Prof. Dr
Syekh Mutawalli Asy-Sya’rawi lahir di Mesir tahun 1912. Ia merupakan Ulama
internasional yang berasal dari Mesir. Ia menyelesaikan pendidikan menengah
pada Perguruan Az Zagaziq. Kemudian meneruskan ke Universitas Al Azhar, Mesir
(Fakultas Adab, jurusan sastra Arab) di Kairo dan lulus dengan predikat sangat
memuaskan. Ia menyenangi taswauf,
berjiwa hidup dan revolusioner. Menentang segala yang mungkar dan batil.
Gambar Dari Id.Quora.com
Prof. Dr.
Syekh Mutawalli Asy-Sya’rawai merupakan Ulama terbesar dan paling dikagumi dalam
Dunia Islam saat ini. Ia sering diundang untuk ceramah tentang Islam di Eropa
dan Amerika. Ceramahnya tentang ilmu kedokteran sangat mengagumkan. Ia juga
menguasai ilmu retorika, ilmu astronomi dan ilmu-ilmu umum. Ia dapat
menguraikan dan memecahkan persoalan-persoalan rumit dan penuh rahasia tentang
keimanan, hadis, hukum fiqih, ahlak, muamalah dengan jelas, gamblang, tajam dan
membuat puas bagi yang bertanya padanya.
Beragam Nasihat-Nasihat Prof.Dr Syekh Mutawalli Asy’rawi
1.
Allah
Menciptakan Kejahatan
Allah menciptakan kejahatan dan keburukan bukan untuk
dikembangluaskan. Allah menciptakan untuk menguji manusia. Diuji, apakah
manusia kuat bertahan dan menghindari dari perbuatan-perbuatan buruk dan jahat.
Kalau saja Allah tidak
memberikan pilihan, bagaimana akan dilakukan ujian untuk memilih yang benar
maupun salah. Memilih dua alternatif yang berlawanan dengan kemampuan dan
kemauannya sendiri. Masalahnya, kalau manusia tahu bahwa yang itu buruk, yang
ini baik, dia dapat dibedakan, lalu kenapa ia memilih yang itu bukan menjauhi
?.
2.
Tasawuf
Tasawuf yang benar dan sejati adalah hidup ditengah keramaian
pasar, ditengah masyarakat dan ikut bergelut dengan kancah kehidupan. Seorang
ahli syair berkata : “Bukanlah suatu zuhud, tasawufnya orang bertaqwa yang
lari dari kancah kehidupan dunia melenyapkan agamanya”. Tasawuf sebenarnya orang yang dikenal dapat
hidup ditengah-tengah ornag berharta, suasana masyarakat yang rakus dan segala
macam-macam fitnah. Seseorang yang tidak ikut berlaku kasar, seorang dan tidak
ikut berbuat curang padahal ia hidup ditengah-tengah masyarakat seperti itu
adalah yang lebih disukai Allah.
Orang seperti itu mempunyai harga dan kehormatan diri. Orang yang
biasa menjauhi dan meninggalkan yang dilarang dan haram akan lebih mampu
menegakan kehormatan dan kemuliaan beribadah. Al Imam Abul Hassan Asyadzili,
seorang sufi terkenal adalah tergolong pedagang yang mahir dan sukses.
Pengertian tasawuf sangat luas. Pertama, tasawuf merupakan sifat
dan perilaku orang-orang terdahulu (Salaf). Tasawuf mulai dikenal pada akhir
abad ke dua hijriah sebagai sifat dan perilaku orang yang hidup sederhana dan
menjauhi kesenangan dan kemewahan hidup. Kedua, orang yang menggabungkan
kepentingan dunia dan akhirat sekaligus dalam satu sikap, perilaku dan
peribadi. Melaksankan urusan duniniawi dengan selalu menjaga Allah, mengamalkan
sunnah-sunnah Rasullah yang telah banyak dilupakan orang.
Ketiga, sifat seorang sufi ialah tidak ingin menonjol dimasyarakat
dan tidak ingin dikenal kesohorannya. Dia selalu mengabdi dan tidak bermaksud
mencari kepentingan peribadi. Keempat, Ahlussalaf (orang-orang terdahulu)
bekerja hanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya saja. Timbulnya Bid’ah “hidup
menyendiri” disebabkan meluasnya perbuatan-perbuatan haram dan adanya
perselisihan pendapat dalam memilih dan mengerjakan yang halal.
3.
Makna
Kesuksesan Hidup
Apa arti keberhasilan dan keberuntungan hidup ? Arti yang hakiki
dari keberhasilan dan keberuntungan yaitu apabila yang menikmati semua pihak.
Seluruh masyarakat bisa merasakan kenikmatan kemakmuran dan keadilan. Apakah
Anda bisa merasakan kenikmatan dan kebahagian hidup bila semua orang mengeluh ?
Mengeluh tidak adanya kepastian hukum. Mengeluh tidak adanya keadilan sosial,
lapangan kerja, penyelewengan keuangan, krisis moral dan keluhan lainnya.
Yang dapat bertahan dan selalu diingat masyarakat dan mendapat
peredikat sukses yaitu orang yang jujur, istiqamah sampai akhir hidupnya.
Sukses dalam masyarakat, sukses untuk masyarakat dan sukses dalam penilaian
Allah. Rahasia sukses yaitu setiap orang harus berupaya meskipun dengan susah
payah. Setiap orang harus mengetahui tugas, tujuan dan kepentingan hidupnya di
dunia. Apabila ia telah mengetahuinya maka dia harus mengetahui jalan yang di
tempuh untuk mencapai ke tempat tujuan.
4.
Pinjaman
Berbunga
Negara-negara kaya tidak akan memberi pinjaman kepada negara-negara
yang membutuhkan uang kecuali dengan bunga. Kalau pinjaman itu bersifat
darurat, terpaksa dan kalau tidak dipinjam menghambat perkembangan ekonomi,
sampai sebatas itu, terbatas yang diperlukan saja (darurat) dapat diterima dan
berbungan dibolehkan. Tetapi dengan syarat, kita tetap harus yakin bahwa
pinjaman berbunga itu haram. Kalau kita menghalalkan yang haram maka hukumnya
kufur.
5.
Perbedaan
Pendapat Adalah Rahmat
Empat Imam Mazhab memang
mereka ada yang berbeda dalam memberikan fatwa-fatwanya. Tetapi perbedaan
mereka bukan menyangkut masalah-masalah pokok. Mereka berbeda pendapat dalam
soal-soal yang ada alternatif dalam pemahamannya. Para sahabat sebagai pembawa
risalah Rasull, sering melihat Rasullah pada waktu yang berbeda-beda, siang dan
malam.
Mereka bukan seperti murid sekolah yang berkumpul bersama pada waktu yang sama dengan gurunya menerangkannya dan memberi ilmu dan pengertian. Soal-soal yang tidak prinsip terkadang Rasulullah berbeda melakukannya. Yang melihat mengatakan Rasulullah melakukan begini yang lain mengatakan begitu, saling berbeda. Orang yang Mampu mendalami mazhab yang berbeda tidak boleh terikat dengan satu mazhab saja. Dia harus melakukan Tar’jih ( memilih yang paling benar di antara yang benar). Cara ini dilakukan jika dia memenuhi syarat-syarat ijtihad dan menguasai ilmu Al-qur’an dan Sunnah. Jika tidak, dia boleh mengikuti salah satu dari yang dipercaya menurut pengetahuannya atau bertanya kepada ulama atau tanya pada yang ahli dalam bidang agama di kalangan penguasa.
6. Mendidik Anak Kepada Islam
Sudah dapat dipastikan, bahwa rusaknya anak adalah akibat dari kurangnya perhatian ibu dan bapaknya terhadap pendidikan agama Islam bagi anak-anak mereka sejak kecil. Lalu, bagaimana cara yang mudah yang dapat dilakukan oleh ibu dan bapak dalam tugasnya mendidik anak di tengah tugas-tugas lain dalam kehidupan dunia yang bertambah lama ini ?
Kesulitan-kesulitan yang kita alami sekarang ini adalah disebabkan karena kelalaian kita membiarkan Segala persoalan berjalan secara sendiri-sendiri. Apabila kita dikejutkan oleh suatu kesulitan, baru mencari jalan keluar penyelesaiannya. Berusaha menyembuhkan sebagian dan meninggalkan sebagian yang lain. Persoalan sendiri sebenarnya mudah diatasi. Tetapi karena kesibukan urusan dunia yang menguras waktu dan perhatiannya menyebabkan dia lupa tanggung jawabnya kepada putra dan putrinya.
Ibu dan bapak meluangkan waktu 1 jam saja setiap hari untuk mendidik anak-anaknya, misalnya di waktu makan, maka anak-anak akan memperoleh manfaat sangat besar sekali. Apabila setiap hari suatu masalah hukum agama diajarkan kepada anak maka lebih dari 300 pelajaran yang didapatkan dalam setahun. Ibu dan bapak supaya mendidik anak agak suka bertanya, mengajarkan kritis, membeli pengertian akan manisnya menuntut ilmu. Dialog, diskusi dan tukar informasi antara ibu dan bapak dengan putra-putrinya akan memperkokoh ikatan dan membuka jalan bagi anak dalam mengungkap masalah-masalah pribadinya
Kepala orang tua harus menyadari bahwa dia bekerja untuk anak-anak mereka karenanya dia harus meluangkan waktu bagi mereka. Orang tua akan keliru kalau dia korbankan yang pokok untuk mendapatkan ranting dan dahan. Anak menjadi nakal, berbuat kejahatan, penyebabnya karena kurang perhatian, kasih sayang dan pengertian serta waktu yang cukup dari kedua orang tuanya. Kekurangan-kekurangan itu mereka dapatkan di luar rumah.
Salah satu tujuan pernikahan dalam Islam adalah terciptanya cinta dan kasih sayang yang menyebabkan suburnya kasih sayang adalah putra putrinya. Maka seharusnya cinta dan kasih sayang tak selalu selalu dari hati kedua orang tua kepada putra-putrinya. Kemudian, cinta dan kasih sayang dari anak-anak kepada ibu dan bapak, Taman, Bibi atau kepada masyarakat yang kecil yaitu keluarga. Kemudian kepada masyarakat besar yaitu umat Islam secara keseluruhan.
7. Bersama Rasulullah di Surga
Jika anda ingin bersama Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam di surga maka anda harus mencontoh dan meneladani kepada apa yang dilakukan beliau. Memperbanyak ucapan Shalawat kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dan mencintainya. Barang siapa mencintai suatu kaum maka ia dikumpulkan bersama mereka. Lakukanlah melaksanakan sunah-sunah yang tidak memberatkan anda, yang sekiranya Anda dapat rutin melakukannya dengan tidak meninggalkannya. Apabila anda terbiasa dengan mengerjakan sunnah-sunah tambahan Kemudian Anda sakit atau ada halangan lain maka anda akan tetap memperoleh pahalanya seperti waktu Anda sehat dan sempat melakukan amalan-amalan sunnah itu.
8. Bencana Alam Adalah Hikmah
Terjadinya bencana alam di dunia terhadap umat manusia justru merupakan inti rahmat Allah. Allah menaklukkan kekuatan alam untuk kepentingan manusia. Gempa bumi yang terjadi, berupa angin puyuh banjir terbatas sekali. Tidak pernah ada terjadi gempa bumi yang menghancurkan seluruh dunia ini. Tidak pernah pula Allah menjauhkan jarak bumi dari matahari yang menjadikan bumi ini gelap. Dan tidak pernah Allah memberi bencana secara terus-menerus kepada suatu bangsa tanpa antara.
Semua kejadian-kejadian yang terjadi itu adalah suatu pelajaran bagi manusia agar menyadari akan kenikmatan Allah dan sekaligus pula memberitahu kepada manusia bahwa dia tidak mampu menguasai seluruh alam semesta ini. Memberitahu kepada manusia agar ia sadar dan ingat akan kenikmatan dan kodrat Allah. Memberitahu kepada manusia bahwa Sebenarnya dia lemah dia tidak mampu dan dia tidak punya daya dalam menghadapi bencana itu. Hanya Allah yang dapat menundukkan alam dan seisinya yang alam itu diberikan dan untuk kepentingan manusia. Kalau kejadian-kejadian itu kita perhatikan dan kita renungkan, maka bencana yang terjadi itu merupakan peringatan, rahmat dan kasih sayang Allah kepada umat manusia agar tidak berlarut-larut terjerumus ke jurang kebinasaan sebagaimana peringatan agar manusia kembali kepada-Nya.
9. Ilmu Pengetahuan dan Agama
Tidak akan ada dan tidak akan bisa memisahkan ilmu pengetahuan dan agama. Yang ada ialah misalnya, ilmu pengetahuan dimasukkan dalam aturan-aturan agama sehingga akan muncul tuduhan dari orang yang beragama bahwa ahli kimia adalah kafir. Memang sering orang mengatakan “urusan agama” dan “urusan dunia” sehingga ucapan agama menjadi phobia bagi orang yang mengejar ke duniawan dan orang yang sibuk di bidang agama kurang senang dengan kata dunia. Orang yang porsi kegiatannya lebih banyak mengurusi dunia dikatakan sekuler. Sebaliknya orang yang porsi kegiatannya lebih banyak di bidang agama disebut terbelakang. Kedua predikat itu amat sangat keliru. Tidak ada istilah pemisahan agama dan dunia.Dunia akan berakhir dan berganti menjadi kehidupan akhirat sedang agama meliputi kepentingan keduanya.
10. Puncak Ibadah
Apakah dalam melaksanakan perintah dan larangan Allah ditunda dulu, sampai diketahui hikmahnya ? Itu justru akan merusak arti ibadah yang sebenarnya. Yang dapat dilakukan oleh kita agar dapat mencapai ibadah yang paling tinggi yaitu yakin sepenuhnya bahwa segala perintah dan larangan Pasti baik dan menguntungkan kita. Kemudian melaksanakannya dengan senang hati dan menganggapnya sebagai kebutuhan. Mengamalkan yang pertama dan kedua itu adalah puncak ibadah. Sesudah itu, mungkin akan terungkap rahasia dan hikmah perintah dan larangan yang akan lebih menambah kokoh dan teguh iman. Banyak orang yang belum tahu atau tidak mengerti hikmah salat, puasa zakat dan haji tetapi mereka dengan tekun mengamalkannya.
Sumber : Prof. Dr Mutawalli Sya’rawi, Anda Bertanya Islam Menjawab Jilid 3, Gema Insani Press