Filsafat

Analisis Terhadap Pemikiran Islam Abad Pertengahan dan Abad Modern

2 Mins read

Analisis Terhadap Pemikiran Islam Abad Pertengahan dan Abad Modern Sejarah dan Perbedaan Filsafat Islam Abad Pertengahan dan Abad Modern

Filasafat Islam abad pertengahan dimulai dari abad ke 8 sampai abad ke-14. Periode ini merupakan masa kejayaan filsafat Islam. Tokoh-tokoh utama dalam masa kejayaan Islam adalah: Al-Kindi, Al Farabi, Ibnu Sina (Avicenna), Al-Ghazali dan Ibnu Rushd (Averroes), mereka memainkan peran penting dalam pengembangan pemikiran filsafat Islam yang menggabungkan konsep-konsep dari filsafat Yunani, terutama Aristoteles dan Plato.

Filsafat Islam pada abad pertengahan fokus kepada integrasi antara wahyu (agama) dan akal (rasio). Para filsuf muslim berusaha untuk membuktikan kebenaran agama dengan argumentasi rasional dan membahas konsep-konsep seperti metafisika, epistemologi, etika dan kosmologi. Salah satu ciri utama filsafat Islam pada abad pertengahan ini adalah upaya harmonisasi antara ajaran Islam dengan ilmu pengetahuan dan filsafat Yunani.

Filsafat Islam abad modern dimulai pada abad ke-19 sampai sekarang. Pada abad ini filsafat Islam menghadapi tantangan baru akibat kolonialisme Barat, modernisasi dan kebangkitan ilmu pengetahuan serta teknologi yang sangat pesat.

Hal ini mendorong para filsuf muslim untuk mengevaluasi kembali peran filsafat dalam konteks dunia yang sudah berubah. Pemikir-pemikir filsafat Islam abad modern seperti Jamaluddin Al-Afghani, Muhammad Abduh dan Muhammad Iqbal terlibat dalam reformasi pemikiran Islam dengan menekankan pembaruan intelektual dan sosial.

Filsafat Islam modern juga dipengaruhi oleh interaksi dengan peradaban Barat yang mengenalkan konsep -konsep baru tentang negara, sekularisme,demokrasi dan ilmu pengetahuan.

Analisis Pembaruan Islam yang Dilakukan Oleh Jamaluddin Al-Afghani, Muhammad Abduh dan Sir Muhammad Iqbal Dalam Konteks Pemikiran/Gerakan, Persamaan dan Perbedaan Tawarannya Dalam Pemikiran

Jamaluddin Al-Afghani, Muhammad Abduh dan Sir Muhammad Iqbal adalah tokoh-tokoh penting dalam gerakan pembaruan Islam pada abad modern. Mereka memiliki persamaan dalam memperjuangkan revitalisasi Islam yang relevan terhadap tantangan modernitas, tetapi pendekatan dan fokus pemikiran mereka sangatlah berbeda. Berikut ini adalah analisis terhadap perbedaan dan persamaan dalam pemikiran/gerakan mereka:

Baca...  Pemikiran Filsuf Mulla Sadra dari Persia

Persamaan dalam pemikiran

  1. Reformasi dan Modernisasi: Mereka sama-sama fokus pada pentingnya reformasi dalam pedidikan dan penerpan ilmu pengetahuan modern sebagai usaha untuk memangkitkan kembali peradapan Islam.
  2. Persatuan Umat Islam:Al-Afghani dan Iqbal sama-sama menekankan pada pentingnya persatuan umat Islam , meskipun dalam konteks yang berbeda yaitu pan-Islamisme global yang dilakukan oleh Al-Afghani dan nasionalisme muslim di anak benua India yang dilakukan oleh Iqbal.
  3. Interpretasi Rasional: Mereka sama-sama menekankan pada pentingnya rasionalitas dalam memahami ajaran agama, dengan penekanan yang lebih besar pada itjtihad(penalaran bebas) dan penafsiran yang kontekstual.

Perbedaan dalam Tawaran Pemikiran

  1. Pendekatan: Al-Afghani lebih menekankan pada politik dengan mempromosikan pan-Islamisme.Sementara Muhammad Abduh lebih fokus kepada reformasi sosial dan pendidikan. Muhammad Iqbal menggabungkan pendekatan filosofis dan spiritual yang mendorong kebangkitan individu dan kolektif.
  2. Konteks Geografis dan Politik: Al-Afghani berjuang di berbagai wilayah( Turki,Mesir,India)dengan fokus global, Muhammad Abduh berkarya di Mesir, sedangkan Muhammad Iqbal fokus pada komunitas muslim di anak benua India.
  3. Gagasan Negara: Muhammad Iqbal adalah salah satu dari mereka yang mengusulkan konsep negara muslim(Pakistan) sebagai solusi politik bagi umat Islam di India, yang berbeda dari ide pan-Islamisme global Al-afghani.

Analisis Terhadap Pemikiran Modernisme Islam dan Kritiknya Terhadap Tradisionalisme

Modernisme Islam adalah gerakan pembaruan dalam pemikiran islam yang muncul sebagai bentuk respon terhadap tantangan modernitas dan kolonialisme Barat pada abad ke-19 dan ke-20.

Gerakan modernitas Islam ini berusaha untuk mereformasi ajaran Islam dengan mendahulukan rasionalitas,pembaruan hukum, dan penerapan prinsip Islam dalam konteks modern. Gerakan modernisme Islam juga mengkritik tradisionalisme, berikut adalah kritikannya:

  1. Mereka menganggap tradisionalisme ini terlalu kaku,dan menghambat perkembangan pemikiran umat Islam.
  2. Tradisonalisme cenderung menolak perubahan dan terlalu mengutamakan aspek-aspek ritualistik tanpa memberikan ruang untuk penafsiran baru .
  3. Tradisionalisme dituduh berperan dalam memelihara sistem sosial yang patriarkal dan tidak adil. Mereka melihat pendekatan tradisional sebagai statis dan tidak memberikan ruang untuk pembaruan.
  4. Mereka menganggap tradisionalisme sering kali terjebak oleh kebiasaan lokal dan regional yang tidak relevan dengan prinsip-prinsip dasar Islam.
Baca...  Menyelami Makna Segitiga Kehidupan dalam Islam dan Filosofis
1 posts

About author
Mahasiswa
Articles
Related posts
Filsafat

Filsafat Pragmatisme: Menggali Makna Kebenaran dalam Eksistensi Pragmatis

6 Mins read
Filsafat pragmatisme, menggali makna kebenaran dalam eksistensi pragmatis. Menggali tentang kebenaran, tak luput rasanya bila manusia tidak mengharapkan mendapati kebenaran atau kepastian…
Filsafat

Gagasan Integrasi-Interkoneksi M. Amin Abdullah

2 Mins read
Lahir dari dua sosok orang tua yang berbeda, sang ayah mengenyam pendidikan di Mekkah selama 18 tahun sedangkan sang ibu mendapatkan pendidikan…
Filsafat

Modernisme Islam dan Kritik Terhadap Tradisionalisme

2 Mins read
Modernisme Islam dan kritik terhadap tradisionalisme. Filsafat modern sendiri merupakan salah satu cabang pemikiran dalam filsafat yang muncul pada abad ke-19 yang…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

×
Filsafat

Peran Filsafat Modern di Masa Kini

Verified by MonsterInsights