Penulis: Adilia Al Khoiroh Rusydaa*
KULIAHALISLAM.COM – Sejarah filsafat Islam telah memberikan banyak kontribusi penting bagi pemikiran keagamaan di Indonesia. Kontribusi yang cukup besar adalah pemahaman eskatologi menurut Ikhwan Al Safa.
Ideologi ini telah menjadi landasan banyak ideologi agama dan sosial di tanah air. Pada artikel kali ini kita akan melihat lebih dalam apa itu akhir dunia menurut Ikhwan Al Safa dan bagaimana pemahaman tersebut mempengaruhi pemikiran keagamaan dan sosial di Indonesia.
Akhir dunia menurut Ikhwan Al Safa merupakan topik penting untuk memahami filsafat Islam. Kata kunci “apokaliptik” mengacu pada pemahaman tentang akhirat, kehidupan setelah kematian, dan pertimbangan tentang nasib akhir manusia.
Ikhwan Al Safa, yang berarti “Persaudaraan Murni”, adalah sekelompok filsuf Muslim abad pertengahan yang terkenal dengan karya monumental mereka, “Risalah Ilmiah”. Akhir dunia memainkan peran yang sangat penting dalam konsep kehidupan manusia.
Mereka meyakini bahwa akhirat adalah tujuan akhir hidup manusia dan kehidupan di dunia hanyalah sebuah ujian untuk menguji kebaikan dan keburukan manusia. Dalam bahasa latin, eskatologi dapat dipahami sebagai “studium novissimum,” yang berarti studi tentang hal-hal terakhir atau akhirat.
Pemikiran Ikhwan Al Safa menjadi bagian penting dalam sejarah filsafat Islam di Indonesia. Para pemikir Islam Indonesia seperti Mulyadhi Kartanegara merumuskan teori sosiologi politik yang berakar pada pemahaman eskatologis Ikhwan Al Safa.
Mereka berupaya mengintegrasikan pemahaman ini ke dalam konteks politik dan sosial Indonesia. Mulyadhi Kartanegara, sarjana Indonesia yang meneliti ideologi Ikhwan Al Safa, berpendapat bahwa pemahaman eskatologi menurut Ikhwan Al Safa sangat sesuai dengan ideologi agama.
Di Indonesia. Ikhwan Al Safa memberikan tuntunan untuk memahami bahwa kehidupan di dunia hanya sementara, sedangkan agama merupakan landasan kokoh kehidupan di akhirat. Akhir dunia menurut Ikhwan Al Safa mengajarkan agar manusia menjalani kehidupannya dengan lemah lembut dan ikhlas, dengan selalu mengingat bahwa akhirat adalah tujuan utamanya.
Pendekatan ini sesuai dengan konteks Indonesia, dimana sejarah filosofis dan tradisi agama Islam memainkan peran penting dalam budaya dan masyarakat. Masyarakat Indonesia memiliki tradisi pluralisme dan inklusi yang memungkinkan beragam gagasan filosofis dan keagamaan dapat hidup berdampingan dengan baik.
Pertumbuhan dan perkembangan pemikiran keagamaan di Indonesia telah dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk pemahaman eskatologi menurut Ikhwan Al Safa. Buku-buku karya Ikhwan Al Safa telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan banyak pemikir Indonesia telah merujuk pada karya-karya tersebut dalam pengembangan pemikiran keagamaan mereka.
Salah satu penerbit yang terkenal untuk terjemahan karya-karya Ikhwan Al Safa adalah Penerbit Erlangga. Eskatologi menurut Ikhwan Al Safa juga telah memuat antara pemikiran keagamaan dan sains. Mereka berusaha memadukan pemahaman keagamaan dengan pemahaman ilmiah, yang berarti bahwa ilmu pengetahuan dan agama tidak saling bertentangan, melainkan dapat berjalan berdampingan. Konsep ini memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pemahaman agama dan ilmu pengetahuan di Indonesia.
Di Indonesia, pemikiran keagamaan seringkali mencerminkan pluralisme dan toleransi. Eskatologi menurut Ikhwan Al Safa yang menekankan bahwa agama adalah landasan akhirat, memberikan pandangan komprehensif tentang pengertian agama dan agama. Hal tersebut menjadi salah satu landasan pemahaman dan penghormatan terhadap perbedaan keyakinan agama yang ada di Indonesia..
Kesimpulannya, konsep eskatologi menurut Ikhwan Al Safa merupakan bagian penting dalam sejarah filsafat Islam di Indonesia. Para pemikir Indonesia berusaha mengintegrasikan pemahaman tersebut ke dalam budaya dan kehidupan sehari-hari.
Melalui penelitian dan upaya penerjemahan yang ekstensif, pemahaman ini dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi perkembangan pemikiran filosofis dan keagamaan di Indonesia. Penting untuk disadari bahwa pemahaman eskatologi menurut Ikhwan Al Safa mempunyai implikasi yang sangat besar dalam memahami hubungan antara agama, ilmu pengetahuan, dan politik.
Melalui karya-karya seperti buku karya Mulyadhi Kartanegara dan Dwi Afrianti, pembaca Indonesia dapat mempelajari konsep ini lebih dalam dan memahaminya dengan jelas. Menurut Ikhwan Al Safa, eskatologi merupakan elemen penting dalam sejarah filsafat Islam dan pemahaman yang lebih mendalam akan memberikan wawasan berharga tentang konteks Indonesia yang beragam dan dinamis.
*) Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya
Editor: Adis Setiawan
Daftar Pustaka
Asy’arie, Musa. Filsafat Islam sunnah Nabi dalam berpikir. Yogyakarta: Lesfi, 2002.
Mulyadhi Kartanegara. Rasa’il Ikhwan al-Shafa: Psikologi, Kosmmologi dan Eskatologi. Departemen Agama Republik Indonesia, 2007. https://doi.org/10.13140/RG.2.1.3394.6084.