Oleh: Rohmatul Mufarrikha, Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya
KULIAHALISLAM.COM – Karamah adalah kejadian luar biasa yang dialami seorang manusia biasa yang terpilih untuk menjadi kekasih Allah. Karamah juga dapat diartikan kemuliaan. Karamah hanya dimiliki oleh orang-orang yang telah mendapatkan cintanya kepada Allah.
Setiap karamah hanya Allah berikan kepada orang-orang yang saleh. Karamah bersifat diluar nalar, kadang sangat tidak diterima dalam akal manusia. Maka dari itu, karamah hanya bisa dimiliki oleh orang-orang tertentu seperti wali.
Berbeda dengan mukjizat. Keistimewaan yang bernama mukjizat ini hanya diberikan oleh Allah kepada Nabi-nabi dan menjadi keistimewaan agar umatnya mejadi taat dan percaya akan kebesaran Allah SWT.
Mukjizat hanya diperuntukkan untuk Nabi dan Rasul. Keistimewaannya juga tidak masuk diakal manusia. Misalnya Nabi Muhammad SAW yang membelah bulan dengan jarinya lalu setelah teknologi canggih dan ternyata terbukti bahwa ada bekas terbelah di permukaan bulan.
Ada beberapa bukti karamah Allah yang ditunjukkan kepada para wali-Nya. Beberapa diantaranya kisah karamah yang terkenang yaitu kisah ashabul kahfi yang tertidur lamanya sampai 309 tahun, serta peristiwa makanan yang diberikan Allah kepada Maryam binti Imran.
Dalam Al-Qur’an terdapat bukti karamah, salah satunya adalah kehamilan atas Nabi Isa AS, yang tanpa melalui proses sebagaimana umumnya manusia biasa.
Kemudian berlanjut sampai waktu melahirkan, saat itu Allah memberikan berupa rezeki berupa kurma dari sebatang pohon yang telah kering dan layu serta minum yang datangnya dari mata air yang keluar disampingnya. Kisah karamah ini diabadikan dalam surah Maryam (19) ayat 25.
Wali Allah atau Waliyullah selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT. Wali Allah artinya orang-orang yang memiliki karomah dan kabar gembira di dunia serta akhirat. Wali Allah yang utama adalah para nabi dan rasul ulul azmi.
Namun, saat ini banyak orang salah kaprah tentang wali Allah. Pemahaman di masyarakat yang berkembang yakni wali itu adalah orang dengan kemampuan magis atau ilmu hitam yang tentu saja keluar dari syariat agama.
Hadis riwayat Abu Daud dalam Sunannya dan Abu Nu’aim dalam Hilya jilid I hal. 6.
Dari Amru Ibnul Jammuh, katanya:
Ia pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: Allah berfirman: Sesungguhnya hamba-hambaKu, wali-waliKu adalah orang-orang yang Aku sayangi. Mereka selalu mengingatiKu dan Akupun mengingati mereka.
Siapa saja yang mengaku cinta kepada Allah, tetapi tidak menyontoh sikap Rasulullah SAW, dia bukanlah wali Allah. Sekalipun banyak orang yang menyangka bahwa itu wali Allah, padahal mereka bukan.
Seperti halnya seorang dukun yang menganggap dirinya mempunyai kekuatan luar biasa untuk menipu manusia. Padahal dukun tersebut malah bersekutu dengan setan bukannya patuh kepada perintah Allah SWT.
Maka dari itu, kita harus pintar untuk bisa membedakan antara karamah dengan sihir. Jangan sampai kita menjadi manusia yang rugi dan terjerumus kepada kesesatan. Jika karamah dijadikan oleh Allah untuk terjadi pada diri orang yang salih, sedangkan perdukunan dilakukan oleh tukang sihir dan orang sesat yang ingin menyesatkan manusia dan meraup harta mereka.
…hanya setan-setan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia… (QS Al Baqarah ayat 102).
Ilmu sihir adalah sesuatu yang Allah tampakkan pada orang yang mengabdi pada jin. Ini sebagai bentuk ujian bagi dirinya dan orang lain, yang membuat tukang sihir itu semakin sesat.
Ilmu datang dari setan, sehingga yang memilikinya tidak disebut wali Allah. Orang-orang yang seperti ini tujuannya adalah untuk menyesatkan manusia dan membuat seakan-akan dia mendapat keajaiban langsung dari Allah SWT.
Kejadian luar biasa pada para pendusta. Kejadian ini untuk membuat orang yang memilikinya semakin hina dan menunjukkan kedustaannya.
Karamah itu terjadi karena sebab ketaatan sedangkan kejadian yang dialami oleh pendusta ini terjadi karena kekufuran dan maksiat. Sehingga mereka ini bukannya sadar dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, melainkan semakin jauh dari syariat Allah
Belakangan ini ramai dibincangkan oleh masyarakat tentang kejadian luar biasa yang dimiliki manusia. Orang yang ingkar terhadap perintah dan syariat Allah hingga berpaling dari-Nya, tapi dia mendapatkan kejadian luar biasa dan bahkan diluar nalar, maka itu bukanlah karamah Allah.
Melainkan istidraj, yaitu kemampuan luar biasa dalam urusan dunia yang dipermudahkan oleh Allah sehingga mereka semakin lalai dan lupa tentang hakikat dirinya.
Sebagai seorang muslim yang sedang memperbaiki diri, kita wajib mengetahui dasarnya agama sebagai keyakinan yang kuat, salah satunya tentang Aqidah ini.
Memang kenyataannya adalah pembahasan dalam bidang tasawuf tentang karamah ini adalah salah satu pembahasan untuk memahami perbedaan antara wali Allah dan wali setan. Dengan paparan perbedaan sihir dan karamah.
Problematika yang terjadi di masyarakat yang menganggap bahwa orang yang memiliki ilmu magis atau kesaktian itu adalah orang terpilih dari Tuhan merupakan suatu problem yang harus diluruskan.
Karena salah satu penyimpangan aqidah dalam Islam adalah dengan menjadikan suatu kebiasaan seperti berobat ke orang pintar, peramal jodoh, pelet cinta, rezeki tak disangka atau lainnya menjadi tradisi yang boleh dan lumrah.
Jadi karamah adalah kekuatan magis yang diberikan Allah kepada makhluk yang dicintainya dan yang mencintainya. Maka ia bertempat dalam hukum ketidaksesatan. Sebaliknya sihir adalah ilmu kekuatan dari tipu daya setan yang di berikan kepada manusia dukun yang jelas haram dan syirik.
Semoga dengan tulisan ini dapat membuat pembaca memahami perbedaan yang terkandung dalam segala kekuatan yang ada di dunia ini. Karena dengan mengetahui hakikat kekuatan adalah milik Allah, maka secara otomatis keyakinan kita kokoh terhadap Allah SWT.