi digital dan ada sifat positif dan negatifnya.
Dampak negatif dari penggunaan teknologi untuk memunculkan strategi yang baru pada daerah terpencil yang di mana sulit untuk mengakses jaringan sehingga memperhambat proses pembelajaran, namun sebagai pendidik di daerah terpencil tentunya sudah mempersiapkan strategi inovasi yang baik untuk proses pembelajarannya agar pembelajaran tercapai dengan maksimal.
Dampak negatif penggunaan teknologi digital di daerah perkotaan ialah, tentu untuk mempermudah dan membantu pendidik, misalnya pada pembelajaran agama Islam pendidik bisa mengerahkan peserta didik untuk mengakses materi melalui website atau jaringan lainnya dan guru juga lebih mudah untuk menciptakan strategi inovasi baru.
Pendidikan agama Islam juga merupakan salah satu aspek utama untuk membentuk karakter, norma dan etika serta segala pemahaman agama yang lainnya (Mawardi, 2023: 8566).
Pendidikan adalah suatu pengupayaan untuk membantu para peserta didik agar menjadi lebih mengerti tentang ilmu pengetahuan baik formal ataupun informal. Ketika orang mendapatkan suatu pendidikan tentunya ia akan melewati dampak-dampak yang sangat besar pada kemampuan kualitas hidup mereka.
Namun tentunya di setiap menginginkan kebutuhan tentunya ada tantangan apalagi mengingat di era globalisasi pada saat ini yang semakin maju, maka dari ini sangat di perlukan suatu inovasi untuk memajukan kualitas pendidikan agama Islam dengan berbagai strategi.
Era digital selain dari membawa dampak negative tentunya juga akan membawa dampak negatif, era digital akan membawakan dampak yang sangat besar baik bagi pendidikan dan juga kehidupan yang sedang mengalami suatu kemajuan karena ada teknologi yang ada pada zaman ini.
Melihat permasalahan-permasalahan yang ada, untuk meningkatkan suatu pendidikan yang berkualitas khusunya Pendidikan Agama Islam, hal yang seharusnya di laksanakan dengan berbagai strategi-strategi inovatif yang di laksanakan dalam suatu proses pembelajaran pada Pendidikan Agama Islam, seharunya tidak selalu mengandalkan metode mengajar yang konvensional, akan tetapi hal yang seharusnya di lakukan pendidik yaitu, mengikuti perkembangan zaman dengan membuat strategi-strategi yang baru agar terbantuknya kualitas yang baik pada suatu pendidikan (Anida dkk, 2022:635).
Kata pendidikan dalam kamus besar bahasa Indonesia, kata didik merupakan kata pendidikan merupakan kata jadian atau kata tambahan yang di mana kata itu berasal dari kata didik yang di awali dengan kata pe dan di akhiri dengan kata an, artinya adalah proses perubahan tingkah laku dan sikap untuk mendewasakan seseorang.
Berdasarkan kajian dari jurnal Ahmad Husni Hamin dkk, pendidikan agama Islam adalah suatu pendidikan yang memberikan pemahaman pendidikan dan pengetahuan, yang akan membentuk akhlak, sikap, kepribadian serta keterampilan oleh peserta didik dalam menjalankan ajaran agama (Hikmah, 2023:23).
Mengutip dari Zakiyah Daradjat Ahmad husni menjelaskan bahwasanya pendidikan agama Islam adalah segala sesuatu untuk memberikan pembinaan atau pengasuhan kepada siswa/ peserta didik agar dapan mendalami dan memahami ajaran-ajaran agama Islam dengan keseluruhan, lalu bertujuan agar peserta didik dapat mengamalkan ajaran agama Islam agar menjadi pandangan dan jalan hidup (Hamim dkk, 2022:215).
Strategi berasal dari kata Yunani yang artinya ialah Strategos. Strategi menurut Glueck dan Jauch yaitu rencana yang telah di satukan, jika di artikan secara umum dan khusus, pengertian secara umum ialah proses dari penentuan rencana yang telah di susun para pemimpin yang bertujuan khusus pada jangka-jangka panjang pengorganisasian bagaimana agar tujuan yang telah di susun tercapai, namun jika di lihat dari pengertian stategi secara khusus, strategi ini bersifat meningkat (incremental) sehingga akan menerus, di lihat dan di lakukan dengan cara pandang, dengan ini strategi akan di mulai dari apa yang dapat terjadi namun bukanlah dimulai dengan apa yang akan terjadi (Yatminiyati, 2019).
Strategi yang di artikan sebagai suatu rangkaian atau rencana berdasarkan kajian dari jurnal Eris Juliansyah ada beberapa macam pengertian menurut para ahli yang di tulis di dalam buku mereka. Menurut Marrus (2002) strategi ialah proses penentuan dari suatu rencana atau penyusun suatu upaya dan cara agar tujuan dari upaya tersebut dapat tercapai (Akay, 2021: 3).
Menurut Quinn (1999) strategi di artikan sebagai salah satu bentuk rencana yang konsisten dengan tujuan yang telah di rencanakan agar menjadi satuan yang utuh. Dari pendapat-pendapat para ahli tersebut, maka dapat di simpulkan bahwa pengertian strategi ialah segala suatu rencana yang di susun untuk mencapai tujuan yang telah di inginkan (Juiansyah, 2017:3).
Mengutip dari Makmur dan Thahier (2021:5), inovasi ialah sebagai alat yang jelas bagi sebuah perusahan karena dengan adanya inovatif maka akan dapat membuat konsep baru untuk memanfaatkan perubahan, untuk menjalankan sebuah bisnis yang berbeda dari yang sudah atau sebelumnya.
Erina juga mengemukakan pendapat dari Trott (2008), yang mengatakan bahwasanya inovasi ialah jantung dari segala aktivitas-aktivitas perusahaan karena dengan adanya inovasi akan membuat sebuah perusahaan menciptakan ide-ide baru, oleh karena itu inovasi sangat berperan penting dalam segala aktivitas, baik dalam pengembangan ide, pengembangan suatu teknologi (Sovania 2022:4).
Pentingnya inovasi pada pendidikan agama Islam ialah suatu cara agar adanya perubahan pada zaman ke zaman atau waktu ke waktu pada masa yang akan datang memunculkan ide atau metode baru dalam pembelajaran bertujuan agar peserta didik tidak merasa bosan dan akan menyenangkan sehingga terpenuhi keinganan dapat mencapai tujuan pada pendidikan agama islam yang berakhlak mulia, bertawa kepada Allah SWT.
Melihat pada zaman sekarang yang tidak luput dari teknologi karena perkembangan zaman yang setiap melakukan sesuatu tentunya akan melibatkan teknologi, teknologi juga sangat berperan penting dalam pendidikan agama Islam. Berbicara tentang pendidikan agama Islam menggunakan teknologi bukanlah suatu hal yang baru di mulai, tetapi akan menjadi pendorong untuk melakukan perubahan dan kemajuan dari setiap zaman.
Nuryadin mengatakan bahwasanya suatu kebaikan, kemamuan diri seseorang itu penting untuk melakukan suatu perubahanpada setiap zaman. Nuryadin juga mengemukakan pendapat dari Martis pada tahun (2010), bahwa Islam juga sangat berperan dan menekankan betapa pentingnya interaksi dan adabtasi pada perubahan-perubahan perkembangan zaman, agar tidak adanya larangan atau pembatasan oleh para ulama untuk membatasi atau melarang keras untuk penggunaan media teknologi.
Untuk meningkatkan pembelajaran PAI yang berkualitas di era digital pada saat ini tentunya menggunakan inovasi-novasi baru yaitu dengan memanfaatkan teknologi dan komunikasi, inivasi yang ada pada pembelajaran pendidikan agama Islam di era digitalisasi ini akan menciptakan peluang-peluang baru untuk menuju pendidikan agama Islam yang berkualitas dengan menggunakan berbagai strategi baru perlunya perbanyak atau pengembangan konten tentang pendidikan agama Islam.
Inovasi Strategi Pembelajaran PAI untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran
Terdapat beberapa komponen-komponen yang harus kita pahami dalam suatu proses pembelajaran sebelum kita memikirkan ide-ide baru, lima komponen tersebut ialah: adanya suatu tujuan, pendidikan, siswa, proses pada saat pembelajaran (materi-materi ajar) lalu evaluasi.
Pada kelima komponen yang telah di kemukakan oleh Neni, adalah komponen yang tidak bisa di pisahkan pada proses pembelajaran agar suatu proses pembelajaran berjalan dengan efektif dan efisien apabila kelima komponen tersebut terpenuhi. Sebagai guru ia harus mampu menciptakan strategi atau inovasi baru sehingga adanya perubahan lalu mencitakan sebuah perkembangan dalam proses pembelajaran, (Neni, 2021: 12-13).
Inovasi-inovasi strategi pembelajaran PAI, terfokuskan pada pendidikan karakter yang dimana di lakukan setiap pada proses pembelajaran baik pada saat pembelajaran di dalam kelas ataupun kegiatan lainnya yang di mana akan membiasakan peserta didik berdoa sebelum dan sesudah belajar, mengucapkan salam, peserta didik dan guru saling mendoakan, bersikap ramah, sopan kepada guru dan teman-temannya sehingga terdapat hikmah di dalamnya.
Guru-guru juga akan mengikuti seminar ataupun diklat dengan orang-orang ataupun pemateri yang sudah berpengalaman, kemudian pengalam-pengalaman serta ilmu yang di miliki akan di bagikan dengan guru-guru lain sebagai ilmu pengetahuan, para guru juga harus saling bertukar pengalaman atau sharing terkait ilmu-ilmu yang di dapatkan untuk bekal ketika mengajar dengan bertujuan agar pembelajaran tercapai dengan maksimal (Lestari dkk, 2021: 304).
Proses Inovasi Terhadap Pendidikan Agama Islam
Melihat proses yang terus berjalan ini, inovasi-inovasi pada pendidikan agama khususnya agama Islam yang begitu banyak berkembang, sehingga akan membuat para pendidik kebingungan menentukan model-model atau strategi apa yang sesuai dengan materi yang ingin mereka sampaikan.
Dengan proses yang terus berlanjut sehingga memberikan dampak perubahan pada alur pendidikan Islam yang sering terjadi pada saat ini. Ketika berubahnya pelajaran atau pembelajaran, yang awalnya pembelajaran melalui proses penghafalan lalu kemudian berubah menjadi pemahaman dan tujuan, lalu kemudian mencoba agar pikiran atau cara pikir, misalnya dari pemikiran yang biasa aja menjadi pemikiran yang kritis atau modern.
Namun pada akhirnya juga dengan kurikulum yang sudah di sesuaikan, dengan kebutuhan-kebutuhan yang ada sehingga akan membuat munculnya dampak-dampak yang lebih akurat. Inovasi yang di gunakan atau diadakan, melalui model atau strategi pembelajaran salah satu contohnya ialah model pembelajaran yang konstektual, yang di mana pembelajaran ini lebih berfokus kepada materi pembelajaran dengan keadaan yang sesuai atau keadaan yang seharsunya.
Strategi pembelajaran tidak akan dapat berdiri sendiri, namun ia di bantu oleh media-media yang sesuai dan cocok dengan model ini atau strategi nya (Putra dkk, 2021: 50).
Referensi
Akay, Reseal, Johannis E Kaawoan, and Fanley N Pangemanan, ‘Strategi Camat Dalam Meningkatkan Perangkat Desa Di Bidang Teknologi Informasi Di Kecamatan Ratahan Timur Kabupaten Minahasa Tenggara’, Jurnal Governance, 1.2 (2021), p. 3
Hamim, Ahmad Husni, Muhidin Muhidin, and Uus Ruswandi, ‘Pengertian, Landasan, Tujuan Dan Kedudukan PAI Dalam Sistem Pendidikan Nasional’, Jurnal Dirosah Islamiyah, 4.2 (2022), pp. 215–16, doi:10.47467/jdi.v4i2.899
Juliansyah, Eris, ‘Strategi Pengembangan Sumber Daya Perusahaan Dalam Meningkatkan Kinerja PDAM Kabupaten Sukabumi’, Jurnal Ekonomak, 3.2 (2017), p. 3
Lestari, Prawidya, and Dinal ‘Izzah, ‘Inovasi Strategi Pembelajaran PAI Dalam Meningkatkan Karakter Religius Siswa Di SMA Negeri 7 Purworejo’, Quality, 9.2 (2021), pp. 303–4, doi:10.21043/quality.v9i2.12615
Neni, Neni, ‘Inovasi Strategi Pembeajaran Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatakna Mutu Pembelajaran’, Kreatifitas: Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam, 10.1 (2021), pp. 12–13, doi:10.46781/kreatifitas.v10i1.242
Putra, Nabiel Aha, Samsul Susilawati, and Akbar A’thoni Elhaq, ‘TAMADDUN : Jurnal Pendidikan Dan Pemikiran Keagamaan INOVASI PENDIDIKAN: KONSEP DASAR, TUJUAN, PRINSIP-PRINSIP DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PAI’, Jurnal Pendidikan Dan Pemikiran Keagamaan, 22.1 (2021), p. 50
Sovania, Erina, ‘Strategi Inovasi Dalam Mempertahankan Eksistensi Produk Umkm Di Masa Pandemi Covid-19’, Jurnal Abdi Masyarakat, 6.1 (2022), p. 4, doi:10.30737/jaim.v6i1.2867
Yatminiwati, Mimin, Manajemen Strategi Buku Ajar Perkuliahan Bagi Mahasiswa, Widya Gama Press, 2019
1 Comment