Yogyakarta – Menyikapi memanasnya situasi politik nasional pasca-aksi demonstrasi yang terjadi belakangan ini, Ketua Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr. Bachtiar Dwi Kurniawan, MPA., mengeluarkan himbauan kepada seluruh kader Muhammadiyah di seluruh Indonesia.
Imbauan ini dikeluarkan untuk memastikan sikap organisasi tetap selaras dan menjadi pedoman bagi kader, sekaligus menjaga stabilitas sosial di tengah dinamika politik yang kian memanas.
Dalam himbauan yang disampaikan pada Senin (1/9/25), Bachtiar menegaskan pentingnya menjaga persatuan dan kedamaian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ia menambahkan bahwa Muhammadiyah, sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia, memiliki tanggung jawab moral untuk menjadi perekat bangsa dan mendorong terciptanya suasana yang kondusif bagi kemajuan demokrasi.
“Muhammadiyah, sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia, memiliki tanggung jawab moral untuk menjadi perekat bangsa dan mendorong terciptanya suasana yang kondusif bagi kemajuan demokrasi,” tegasnya Bachtiar.
Himbauan ini mencakup enam poin utama yang menjadi pedoman bagi kader Muhammadiyah dalam menyikapi situasi politik saat ini:
1.Mengawal Sikap PP Muhammadiyah secara sungguh-sungguh, solid dan kompak, memegang teguh prinsip kepemimpinan organisasi dalam kebijakan strategis menghadapi isu n
2.Tetap Cermat dan Waspada terhadap perkembangan situasi nasional, termasuk potensi eskalasi konflik sosial dan politik nasional.
3.Menjaga Ketenangan, Ketentraman, dan Kedamaian dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sebagai wujud komitmen terhadap harmoni sosial.
4.Tidak Mudah Terprovokasi oleh upaya adu domba atau pecah belah yang dapat mengganggu persatuan bangsa
5.Menghindari Segala Bentuk Kekerasan yang dapat memperkeruh suasana dan merusak tatanan demokrasi.
6.Menyampaikan Aspirasi secara Tertib, Damai, dan Berkeadaban sesuai koridor demokrasi yang mencerminkan nilai-nilai luhur Muhammadiyah.
Dr. Bachtiar juga menyerukan kepada seluruh kader untuk terus merawat demokrasi dan memajukan bangsa.
“Mari kita rawat demokrasi, menjaga persatuan bangsa, dan memajukan negara untuk menjadi bangsa yang berkemajuan,” tegas Bachtiar.
Ia menegaskan bahwa Muhammadiyah akan terus berperan aktif dalam mendorong dialog yang konstruktif dan solutif, serta menghindari tindakan yang dapat memicu perpecahan.
Sebagai organisasi yang memiliki jaringan luas di berbagai sektor, Muhammadiyah berkomitmen untuk menjadi teladan dalam memperdalam demokrasi dan menjaga keutuhan bangsa, pungkas Bachtiar. (Assalimi)