Sebagai seorang muslim, kita harus memahami bahwa kehidupan ini tidaklah mudah. Kita akan dihadapkan dengan berbagai cobaan dan ujian yang dapat membuat kita merasa lemah dan putus asa.
Namun, Allah SWT berfirman dalam Al-Quran bahwa ujian dan cobaan adalah tanda bahwa Allah ingin menaikkan derajat seorang muslim (QS:2:155-157). Secara spesifik, ayat ini menunjukkan bahwa ujian dan cobaan adalah cara Allah untuk membersihkan jiwa dan meningkatkan derajat orang-orang yang beriman (Tafsir Jalalain).
Dalam buku “Sunnatullah” karya Dr. Musthafa Umar, dijelaskan bahwa ujian dan cobaan merupakan bagian dari sunnatullah,dimana mengatur ketetapan Allah yang berlaku di kehidupan manusia.
Namun, Ujian manusia tidaklah sama semua, dan biasanya akan diberikan berlawanan dari kebiasaan. Misalnya seorang alim akan diuji dengan kematangan akhlak, seorang yang rajin beribadah akan diuji dengan kemapanan aqidah, dan seterusnya.
Allah SWT berfirman dalam QS Al-Ankabut ayat 2-3: “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sungguh kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.”
Dalam Tafsirnya “Al-Azhar”, Buya Hamka menjelaskan bahwa ujian dan cobaan adalah cara Allah untuk memisahkan antara orang-orang yang benar-benar beriman dan orang-orang yang hanya mengaku beriman.
Imam Ghazali juga menegaskan bahwa seorang muslim harus memiliki kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi ujian dan cobaan. Ini berkesesuaian dengan firman Allah SWT dalam QS Al-Asr ayat 3, dimana Syaikh Ahmad Hassan menafsirkan bahwa ini menekankan pentingnya kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi ujian dan cobaan.
Orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh harus saling menasehati untuk tetap sabar dan tabah dalam menghadapi kesulitan. Dengan demikian, mereka dapat mencapai derajat yang lebih tinggi di sisi Allah SWT dan menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih dekat dengan-Nya.
Berbagai dalil dan argumentasi penegasan tersebut ,membuat kita sebagai manusia tidak boleh berlepas harapan atau putus asa apalagi depresi hingga bunuh diri ketika menghadapi tantangan dan kesulitan hidup.
Alasannya bahwa manusia terlahir sebagai makhluk yang unggul. Pakar psikolog Jeff Brown, menjelaskan bahwa otak manusia dapat dilatih untuk menjadi pemenang dengan menghadapi tantangan dan kesulitan.
Syaikh Ibnu Qayyim, juga menambahkan bahwa kesempurnaan hidup dapat dicapai dengan terus berusaha dan berjuang. Mustahlil kita bisa hidup lebih baik tanpa harus terus berusaha kepada Allah SWT. Maka Syaikh Shalih bin Fauzan, mengingatkan bahwa menguatkan tauhid adalah salah satu kunci untuk mencapai kesempurnaan tersebut, agar lebih kuat menghadapi ujian kehidupan.
Pada akhirnya, Allah telah memberikan petunjuk bagi manusia dalam menghadapi ujian dan cobaan . Dalam buku “Oase Al-Qur’an” karya Kiyai Ahsin Sakho, menjelaskan bahwa Al-Quran adalah sumber inspirasi dan motivasi bagi kita dalam menghadapi setiap permasalahan. Maka insya Allah dengan kita mentadaburi Al-Qur’an, ketakutan aka datangnya ujian dan cobaan tidak menjadi sebuah permasalahan kehidupan.
Referensi:
– “Sunnatullah” karya Dr. Musthafa Umar
– “Muhtasyar Ihya Ulumuddin” karya Imam Ghazali
– “Otak Pemenang” karya Jeff Brown
– “Mencapai Kesempurnaan” karya Ibnu Qayyim
– “Kitab Tauhid” karya Syaikh Shalih bin Fauzan
– “Oase Al-Qur’an” karya Ahsin Sakho