KULIAHALISLAM.COM- Kisah hari ini tepatnya pada 8 Februari 1948, merupakan kelahiran dari Ahmad Watik Pratikya, seorang ahli anatomi yang dekat dengan presiden ke 3 RI, B.J Habibie. Watik; demikian ia dipanggil, merupakan seorang dokter , akademisi yang juga tokoh organisasi. Tokoh ini juga seorang penceramah yang handal. Selain aktif di Muhammadiyah, Watik pernah tercatat sebagai anggota Majelis Tabligh PP Muhammadiyah periode 1985-1990. Di Muktamar Muhammadiyah ke 42 Yogyakarta, dia terpilih menjadi anggota 13 PP Muhammadiyah dan dipercaya sebagai Koordinator Bidang Pendidikan.
Sementara, di Muktamar ke 43 di Banda Aceh, Ahmad Watik Pratikya dipercaya kembali menjadi anggota 13 PP Muhammadiyah dengan posisi sebagai Koordinator Bidang Pembina Kesehatan dan Kesejahteraan PP Muhammadiyah. Adapun terkait profesinya, dia pernah menjadi anggota Perhimpunan Ahli Anatomi Indonesia (AAI), International Assoctiation of Anatamist (IAA), dan Sekretaris Presiden BJ Habibie. Watik juga aktif di Habibie Centre mulai 1999 dengan jabatan terakhir sebagai direktur eksekutif.
Bagi B.J Habibie, Ahmad Watik Pratikya sudah dipandang sebagai adeknya sendiri. Menurutnya Ahmad Watik Pratikya sosok yang memegang prinsip Tut Wuri Handayani dan selalu memperhatikan generasi penerus. Tak hanya itu sudah 26 tahun dirinya membersamai presiden RI ke 3 tersebut, dan dipandang sebagai sosok yang setia dengan cara tekun mencatat pesan-pesan yang disampaikah oleh B.J Habibie. Beliau juga merupakan salah satu dari 49 orang yang ikut menandatangi peresmian ICMI, yang digagas olehnya.
Amien Rais, memberi catatan kepadanya sebagai sosok hamba Allah yang selama lebih kurang 18 tahun berpikir keras dan berkiprah bersama para penggiat dakwah Islam di Yogyakarta. Baginya perjuangannya tersebut untuk menggapai ridha Allah. Sementara ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nasir menggambarkan pribadi Ahmad Watik Pratikya sebagai tokoh Muhammadiyah yang besar kiprah dan pemikirannya, dimana generasi muda dapat belajar dari pemikiran, kegigihan, dan kelincahan beliau.
Sumbangsih besarnya dalam dunia kedokteran juga tertuang lewat tulisan buku Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. Kepiawaian Ahmad Watik Pratikya saat menangani pasien dan kiprah doktoral spesialis anatomi ini dalam mengabdi di berbagai lembaga kesehatan/rumah sakit juga banyak diakui oleh berbagai pihak.
Ahmad Watik Pratikya, wafat pada Jum’at 19 Februari 2016 di usia 69 tahun sekitar pukul 19.00 WIB. Dia meninggalkan enam orang anak, yakni tiga anak perempuan dan tiga anak pria. Ia juga berpesan kepada anak-anaknya untuk dapat bersatu serta memprioritaskan keluarga disaat kondisi apapun.
Referensi
1) https://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/16/02/20/o2t260384-habibie-sebut-watik-kawan-yang-setia-menemaninya-membangun-bangsa
2) https://www.republika.co.id/berita/o2t4ol384/ini-pesan-terakhir-ahmad-watik-pratiknya
3) https://republika.co.id/berita/o2tk1w377/ahmad-watik-pratiknya-berpulang-haedar-nashir-kami-kehilangan-tokoh-pemikir
4) https://news.detik.com/berita/d-3146652/pendiri-icmi-ahmad-watik-pratiknya-tutup-usia
5) https://suaramuhammadiyah.id/2019/09/05/ahmad-watik-pratiknya-tidak-setia-pada-profesi/