Penulis: Muhammad Arya Dzamar Ar Rofi’*
Ilmu tasawuf adalah suatu cabang ilmu keagamaan yang sudah ada sejak berabad-abad lalu lamanya. Ia memiliki suatu fokus pada pemahaman dan pengalaman spiritual dalam rangka untuk tercapainya kesatuan dengan Tuhan.
Namun, di era yang serba digital ini dan kita alami saat ini, pertanyaan muncul mengenai eksistensi ilmu tasawuf tersebut. Pada era serba digital seperti sekarang ini, teknologi telah mengubah banyak aspek kehidupan dari manusia.
Segala sesuatu yang dapat diakses dengan mudahnya hanya dengan menggerakkan jari-jemari kita di layar perangkat elektronik. Di tengah dinamika perkembangan teknologi ini, bagaimana dengan eksistensi ilmu tasawuf? Apakah ia tetap relevan atau terpinggirkan oleh kemajuan digital saat ini? Artikel ini akan membahas tentang eksistensi ilmu tasawuf di era serba digital.
Tasawuf, dalam tradisi Islam, adalah cabang ilmu yang didalamnya berkaitan dengan pengembangan spiritualitas seorang individu dan hubungan pribadi dengan Tuhan. Fokus dari hal itu adalah pada pencarian kebenaran dalam kehidupan dan mencapai kebersamaan dengan Sang Pencipta. Makna secara tradisionalnya, tasawuf diajarkan melalui interaksi langsung antara guru dan murid dalam suatu tarekat atau jamaah spiritual.
Namun, dengan berkembangnya teknologi digital, keberadaan dari tasawuf di era modern ini menghadapi suatu tantangan yang baru. Salah satu tantangan utamanya yang dihadapi oleh tasawuf di era digital adalah kesulitan dalam menjaga dimensi interpersonalnya.
Sebagian besar interaksi di era digital ini sering terjadi melalui platform sosial media dan pesan yang sifatnya instan. Hal ini mengakibatkan pengalaman spiritual yang sangat dangkal dan kekurangan hubungan pribadi antara guru dan muridnya. Pentingnya ikatan pribadi dalam ajaran tasawuf menjadi terpinggirkan oleh dunia digital yang sifatnya lebih cenderung anonim dan dangkal.
Di sisi lain, era digital juga bisa memberikan peluang bagi penyebaran dan pemahaman tasawuf yang lebih luas terhadap banyak orang. Informasi tentang tasawuf dapat diakses dengan mudah melalui internet, dan seseorang dapat mempelajari banyak hal tentang ilmu ini hanya dengan mengklik beberapa tombol yang sudah tersedia.
Buku, artikel, dan ceramah tentang tasawuf dapat dengan cepat menyebar ke berbagai belahan dunia, menciptakan kesadaran dan minat yang lebih besar terhadap ilmu ini. Dalam hal ini, eksistensi dari ajaran tasawuf di era digital memberikan kontribusi positif dengan memperluas jangkauan pengetahuan spiritual.
Tasawuf di era serba digital juga dapat membantu seseorang dalam menjalani kehidupan sehari-hari mereka. Dalam dunia yang sibuk dan serba cepat seperti sekarang ini, banyak orang yang mengalami stres dan kecemasan. Ilmu tasawuf menawarkan cara untuk menenangkan pikiran dan menemukan kedamaian batin di tengah kekacauan dunia.
Melalui beberapa aplikasi seperti meditasi dan rekaman kajian spiritual dan lain-lain. individu dapat memanfaatkan teknologi untuk memperdalam pemahaman mereka tentang diri dan hubungan mereka dengan tuhan serta dapat mendekatkan diri mereka lebih dekat lagi terhadap tuhan.
Namun, meskipun terdapat yang aspek positif, kita juga perlu berhati-hati terhadap pengaruh negatifnya dari era digital terhadap tasawuf. Dalam dunia maya yang penuh dengan informasi yang bertebaran, ada risiko penyebaran ajaran yang tidak sahih atau palsu.
Seseorang dapat dengan mudah tersesat dalam pemahaman yang salah tentang tasawuf tanpa bimbingan guru yang tepat dan faham tentang ajaran-ajaran tasawuf tersebut. Oleh karena itu, penting untuk tetap berpegang pada prinsip-prinsip dan ajaran yang otentik dalam belajar tasawuf di era digital.
Kesimpulannya, eksistensi ilmu tasawuf di era serba digital memiliki pro dan kontra. Di satu sisi, teknologi digital membawa sebuah tantangan dalam menjaga suatu dimensi interpersonal tasawuf. Namun, di sisi lain, era digital juga membuka peluang yang baru dalam menyebarkan pengetahuan tentang tasawuf dan memperluas pemahaman tentang spiritualitas. Dalam memanfaatkan teknologi digital.
Melalui penyebaran ilmu tasawuf yang bijak dan strategis menggunakan teknologi digital, eksistensinya dapat tetap relevan dan berdaya dalam menghadapi era yang serba digital ini. Dalam perjalanan menuju makna dan ketenangan, ilmu tasawuf menjadi tempat pijakan yang kokoh untuk menjaga keseimbangan spiritualitas di tengah kemajuan teknologi yang terus berkembang.
Dengan demikian, peran ilmu tasawuf tidak hanya bertahan saja, tetapi juga semakin penting dalam memandu individu dan komunitas untuk menemukan suatu kedamaian dan kebersamaan yang sejati dalam dunia yang semakin terhubung antara satu dengan yang lain.
*) Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.