Artikel

KATA KITA: Kembali Memahami Perspektif

2 Mins read


Dalam berbagai masalah atau isi suatu pendapat atau pandangan, ada yang sering terlewatkan: bahwa saya, Anda, mereka, menggunakan perspektif tertentu ketika memandang sesuatu. 

Perspektif adalah cara melihat sesuatu obyek, baik material, spiritual, maupun moral. Perspektif juga sikap tertentu terhadap hal, titik pandangan, dan kaca mata memandang sesuatu. Obyek bisa “sama“, tetapi cara memandang obyek itu bisa berbeda dan berubah.

Perspektif bermacam-macam. Misalnya, perspektif satu titik, dua titik, tiga titik, banyak titik. Perspektif linear, perspektif nonlinear, sirkular, horizontal, vertikal, diagonal, dan seterusnya. 

Tetapi, perspektif juga berwujud metode dan pendekatan, seperti normatif dan non-normatif, linguistik, historis, teologikal, ideologikal, sosiologikal, psikologikal, ekonomikal, politikal, gender, post-kolonial, post-struktural, lingkungan, dan sebagainya. 

Tak hanya itu, perspektif juga bisa berubah. Seseorang bisa menggunakan perspektif normatif pada satu soal yang sama kemarin dan menggunakan perspektif praktikal hari ini. Perspektif moral hari ini, perspektif pragmatis besok. Dan seterusnya. 

Kadang kala, seseorang mencoba menggunakan lebih dari satu perspektif, menggabungkannya, mensintesakannya, tapi tidak selalu memadai karena memang sulit. 

Misalnya, seseorang coba menggabungkan perspektif apa yang seharusnya dan perspektif apa adanya, atau menggabungkan perspektif agama dan perspektif non-agama, atau perspektif ideal moral dan perspektif pragmatis kebutuhan. 

Atau perspektif insider (orang dalam yang menganut sesuatu) dan perspektif outsider (orang luar yang tidak menganut sesuatu itu). Atau perspektif orang yang percaya dan perspektif orang yang tidak percaya. 

Seringkali tidak disadari perspektif apa yang kita pakai, karena berbagai sebab. Misalnya, kecenderungan untuk membela kebenaran yang sudah dianut membuat orang tidak sadar bahwa perspektifnya berbeda dari perspektif orang lain. 

Setiap manusia, seluas apapun perspektifnya, tetap terbatas perspektifnya, karena pengaruh keluarga, lingkungan, bacaan, pergaulan, dan kecenderungan-kecenderungan alamiyah belaka. 

Baca...  Biografi Abu Bakar As Shiddiq Radhiyallahu ‘Anhu

Perspektif juga berbeda berdasarkan posisi dan keadaan sosial: perspektif orang tua, ayah, ibu, perspektif anak, perspektif orang kaya, perspektif kelas menengah, orang miskin, perspektif desa, kota, dalam negeri, luar negeri, bangsa, suku, orientasi politik, ormas, pekerjaan, posisi dalam organisasi, pemimpin dan yang dipimpin, dan sebagainya. 

Berbagai wacana dan perdebatan setiap saat tentang berbagai masalah di ruang publik akan lebih mudah dipahami jika kita memahami perspektif orang-orang ketika mereka berpendapat dan memahami perspektif kita sendiri ketika kita berpendapat. 

Perbedaan dan keragaman perspektif bisa dilihat sebagai kekayaan jika dilihat dengan perspektif positif. Perbedaan tidaklah berarti pertentangan. Dan pertentangan perspektif pun tidak selalu berdampak negatif bagi kehidupan manusia dan alam.

Keragaman perspektif juga menambah dan memperkaya perspektif, sering juga memperkuat perspektif yang kita pakai, baik kita sadari ataupun tidak. 

Dalam banyak kasus, perbedaan perspektif membantu menyelesaikan suatu masalah, karena masalah seringkali tidak selesai hanya dengan menggunakan satu perspektif. Wallahu a’lam bisshawaab.

2366 posts

About author
Merupakan media berbasis online (paltform digital) yang menyebarkan topik-topik tentang wawasan agama Islam, umat Islam, dinamika dunia Islam era kontemporer. Maupun membahas tentang keluarga, tokoh-tokoh agama dan dunia, dinamika masyarakat Indonesia dan warga kemanusiaan universal.
Articles
Related posts
Artikel

Tidak Bisa Mengetik di Word karena "Selection is Locked", Ini Solusinya!

2 Mins read
Kompak – Salah satu masalah yang sering ditemui pengguna Microsoft Word adalah pesan “Selection is Locked” yang muncul saat mencoba mengetik atau…
Artikel

Ingin Rumah Lebih Sejuk? Coba Roster Jogja dari AM Roster

4 Mins read
Mendapatkan rumah yang sejuk merupakan impian bagi setiap orang, terutama di negara tropis seperti Indonesia. Salah satu cara untuk menciptakan suhu udara…
Artikel

Sekolah Bisnis Online dan Konsultan Feasibility Study: Meningkatkan Kualitas Bisnis di Era Digital

4 Mins read
Pendahuluan Di era digital yang terus berkembang, memulai dan mengelola bisnis bukan lagi hal yang sulit. Teknologi internet memberikan akses ke berbagai…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights