EsaiKeislamanOpini

Kesalehan Digital, Sebuah Keniscayaan Zaman

2 Mins read

KULIAHALISLAM.COM-Kita mungkin mulai familiar dengan fenomena kesalehan digital yang semakin membumi. Istilah kesalehan digital merujuk pada kemampuan individu untuk menggunakan teknologi digital dengan bijak, etis, dan bertanggung jawab. Menurut Edy M. Yakub dalam bukunya “Kesalehan Digital” yang terbit pada tahun 2023, kesalehan digital mencakup aspek-aspek seperti literasi digital, etika digital, dan partisipasi digital yang positif. Sementara dalam pandangan dunia barat, kesalehan digital dipandang sebagai altruisme sosial digital. Seperti yang dikatakan oleh Howard Rheingold, “Altruisme sosial digital adalah tentang menggunakan teknologi digital untuk membantu orang lain dan menciptakan komunitas yang positif.” (Smart Mobs: The Next Social Revolution,2002)

 

Kesalehan digital memiliki dampak yang signifikan pada masyarakat. Dengan menggunakan teknologi digital secara bijak, individu dapat memperoleh banyak manfaat, seperti akses informasi yang lebih luas, peluang ekonomi yang lebih besar, dan kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain secara lebih efektif. Namun, di sisi lain, kesalehan digital juga memerlukan kesadaran akan potensi risiko dan ancaman yang terkait dengan penggunaan teknologi digital, seperti penyebaran informasi palsu, kejahatan cyber, dan lain-lain.

 

Dalam perspektif Islam, kesalehan digital dapat dipandang sebagai bagian dari dakwah, yaitu upaya untuk menyebarkan kebaikan dan mencegah kemungkaran. Pada konteks kesalehan digital, bermakna bahwa individu memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan digital yang positif dan sehat. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an, “Maka barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya” (QS. Al-Zalzalah: 7-8). Menurut Tafsir Ibn Katsir, ayat ini menunjukkan bahwa Allah SWT akan membalas setiap amal perbuatan, baik itu kebaikan atau kejahatan, tidak peduli seberapa kecilnya.

Baca...  KATA KITA: Memperkuat Moderasi Beragama Melalui Persahabatan

 

Dalam sudut pandang dakwah, semua pihak memiliki peran masing-masing, tanpa mengecilkan peran dari setiap pihak. Seperti yang dikatakan oleh Hasan Al Banna, “Setiap muslim memiliki tanggung jawab untuk berdakwah dan menyebarkan kebaikan.” (Hasan Al Banna, Risalah pergerakan,2004). Ibnu Taimiyah juga menekankan pentingnya peran individu dalam berdakwah, “Dakwah adalah kewajiban setiap muslim, dan setiap muslim harus berusaha untuk menyebarkan kebaikan dan mencegah kemungkaran.” (Majmu’ Fatawa,1980). Ini berkesesuaian dengan pandangan K.H Wahid Hasyim yang menjelaskan pentingnya peran umat dalam berdakwah, dimana umat Islam memiliki peran penting dalam menyebarkan kebaikan dan mencegah kemungkaran, dan setiap individu harus berusaha untuk menjadi bagian dari proses dakwah (Miftahudin, K.H Wachid Hasyim, Peletak dasar Islam nusantara,2017).

 

Keadaan ini didasari dengan banyaknya konten-konten unfaedah di media sosial dapat berdampak buruk bagi perkembangan sosial manusia. Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Pew Research Center, 70% remaja Amerika Serikat melaporkan bahwa mereka telah mengalami cyberbullying atau pelecehan online. Sementara di Indonesia sendiri, studi yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menunjukkan bahwa di tahun 2022, hampir 77% anak-anak muda di Indonesia pernah mengalami cyberbullying.

 

Oleh karena itu, penting bagi muslim untuk mencegah kemungkaran yang terjadi di media sosial dengan cara mempromosikan konten-konten yang positif dan membangun. Setiap individu memiliki tanggung jawab untuk mencegah kemungkaran yang terjadi, seperti penyebaran berita hoaks dan konten-konten unfaedah. Seperti yang dikatakan oleh Rasulullah SAW, “Barangsiapa di antara kamu melihat kemungkaran, maka ubahlah dengan tangannya. Jika tidak mampu, maka dengan lisannya. Jika tidak mampu, maka dengan hatinya, dan itu adalah selemah-lemahnya iman.” (HR. Muslim).

Baca...  Sengkarut Hedonisme, Akar dari Kriminalitas?

 

Para ulama dan cendekiawan Islam sendiri memberikan panduan dan arahan kepada masyarakat dalam fenomena ini. Seperti yang dikatakan oleh Almukarram Syaikh Yusuf Qaradawi, “Media sosial dapat menjadi sarana dakwah yang efektif jika digunakan dengan bijak dan bertanggung jawab.” (Akhlak Islam, 2022).

 

Dalam perspektif kesalehan digital, kita dapat melihat bahwa ini adalah bagian dari fastabiqul khoirot, yaitu berlomba-lomba mengejar kebaikan. Setiap muslim harus bersemangat meraih ilmu tanpa melupakan gerak amal, dan mengerjakan amal tanpa melupakan ilmu. Seperti yang dikatakan oleh Imam Syafii, “ilmu tanpa amal adalah seperti pohon yang tidak berbuah”.

 

Dengan sudut pandang demikian, kita sebagai muslim modern tidak hanya memandang kesalehan digital sebagai fenomena sosial seperti yang disampaikan pada tulisan bung Mujahidin, melainkan juga sebagai pintu gerakan positif ummat yang memanfaatkan teknologi untuk kemaslahatan dan sarana mencapai peradaban Islam Rahmatan Lil alamin.

 

Nasrun minnalahi wa fathun qarib.

42 posts

About author
Penggemar Buku, Teh, Kopi, Coklat dan senja. Bekerja paruh lepas menjadi Redaktur Kuliahalislam.com .Lekat dengan dunia aktivisme, Saat ini diamanahkan sebagai Bendahara Umum PCM Cilandak,Jakarta Selatan periode 2022-2027
Articles
Related posts
Opini

Jalan Sunyi Menuju Tuhan

3 Mins read
Di era ketika hampir segala hal ditundukkan pada logika angka, data statistik, dan kriteria verifikasi ilmiah, berbicara tentang Tuhan kerap dipandang usang….
KeislamanSejarah

Mu'awiyah Pendiri Bani Umayyah

4 Mins read
Mu’awiyah bin Abu Sufyan lahir di Mekah, 602 dan wafat di Damaskus, Rajab 60 H/680 M. Dia adalah bangsawan Quraisy, pendiri dan…
Opini

Belajar dari Gus Dur: Islam yang Membumi

3 Mins read
Belajar dari Gus Dur, Islam yang membumi. Kadang saya heran, kenapa sebagian umat Islam di negeri ini begitu sibuk ribut soal simbol:…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights