KULIAHALISLAM.COM- Kisah hari ini
tepatnya pada 5 Februari 1994 sekira pukul 12.10 waktu setempat, militer Serbia
melalui Milisi Republik Srpska (BPC) melakukan aksi Pembantaian Markale (pasar)
di Sarajevo, Bosnia dan Herzegovina. Aksi ini dilakukan sebagai taktik
mengepung Sarajevo dalam peristiwa Perang Bosnia-Serbia.
Kala itu Tim penyelamat dibantu
relawan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berpacu dengan waktu untuk
mengevakuasi jenazah. Sejumlah rekaman video beredar luas hingga berita
mengenai pengeboman itu menyebar ke penjuru dunia. Kontroversi sempat terjadi
setelah muncul laporan dari Badan Pasukan Perlindungan PBB (UNPROFOR), dimana Peluru
mortar tersebut diklaim ditembakkan dari lokasi di mana pasukan pemerintah
Bosnia berada. Kepala UNPROFOR yang berasal dari Inggris ,Jenderal Michael Rose
mengungkapkannya dalam memoarnya bahwa tiga hari setelah ledakan ia bertemu
dengan Wakil Komandan Pasukan ARBiH (Milisi Serbia di Bosnia), Jenderal Jovan
Divjak, yang mengatakan peluru mortar ditembakkan dari wilayah kekuasaan
pasukan pemerintah Serbia.
Peristiwa ini merupakan salah
satu peristiwa pembantaian terbesar dimana melalui lontaran mortar kaliber 120
milimeter (mm) tiba-tiba mendarat di tengah keramaian pasar yang berisi sipil.
Otoritas Republik Srpska yang berafiliasi pada Serbia menolak dianggap
bertanggung jawab dan menuduh pemerintah Bosnia mengebom warganya sendiri untuk
memicu kemarahan komunitas internasional serta intervensi organisasi Pakta
Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Namun, Mahkamah Internasional
untuk Pengadilan Yugoslavia (ICTY) pada Desember 2003 telah menyimpulkan
pembantaian dilakukan oleh pasukan Serbia yang berada di sekitar Sarajevo. Peristiwa
ini juga merupakan salah satu kejahatan yang dilakukan mantan pemimpin Serbia
Radovan Karadzic selama persidangannya di Pengadilan Kriminal Internasional. Pengadilan
PBB di Den Haag juga menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada mantan
komandan milisi Serbia Bosnia Ratko Mladic karena menyebarkan teror di antara
warga sipil di ibu kota Sarajevo dan bagian lain Bosnia dalam upaya untuk
membersihkan non-Serbia dari wilayah tertentu.
Dia juga ditemukan memiliki
“tanggung jawab yang signifikan” atas genosida tahun 1995 terhadap
lebih dari 8.000 pria dan anak laki-laki Muslim di Srebrenica.
Untuk peristiwa Markale sendiri,
pengadilan menjatuhkan hukuman 29 tahun penjara kepada Dragoslav Milosevic,
komandan Korps Sarajevo-Romanija Angkatan Darat Republika Srpska, di antara
dakwaan lainnya. Perang Bosnia-Serbia berakhir dengan pengakuan republic Bosnia
Herzegovina sebagai pemerintah yang berdaulat dan bubarnya persekutuan Negara terakhir
federasi Yugoslavia yaitu Serbia Montenegro di tahun 2006.
Referensi
1) https://www.katakini.com/artikel/60231/bosnia-peringati-28-tahun-pembantaian-pasar-sarajevo/
3) https://www.liputan6.com/global/read/4878190/5-februari-1994-pembantaian-tragis-di-pasar-sarajevo