Jawaban jika anak bertanya bolehkah bermain dengan orang yang beragama Kristen? Ibu saya berpesan jangan bermain dengan teman-temanmu yang beragama Kristen? Apakah ini benar? Tidak ada salahnya bermain-main dengan temanmu yang beragama Kristen, dan boleh saja bermain dengan siapapun.
Jika perbedaan agama menjadi satu-satunya alasan ibumu menolak persahabatan ini, maka diskusikanlah dengannya agamanya, meskipun dia seorang muslim, akan membuat ibumu marah, maka kamu harus menaatinya dan menahan diri untuk tidak berteman dan menemaninya.
Bersikap baiklah kepada ibumu dan tenangkan hatinya, karena dia melihat apa yang tidak kamu lihat, dan persahabatan adalah hal yang boleh, namun menghormati orang tua adalah wajib bagimu. Allah SWT berfirman:
وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْۤا اِلَّاۤ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا ۗ اِمَّا يَـبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَاۤ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَاۤ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا
Artinya: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.” (QS. Al-Isra’ [17]: 23).
Islam mensyariatkan bahwa orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anak mereka, karena dari merekalah anak mula-mula menerima pendidikan. Dengan demikian bentuk pertama dari pendidikan terdapat dalam kehidupan keluarga.
Pada umumnya pendidikan dalam rumah tangga itu bukan berpangkal dari kesadaran dan pengertian yang lahir dari pengetahuan mendidik, melainkan karena secara kodrati suasana dan strukturnya memberikan kemungkinan alami membangun situasi pendidikan. Situasi pendidikan itu terwujud berkat adanya pergaulan dan hubungan pengaruh mempengaruhi secara timbal balik antara orang tua dan anak. Maka, berikanlah pendidikan yang bagus kepada anak.
Orang tua (ayah dan ibu) memegang peranan penting dan berpengaruh terhadap pendidikan anak-anaknya. Sejak anak lahir, ibunyalah yang selalu ada di sampingnya. Itu yang menyebabkan anak meniru perangai ibunya, dan biasanya seorang anak lebih mencintai ibunya, apabila ibu menjalankan tugasnya dengan baik.
Ibu merupakan orang yang pertama dikenal anak, yang mula-mula menjadi temannya, dan yang mula-mula juga dipercayainya. Apapun yang dilakukan ibu dapat dimaafkannya, kecuali jika ia ditinggalkan. Dengan memahami segala sesuatu yang ada di dalam hati anaknya, disertai kasih sayang, ibu akan dapat mengambil hati anaknya untuk selamanya.
Tidak hanya ibu, pengaruh ayah terhadap anaknya juga besar. Di mata anak, ayah adalah seorang yang berwibawa di antara orang-orang yang ia kenal. Cara ayah melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh terhadap cara pekerjaan anak.
Sekali lagi, tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan itu pada dasarnya mutlak kewajiban orang tua. Mulai dari pendidikan adab atau akhlak mulia, ibadah dan muamalah merupakan tugas orang tua, yang tidak bisa dipikulkan kepada orang lain.
Guru-guru di sekolah dan pendidik di luar rumah hanyalah merupakan peran keikutsertaan. Dengan kata lain, tanggung jawab pendidik selain orang tua merupakan pelimpahan tanggung jawab orang tua dengan alasan satu hal dan lainnya, karena tidak memungkinkan untuk melaksanakan pendidikan kepada anaknya secara menyeluruh. Wallahu a’lam bisshawaab.