Artikel

Makna Manusia Bersyukur Dalam Kehidupan

4 Mins read

(Sumber Gambar: Redaksi Kuliah)


KULIAHALISLAM.COM – Kebermaknaan hidup merupakan nilai yang dapat memunculkan sebuah motivasi yang kuat sehingga bisa mendorong seseorang untuk melakukan berbagai kegiatan yang berguna, dengan adanya kebebasan makna hidup kita bisa mempunyai tujuan yang harus dipenuhi.Sedangkan dengan bersyukur bisa mewujudkan perasaan dengan rasa terima kasih yang muncul ketika kita menerima sebuah kebaikan maupun bantuan dari pihak lain.

Hidup penuh dengan cerita sedih dan bahagia. Sebab itu, sabar dan syukur adalah modal utama agar kita sukses menjalaninya. Dengan bersabar, jalan keluar bagi suatu masalah akan cepat kita temukan, dan dengan bersyukur, berbagai kebaikan akan Allah curahkan kepada kita. Orang yang mampu bersabar dengan berbagai cobaan hidup dan mau bersyukur dengan anugerah yang ia terima akan meraih kesuksesan lebih cepat dan lebih besar ketimbang orang lain yang tidak melakukannya. Karena, orang yang terbiasa bersabar dan bersyukur cenderung lebih pintar dalam mengelola potensi dirinya. Betapa sabar dan syukur sangat mudah dikerjakan selama kita memiliki iman yang kokoh dan komitmen diri yang kuat. Dengan moralitas karakter manusia yang bersyukur adalah dengan ungkapkan ucapan penuh bahagia dan pujian yakni identik dengan kata Alhamdulillah Hir Rabbil Al-Amin. 

Makna Alhamdulillah

Kata hamdalah atau Alhamdulillah cukup mendapatkan tempat di dalam al-Quran, di mana disebutkan lafadz hamdalah terdapat 24 tempat. Dibukanya surat dengan lafadz hamdalah memungkinkan adanya sebuah korelasi antara pembukaan surat dengan isi dari keseluruhan ayat, sehingga memunculkan sebuah asumsi, sejauh mana korelasi tersebut.

Bisa saja lafazh Alhamdulillah bila diucapkan itu memiliki hubungan yang sangat kuat dengan rasa syukur manusia kepada Allah. Menurut Ibnul Qayyim Al jaujiyah rasa syukur bisa disebabkan oleh nikmat materi yang diterima atau nikmat kebahagiaan nonmateri yang dirasakan seperti rasa bahagia setelah memberi sesuatu atau bersedekah. Lafadz hamdalah yang diucapkan sebagai pujian kepada Tuhan (Allah Swt) mewakili kesadaran imaniyah yang dibangun oleh Alquran tentang nilai-nilai ketauhidan, bahwa Allah Swt memang Maha Terpuji dan layak mendapatkan pujian dari makhluk-Nya.

Baca...  Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Kata Alhamdulillah dalam al-Qur`an Menurut Quraisy Syihab terdiri dari dua huruf alif dan lam yang mempunyai makna lil istigraq yang berarti menyeluruh yaitu tercakupnya segala sesuatu. Hamd atau pujian adalah ucapan yang ditujukan kepada yang dipuji atas sikap atau perbuatannya yang baik,walau ia tidak memberi sesuatu kepada si pemuji. Sebagian ulama mengatakan bahwa Alhamd itu maknanya lebih menyeluruh, karena di dalam kalimat alhamd/pujian terkandung makna syukur, dan setiap kalimat syukur belum tentu termasuk ke dalam kalimat hamd. Sedangkan secara bahasa huruf ل kata لله itu memiliki memiliki dua makna yaitu lam lit-Ta’lil yang artinya karena dan lam lit-Tamlik yang berarti kepunyaan. Kata alhamdulillah ini juga menurut Quraisy Syihab juga dimaknai sebagai pengkhususan baginya, dengan artian Dia dipuji karena telah menciptakan segala sesuatu dengan ciptaan yang baik. Jadi, seseorang layak mendapatkan pujian, ketika perbuatannya memiliki 3 unsur utama, yaitu; 1) indah dan baik, 2) dilakukan secara sadar, 3) tidak terpaksa/dipaksa.

Dengan demikian, lafadz hamdalah ini sangat memilki hubungan yang sangat kuat antara iman dan syukur. Lafadz hamdalah di setiap awal surahnya memiliki kandungan makna tentang keimanan kepada Allah Swt lewat ciptaannya, yang terdapat pada surah al-An’am dan al-Kahfi, serta pengajaran keimanan tentang kitab yang diturunkan oleh Allah Swt, pada surah al-Kahfi dan keimanan akan percaya terhadap hari akhir yang terdapat pada surah saba’. Jadi beriman kepada zat Allah Swt itu datang setelah memperoleh kenikmatan, ketika manusia hadir di alam semesta ini dia menemukan bahwa semesta ini sudah diatur, biasanya dia bertanya akan sesuatu, tentang agama atau tentang pencipta. Dalam artian bahwa syukur itu berkaitan dengan nikmat sedangkan iman itu berkaitan dengan dzat yang memberikan nikmat.

Baca...  Di Benak Filosof: Antara Bunuh Diri dan Kematian

Jadi kebanyakan di dalam permulaan ayat ini, Allah menjelaskan kepada manusia tentang penganugerahan yang telah allah berikan kepada manusia agar mereka beriman dan bersyukur. Mengenai manfaat dari bersyukur bisa dilakukan dengan cara senantiasa mengingat Allah Swt, yakni mengingat nikmat-Nya, pemberiannya, ampunan-Nya, serta bersyukur kepada Allah akan menjadikan seseorang senantiasa bertambah secara terus menerus akan nikmat yang diberikan. Cara bersyukur pun salah satunya melalui lisan dengan mengucapkan Alhamdulillah, hal tersebut sebagaimana telah dilakukan oleh nabi Sulaiman dan Daud ketika diberikan nikmat yang sangat besar kepadanya, dan tidak pernah lupa untuk bersyukur akan nikmat tersebut.

Kesyukuran Untuk Kebaikan

Ungkapan Alhamdulillah merupakan ungkapan syukur yang sangat penting bagi setiap muslim untuk menggerakkan hati dan anggota tubuh agar senantiasa menjaga hidup dengan penuh kesyukuran. Di dalam al-Qur’an, kata Alhamdulillah (segala puji bagi Allah) sering disebut di awal dan menjadi bagian dari ekspresi bahasa yang sangat penting. Ekspresi bahasa Alhamdulillah merupakan kelaziman untuk mengakui akan kenikmatan yang Allah berikan sehingga kalimat tersebut menetapkan tanda awal pada seluruh al-Qur’an dan memberikan pesan penting untuk mengungkapkan rasa syukur melalui bahasa lisan.

Dalam pandangan William Chittick dan Sachiko Murata, frase Alhamdulillah (segala puji bagi Allah), bukan merupakan satu seruan, meskipun orang mungkin sering menggunakannya. Hal tersebut tidak ekuivalen dengan kalimat bahasa Inggris “praise be to God” (segala puji untuk Tuhan), yang diucapkan pada beberapa kesempatan tertentu. Nabi sendiri mengekspresikan pandangan bahwa segala sesuatu yang baik berasal dari Allah. 

Buktinya dalam doa atau pujian pendek beliau, “kebaikan, semuanya, berada di tangan-Mu, dan keburukan tidak akan kembali kepada Engkau.” Dengan menyebut alhamdulillah pada setiap kesempatan, kita pada dasarnya senantiasa menunjukkan pengakuan secara lisan akan kebesaran karunia Allah yang sangat melimpah di muka bumi. Jika seorang hamba menyebut-nyebutnya, maka akan teringat kepada pemberinya dan mengakui kelemahan dirinya dan dengan sendirinya ia akan tunduk kepada Allah, memujiNya, bersyukur kepada-Nya, dan banyak mengingat-Nya dengan berbagai macam dzikir, sebab dzikir merupakan pangkalnya syukur. Orang yang tidak mengingat Allah berarti tidak bersyukur kepada-Nya.

Baca...  Refleksi Dalam Urgensi IMM: Menelusuri Signifikansi Kontemplatif

Selalu berusaha mengucapkan alhamdulilah setiap waktu. Latihan bersyukur dalam Islam ini memang menjadi langkah awal bagi setiap muslim untuk membiasakan diri untuk mengenal dan menikmati karunia Allah yang tidak pernah terbatas di muka bumi. Setiap kali memperoleh nikmat dari Allah, tariklah nafas secara perlahan-lahan kemudian katakan dengan penuh penghayatan, “Alhamdulillah” (Terimakasih Ya Allah). Kalimat ini memang terkesan sangat sederhana dan mudah diucapkan, namun kedahsyatannya sangat luar biasa. Ucapan Alhamdulillah memang menjadi anjuran Nabi yang sangat penting bagi setiap muslim yang merasa dirinya mengabdi kepada Allah. Kalimat Alhamdulillah pun menjadi salah satu ucapan yang sangat familiar dan menjadi kekuatan utama bagi seorang muslim untuk menunjukkan akan kekuasaan Allah.

Iman diperoleh setelah seseorang merenungi dan mentadabburi seluruh ciptaan Allah dan berimplikasi dengan rasa syukur. Bersyukur terhadap nikmat-nikmat Allah dapat dilakukan di setiap keadaan, baik waktu lapang maupun di waktu sempit, pada saat ni’mat diberikan pada waktu yang lapang seseorang dapat mengaplikasikan dengan cara bersedekah, pada saat waktu sempit pun diberi ni’mat dengan cara diuji, ujian merupakan rasa cinta Allah kepada sang hamba, seberapa sabar dan menerima hamba tersebut terdapat ujian yang di dapat. Ketika Seseorang telah memahami konsep bersyukur, maka seluruh apa pun ujian yang didapat akan dilewati dengan rasa bersyukur kepada Allah yang berimplikasi pada keta’an nya serta prilakunya sehari-hari.

2366 posts

About author
Merupakan media berbasis online (paltform digital) yang menyebarkan topik-topik tentang wawasan agama Islam, umat Islam, dinamika dunia Islam era kontemporer. Maupun membahas tentang keluarga, tokoh-tokoh agama dan dunia, dinamika masyarakat Indonesia dan warga kemanusiaan universal.
Articles
Related posts
Artikel

Tidak Bisa Mengetik di Word karena "Selection is Locked", Ini Solusinya!

2 Mins read
Kompak – Salah satu masalah yang sering ditemui pengguna Microsoft Word adalah pesan “Selection is Locked” yang muncul saat mencoba mengetik atau…
Artikel

Ingin Rumah Lebih Sejuk? Coba Roster Jogja dari AM Roster

4 Mins read
Mendapatkan rumah yang sejuk merupakan impian bagi setiap orang, terutama di negara tropis seperti Indonesia. Salah satu cara untuk menciptakan suhu udara…
Artikel

Sekolah Bisnis Online dan Konsultan Feasibility Study: Meningkatkan Kualitas Bisnis di Era Digital

4 Mins read
Pendahuluan Di era digital yang terus berkembang, memulai dan mengelola bisnis bukan lagi hal yang sulit. Teknologi internet memberikan akses ke berbagai…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights