Penulis : Andre Wijayanto
Pada Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78 tingkat Kota Bekasi pada 17 Agustus 2023 di Alun-Alun M. Hasibuan disertai penetapan 12 nama tokoh daerah Kota Bekasi dan pemberian gelar Kehormatan untuk 10 nama Tokoh.
Berdasar Surat Plt. Walikota No. 860/Kep.363.Kessos/VIII/2023, salah satu tokoh pergerakan Islam, Kemerdekaan dan ‘Ulama Muhammadiyah Bekasi yaitu KH. Masturo dijadikan nama jalan di Kota Bekasi. Penyematan nama mendiang bukan semata-mata tanpa sebab, hayat dan perjuangan mendiang mengisi perjalanan sejarah Kota Bekasi.
Dimulai sebagai pimpinan KNID Bekasi, Komandan Fisabilillah Bekasi, anggota MPHS Jakarta Raya, anggota Gerakan Plebisit RI, Anggota Sarikat Dagang Islam Bekasi, anggota BPH Kabupaten Bekasi, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bekasi, Pembimbing Cabang Pramuka Bekasi, Pendiri MUI Kabupaten Bekasi, Pendiri Yayasan Nurul Islam Islamic Center Bekasi, Ketua DKM Masjid Agung Al-Barkah, Ketua Persaudaraan Haji Bekasi.
Sebagai Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bekasi periode 1969-1971, beliau merupakan generasi pertama Persyarikatan Muhammadiyah di Bekasi yang dibina Raden Haji Sulaiman St. Penghulu. Kehadiran Muhammadiyah sejak 1928 di bumi Patriot turut mengawal Kemerdekaan Republik Indonesia. Walaupun Dakwah Muhammadiyah mengalami berbagai tantangan, dengan keluwesan mendiang dalam berdakwah telah menjembatani perbedaan dengan Dakwah yang merangkul dan mencerahkan.
KH. Masturo (23 April 1917 – 04 Februari 1997) ditetapkan sebagai Nama Jalan pengganti jalan Pramuka yang titik awal dimulai dari Pertigaan Bulan-Bulan, depan RSUD Kota Bekasi hingga depan Polres Metro Bekasi Kota di kelurahan Margajaya, Bekasi Selatan.
Sumber : Buku Sejarah Muhammadiyah Kota Bekasi terbitan MPI PDM Kota Bekasi periode 2010-2015 dan Artikel Ali Anwar (sejarawan Bekasi).