Artikel

Mensyiarkan Hijab Penutup Dada Pada Muslimah Muda Terkhusus Bagi Calon Guru PAI

4 Mins read

Penulis: Siti Mashita, Mahasiswa IAIN Pontianak

Menutup aurat merupakan kewajiban setiap muslim baik laki-laki maupun perempuan kaum hawa juga diwajibkan memakai busana yang tidak menerawang atau memperlihatkan lekuk tubuh selain itu perempuan juga wajib menutup kepalanya hingga menutup dada dengan hijab.


Beberapa ayat Alquran  yang menerangkan mengenai hijab itu sendiri salah satunya terdapat di surah An-Nur ayat 31 yang artinya: Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka mengentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung (Q.S An- Nur 24:31) 

Ayat Alquran di atas dapat diketahui bahwa yang dinamakan hijab bukan hanya sekadar digunakan untuk menutup rambut atau kepala saja tetapi harus diperhatikan pula hijab yang dipakai mampu menutup aurat sesuai aturan yang ada dalam agama Islam. (RI, 1994) 

Kewajiban menutup aurat ini tidak hanya berlaku pada saat salat saja, namun juga berlaku di semua tempat yang memungkinkan ada laki-laki lain yang bukan mahramnya bisa melihatnya.

Hijab menjadi salah satu hal yang menarik kita bahas, apalagi jika dikaitkan dengan calon guru gama Islam, khususnya mahasiswa PAI di Fakultas Tarbiyah. Hal ini bertujuan untuk membantu dan membiasakan mahasiswa atau pun calon guru agama Islam agar memiliki karakter yang kuat karena nantinya mereka akan menjadi teladan bagi siswa-siswinya. 

Baca...  Mazhab Muktazilah dalam Sejarah Islam

Pengalaman pribadi saya ketika masih duduk di bangku SMP memperkuat pandangan ini. Saya memiliki seorang guru Pendidikan Agama Islam yang sangat saya kagumi. Dalam pandangan saya saat itu, seorang guru agama pasti sangat religius dan menjalani kehidupan yang sepenuhnya didedikasikan untuk ketaatan kepada Allah SWT. 

Saya membayangkan kehidupan mereka penuh dengan nilai-nilai keagamaan dan kesholehan yang tinggi. Pandangan ini, saya yakini, juga dipegang oleh banyak orang di masyarakat. Mereka mungkin beranggapan bahwa para guru agama adalah figur yang selalu menunjukkan perilaku yang sangat taat dan menjadi panutan dalam menjalani kehidupan yang selaras dengan ajaran agama. 

Seorang guru agama Islam sering dipandang oleh sebagian orang sebagai tolak ukur keberhasilan akhlak muridnya.  Oleh karena itu diperlukan seorang guru yang menampilkan model yang mempunyai karakter tertentu, dalam hal ini kebiasaan berhijab yang baik dan benar sesuai syariat. 

Maka dari itu seorang guru agama islam bukan hanya menyampaikan ilmu pengetahuan saja melainkan juga harus mampu menginternalisasikan nilai ajaran agama Islam di kehidupan sehari-hari  salah satunya dengan menutup aurat sesuai dengan aturan keagamaan.

Di era modern ini banyak muslimah yang mengenakan hijab dengan gaya yang lebih mengikuti trend fashion seringkali hijab yang mereka kenakan hanya menutupi bagian kepala dan leher tetapi tidak sampai menutupi dada secara sempurna sesuai dengan tuntunan syariat Islam. 

Fenomena yang terlihat di kalangan remaja muslimah zaman sekarang menunjukkan bahwa banyak dari mereka menganggap hijab hanya sebagai fashion semata yang fungsinya terbatas pada menutup rambut belaka dan bukan sebagai penutup aurat yang sesuai dengan ajaran agama. (Yulia Nurdianik dkk., 2022).  

Di lingkungan sekolah penulis hal ini sangat jelas terlihat di mana teman-teman muslimah, sering memakai hijab dengan cara yang hanya menutupi sebagian rambut dan kepala tidak sesuai dengan ketentuan syariah yang  mengharuskan menutup dada, tidak jarang pula penulis melihat teman-teman muslimah yang memakai hijab hanya karena ikut-ikutan teman tanpa adanya niat yang kuat untuk menutup aurat sesuai dengan ajaran agama Islam. 

Baca...  Berkeluarga Menurut Pandangan Alqur’an

Banyak dari mereka menggunakan hijab dengan cara yang modis tetapi kurang memperhatikan aspek-aspek keagamaan yang lebih dalam, misalnya ada beberapa teman muslimah saya yang kemana-mana selalu mengenakan hijab dengan model tertentu yang lebih menonjol gaya dan estetika dari pada memenuhi syarat penutupan aurat yang benar. 

Menurut Wijayanti, fenomena tersebut bisa terjadi karena di sebabkan faktor yakni ketidaktahuan, keraguan, ataupun sebenarnya sudah mengetahui namun terbelenggu oleh hawa nafsu (Wijayanti, 2017).

Di dalam Alquran maupun hadis memang tidak menetapkan suatu model hijab atau pakaian untuk menutupi aurat hanya saja dalam Alquran dan hadis menjelaskan bahwa yang dinamakan hijab/ jilbab bukan hanya sekedar digunakan untuk menutup rambut atau kepala saja tetapi harus diperhatikan pula hijab yang dipakai mampu menutup aurat sesuai aturan yang ada di dalam agama Islam. 

Dalam Alquran, surah Al Ahzab ayat 59 menjelaskan bahwa kewajiban wanita muslimah untuk mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Ini ditujukan agar mereka lebih mudah dikenali dan dihormati serta terhindar dari gangguan (RI, 1994). 

Namun banyak wanita berhijab yang tidak mengulurkan hijabnya hingga menutupi dada. Pemahaman yang benar mengenai hijab sebagai penutup aurat  merupakan langkah penting agar tidak terjadi kesalahan dalam berpakaian.   

Menyadari bahwa berhijab sebagai salah satu cara untuk meraih keberkahan dan menyerap nilai-nilai agama dapat membantu para muslimah untuk tetap teguh dalam menjalankan kewajibannya, maka menutup aurat termasuk dada merupakan suatu kewajiban bagi seorang muslimah.

Allah tidak mungkin memberi perintah kepada hamba-Nya jika tidak ada kebaikan di dalamnya, sama saja dengan perintah Allah memerintahkan wanita Muslim untuk mengenakan jilbab namun banyak keutamaan di dalamnya. 

Baca...  Max Weber: Semua Pilihan Kita, Bukan Insting

Hijab bukan hanya soal penampilan, tapi juga soal bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Ketaatan merupakan sumber kebahagiaan dan kesuksesan yang besar di dunia dan akhirat. Seseorang tidak akan merasakan manisnya iman jika ia enggan mewujudkan, menerapkan dan melaksanakan segala perintah Allah dan Rasul-Nya sebagaimana terdapat dalam firman Allah SWT di QS Al-ahzab ayat 17, “Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasulnya , maka sesungguhnya is telah mendapat kemenangan yang besar (Q.S Al- ahzab :17 )(RI, 1994). Kemudian hijab juga berperan untuk menjaga kesucian diri dan melindungi dari pandangan yang tidak pantas. 

Sebagai seorang muslimah yang sedang berusaha mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wa ta’ala, penting untuk memahami dan mengamalkan ajaran agama secara menyeluruh, termasuk dalam berhijab dengan ketentuan syariat Islam. 

Terlebih lagi kita sebagai calon pendidik menjadi teladan dan berusaha agar peserta didik mau mentaati dan membiasakan berjilbab sesuai syariat Islam  maka dari itu untuk mewujudkannya maka di mulai dari seorang pendidik itu dalam mencontohkan bagaimana menutup aurat sesuai syariat Islam. 

Dengan begitu kita bisa menjalankan kewajiban dengan sepenuh hati dan mendapat keberkahan dari Allah subhanahu wa ta’ala. Pembahasan ini bertujuan agar memberikan kesadaran dan arahan bagi muslimah bahwa menggunakan hijab hingga menutup dada adalah perintah yang wajib di lakukan sebagaimana bentuk ketaatan kepada Allah SWT.

Referensi

Https://almanhaj.or.id/2916-mengapa-wanita-harus-berhijab.html

RI, T. P. D. A. (1994). Al-Qur’an dan Terjemahannya, Juz 1-30. Semarang: PT. Kumudasmoro Grafindo.

Wijayanti, R. (2017). Jilbab Sebagai Etika Busana Muslimah dalam Perspektif Al-Qur’an. Cakrawala: Jurnal Studi Islam, 12(2), 151–170.

Yulia Nurdianik1, , Siti Gomo Attas2, & , Miftahul Kahairah Anwar3. (2022). HIJAB: ANTARA TREN DAN SYARIAT DI ERA  KONTEMPORER. 1(1), 12–14.

Editor: Adis Setiawan

2366 posts

About author
Merupakan media berbasis online (paltform digital) yang menyebarkan topik-topik tentang wawasan agama Islam, umat Islam, dinamika dunia Islam era kontemporer. Maupun membahas tentang keluarga, tokoh-tokoh agama dan dunia, dinamika masyarakat Indonesia dan warga kemanusiaan universal.
Articles
Related posts
Artikel

Tidak Bisa Mengetik di Word karena "Selection is Locked", Ini Solusinya!

2 Mins read
Kompak – Salah satu masalah yang sering ditemui pengguna Microsoft Word adalah pesan “Selection is Locked” yang muncul saat mencoba mengetik atau…
Artikel

Ingin Rumah Lebih Sejuk? Coba Roster Jogja dari AM Roster

4 Mins read
Mendapatkan rumah yang sejuk merupakan impian bagi setiap orang, terutama di negara tropis seperti Indonesia. Salah satu cara untuk menciptakan suhu udara…
Artikel

Sekolah Bisnis Online dan Konsultan Feasibility Study: Meningkatkan Kualitas Bisnis di Era Digital

4 Mins read
Pendahuluan Di era digital yang terus berkembang, memulai dan mengelola bisnis bukan lagi hal yang sulit. Teknologi internet memberikan akses ke berbagai…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights