Artikel

Jejak Panas di Sejarah India Musim Panas Ekstrem

3 Mins read

Penulis: Ailiy Nur Alfiyah Mahfudhoh, Mahasiswi UINSA

Musim  panas  selalu  menjadi  bagian  tak  terpisahkan  dari  kehidupan  di  Bangsa India, mulai dari masa kepemimpinan Dinasti Mughal hingga era modern saat ini. Meskipun kondisi dan teknologi telah berubah secara signifikan, panas ekstrem masih menjadi tantangan besar bagi masyarakat India. 


Dengan menggali secara lebih dalam ke dalam catatan sejarah dari era Mughal  dan  membandingkannya  dengan  situasi  saat  ini, memberikan  wawasan  berharga tentang  evolusi  perubahan iklim  dan kemampuan adaptasi  manusia  terhadap  kondisi panas ekstrem telah berkembang. 

Dinasti Mughal, yang memerintah India pada abad ke-16 hingga ke-19 meninggalkan banyak catatan tentang kehidupan sehari-hari, termasuk kondisi cuaca. Para penguasa Mughal seperti  Babur,  Akbar,  dan  Jahangir  mencatat  pengalaman  mereka  yang  berhubungan  dengan cuaca dalam tulisan mereka. 

Babur, pendiri dinasti ini, dalam riwayat hidup yang ia tulis sendiri di Baburnama, mengungkapkan keluh kesahnya mengenai panas terik di dataran India, apalagi jika dibandingkan dengan iklim yang lebih sejuk di kampung halamannya di Asia Tengah. 

Pada  masa  pemerintahan  Akbar  dan  Shah  Jahan,  ada  beberapa  laporan  mengenai kekeringan  parah  yang  terjadi  di wilayah  tersebut.  Kekeringan  ini  sering  kali  memengaruhi produksi  pangan.  Akibatya,  masyarakat  India menderita kelaparan  dan  kesulitan  ekonomi. 

Misalnya, pada tahun 1556-1557, kekeringan yang parah menyebabkan kelaparan besar yang melanda banyak bagian kerajaan. Kekeringan tersebut telah menciptakan tantangan besar bagi pemerintah dalam hal distribusi pangan dan pengelolaan sumber daya air. 

Ketika abad ke-21 dimulai, India menghadapi tantangan baru berupa perubahan iklim global yang memperburuk kondisi musim panas. Suhu ekstrem semakin sering terjadi, dengan banyak wilayah di India yang mencatat suhu di atas 45°C selama gelombang panas. 

Baca...  Pernikahan Nabi Muhammad SAW dengan Sayyidah Khadijah

Misalnya, tahun 2019 mencatat beberapa suhu tertinggi dalam sejarah India, dengan suhu mencapai 50°C di beberapa wilayah. Dampak  dari gelombang  panas  ekstrem  ini  sangat  signifikan.  Pertanian,  yang  masih menjadi  andalan  sistem  perekonomian India,  sangat  terpengaruh.  

Kegagalan  panen  dan kekurangan  air  mendorong banyak  petani  ke  dalam  kemiskinan  dan  menyebabkan  krisis migrasi  dari  desa ke  kota.  Selain  itu,  gelombang  panas  menyebabkan  meningkatnya angka kematian   akibat heatstroke   dan   dehidrasi,   serta memperburuk   kondisi   kesehatan   bagi masyarakat yang tinggal di kota-kota yang padat dan kurang hijau. 

Selama  kepemimpinan  Dinasti Mughal,  adaptasi  terhadap suhu panas  dilakukan melalui arsitektur dan perencanaan kota. Misalnya, pembangunan taman-taman yang luas dan saluran air di sekitar istana-istana Mughal yang tidak hanya memberikan fungsi estetika, tetapi juga  membantu  mengurangi  suhu  udara  di  sekitarnya.  

Bangunan-bangunan  dengan  dinding tebal dan jendela kecil membantu menjaga suhu dalam ruangan tetap lebih sejuk. Di  era  modern,  solusi  adaptasi  telah  berkembang  lebih  lanjut  berkat teknologi  baru. Sistem pendingin   udara   menjadi   semakin populer di   daerah   perkotaan,   meskipun penggunaannya  dibatasi oleh  daya  beli  dan  ketersediaan  listrik.  

Pemerintah  juga telah  mulai menerapkan berbagai inisiatif untuk mengurangi dampak panas ekstrem, seperti membangun infrastruktur  ramah  lingkungan,  meningkatkan  pengelolaan  air,  dan  menyediakan  tempat perlindungan bagi mereka yang rentan terhadap panas. 

Dari  Dinasti  Mughal  hingga  India  modern,  panas  ekstrem  telah terjadi  dan menjadi tantangan  yang  terus  menerus  dihadapi.  Meskipun  cara  kita  menghadapi dan  beradaptasi terhadap  panas telah  berubah  secara  drastis,  tantangan  yang  ditimbulkan  oleh  musim  panas masih tetap ada. 

Sejarah memberikan pelajaran berharga tentang ketahanan dan inovasi dalam menghadapi   kondisi   cuaca ekstrem.  Seiring   dengan   kemajuan   kita, menggabungkan pengetahuan  sejarah dengan  teknologi  modern  dapat  membantu  menciptakan  strategi  yang lebih efektif untuk menghadapi panas ekstrem di masa depan.   

Baca...  KOKAM Pemuda Muhammadiyah Sumedang Sigap Kawal Kegiatan Musyda PD Aisyiyah

Editor: Adis Setiawan

2369 posts

About author
Merupakan media berbasis online (paltform digital) yang menyebarkan topik-topik tentang wawasan agama Islam, umat Islam, dinamika dunia Islam era kontemporer. Maupun membahas tentang keluarga, tokoh-tokoh agama dan dunia, dinamika masyarakat Indonesia dan warga kemanusiaan universal.
Articles
Related posts
Artikel

Pie Susu Asli Enaaak: Oleh-Oleh Khas Bali yang Tak Boleh Terlewatkan

5 Mins read
Sebagai seorang traveler yang gemar mengeksplorasi keindahan Pulau Bali, salah satu pengalaman yang selalu saya cari adalah menemukan oleh-oleh autentik yang benar-benar…
Artikel

Tidak Bisa Mengetik di Word karena "Selection is Locked", Ini Solusinya!

2 Mins read
Kompak – Salah satu masalah yang sering ditemui pengguna Microsoft Word adalah pesan “Selection is Locked” yang muncul saat mencoba mengetik atau…
Artikel

Ingin Rumah Lebih Sejuk? Coba Roster Jogja dari AM Roster

4 Mins read
Mendapatkan rumah yang sejuk merupakan impian bagi setiap orang, terutama di negara tropis seperti Indonesia. Salah satu cara untuk menciptakan suhu udara…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights