Oleh: Liizzah Fadia Manzil*
“Barang siapa yang membaca satu huruf saja dari kitabullah maka seseorang akan mendapatkan kebaikan satu kali, tetapi setiap kebaikan akan dibalas dengan sepuluh kalinya.” (HR. Tirmidzi).
Tahukah anda? Menurut hasil penelitian, ternyata membaca Al-Qur’an sesudah Maghrib dan Subuh mempunyai manfaatnya luar biasa. Yaitu, dapat meningkatkan kecerdasan otak hingga 80%. Hal ini dikarenakan adanya pergantian dari siang ke malam dan dari malam ke siang.
Dari hasil uji coba Dokter ahli jiwa, dr. Al Qadhi dalam penelitian panjangnya di klinik besar Florida Amerika Serikat (AS) memberikan kesimpulan bahwa membaca Al-Qur’an mempunyai pengaruh besar hingga 97% dalam menciptakan ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit.
Dalam laporan penelitian yang disampaikan pada konferensi kedokteran Islam Amerika Utara pada tahun 1984 bahwa, Al-Qur’an terbukti dapat menciptakan ketenangan didalam jiwa hingga 97% bagi yang mendengarkannya.
Bagi seseorang yang rajin dan membiasakan dirinya untuk senantiasa membaca Al-Qur’an maka Allah akan memberikannya perlindungan dari segala macam bentuk penyakit.
“Hendaknya kamu menggunakan jenis obat-obatan seperti madu dan membaca Al-Qur’an.” (HR. Ma’ud).
Membaca Surat Yasin Sesudah Salat Maghrib dan Subuh
Membaca surat Yasin setiap malam hari terutama saat setelah salat maghrib juga memiliki keutamaan yaitu, akan diampuni dosa-dosanya pada keesokan harinya serta dimudahkan segala urusannya oleh Allah SWT.
Keutamaan membaca Surat Yasin tiap malam hari juga bernilai pahala membaca Al Quran 10 Kali.
عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ أَنَسٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “إِنَّ لِكُلِّ شَيْءٍ قَلْبًا، وَقَلْبُ الْقُرْآنِ يس. ومَنْ قَرَأَ يس كَتَبَ اللَّهُ لَهُ بِقِرَاءَتِهَا قِرَاءَةَ الْقُرْآنِ عَشْرَ مَرَّاتٍ”.
Dari Qatadah, dari Anas RA yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: “Sesungguhnya segala sesuatu itu mempunyai kalbu (inti) dan kalbu Al-Qur’an adalah surat Yasin. Dan barang siapa membaca surat Yasin, maka Allah mencatat baginya karena bacaan surat Yasin itu pahala membaca Alquran sepuluh kali.”
Ustadz Abdul Somad juga pernah menjelaskan, bahwa amalan membaca surat yasin dimalam hari maka pada pagi hari dosanya akan diampuni oleh Allah SWT. Amalan ini sebagaimana terdapat dalam hadis Nabi SAW:
“مَنْ قَرَأَ يس فِي لَيْلَةٍ أَصْبَحَ مَغْفُورًا لَهُ.
“Barang siapa yang membaca surat Yasin di malam hari, pada keesokan harinya ia diampuni.”
Kedudukan Surat Yasin
Surat yasin merupakan surat urutan ke-36 didalam Al-Qur’an yang memiliki 83 jumlah ayat, dan surat ini tergolong dalam golongan surat Makkiyah yang diturunkan dikota Makkah.
Sebagian ulama’ tafsir menakwili bahwa arti dari surat yasin adalah tentang nama dari Nabi Muhammad SAW. Nama surat Yasin ada beberapa versi, salah satunya adalah dari hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu ‘Abbas yang menerangkan bahwa Yasin bermakna ya insan (wahai manusia) yakni wahai Muhammad.
Kedudukan surat Yasin dalam Al-Qur’an sudah disebutkan didalam hadis yakni sebagai kalbunya Al-Qur’an.
“Sesungguhnya segala sesuatu itu mempunyai kalbu, dan kalbu Al Quran adalah surah Yasin” (HR. Abu Hurairah RA)
Membaca Surat Al-Kahfi Dihari Jum’at
Rasulullah SAW menyebutkan dalam sabdanya bahwa kemuliaan dihari jumat melebihi dari kemuliaan hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. Hari Jumat adalah hari yang istimewa bagi umat Islam, maka dianjurkan untuk umat Islam membaca surat Al-Kahfi. Surat Al-Kahfi memang memiliki keistimewaan tersendiri.
“Siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, maka akan memancar cahaya dari bawah kakinya sampai ke langit, akan meneranginya kelak pada hari kiamat, dan diampuni dosanya antara dua jumat.” (HR. Abu Bakr bin Mardawaih).
Dalam hadis disebutkan barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jumat, maka ia akan disinari cahaya di antara dua Jumat. Selain itu, umat Islam yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat akan menghindarkan dari fitnah Dajjal.
“Barangsiapa yang membaca sepuluh ayat dari permulaan surat Al-Kahfi, maka ia dilindungi dari Dajjal.” (HR Muslim).
Para Ulama’ mengatakan bahwa batasan waktu untuk membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat adalah dimulai dari tenggelamnya matahari pada hari kamis sore (malam jumat) sampai pada tenggelamnya matahari pada hari jumat sore.
Al-Munawi menyatakan: “Maka disunatkan membacanya (surat Al-Kahfi) pada siang hari Jumat, demikian pula pada malam harinya, sebagaimana yang disebutkan oleh Imam Syafi’i rahimahullah”.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh waktu dihari jumat adalah saat terbaik untuk membaca surat Al-Kahfi.
Membaca Surat Al-Mulk Menjelang Tidur
Surat Al-Mulk merupakan surat pembuka diawal juz 29 dalam Al-Qur’an, surat ini tergolong dalam golongan surat Makkiyah yang diturunkan dikota Makkah. Jumlah ayat dari surat ini adalah 30 ayat, arti dari surat ini adalah kerajaan.
Surat ini memiliki keistimewaan yakni jadi penyelamat siksa kubur dan sebagai pembela bagi pembacanya hingga masuk surga.
Berikut beberapa keutamaan membaca surat Al-Mulk sebelum tidur:
1. Penyelamat Siksa Kubur dan Mendapat Syafaat di Alam Kubur
Dalam sebuah Riwayat disebutkan, surah ini mati-matian membela bagi orang yang membaca dan tidak harus menghafalkannya, akan tetapi Rasulullah SAW sangat senang jika surah ini dihafal oleh umatnya.
2. Dijauhkan Dari Api Neraka
Surah ini akan datang pada hari kiamat dan menyampaikan siapa saja yang menghafalkannya, dan bagi orang yang telah menghafalkannya akan dijauhkan dari siksaan api neraka dan akan dimasukkan di surga yang penuh dengan kenikmatan.
3. Mendapatkan Pahala yang Berlipat
Dengan rajin membaca surah Al-Mulk dimalam hari sebelum tidur, maka akan mendatangkan perbuatan baik dan mendapatkan pahala bagi para pembacanya. Perbuatan baik itu akan Allah lipat gandakan pahalanya menjadi 10 kali lipat bagi siapapun yang dikehendaki.
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa setiap umat muslim hendaknya selalu membaca surah Al-Mulk dan alangkah baiknya jika menghafalkan surah ini agar senantiasa mendapatkan keutamaan yang telah dijelaskan diatas untuk kebaikan didunia maupun diakhirat.
*) Mahasiswi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir.
Editor: Adis Setiawan
