Penulis: Najwa Bariroh*
Pernah mendengar kata anxiety? Jaman sekarang, masyarakat sudah mulai peduli dan aware dengan kesehatan mental beserta gangguan-gangguannya.
Salah satunya adalah anxiety. Anxiety adalah rasa cemas berlebihan karena berita, situasi, maupun sesuatu yang menakutkan atau membuat khawatir.
Anxiety juga merupakan rasa takut yang berlebihan dan terus-menerus yang berhubungan dengan situasi sehari-hari maupun masa depan.
Anxiety (kecemasan) sesungguhnya merupakan hal yang wajar, namun menjadi tidak wajar ketika berlebihan, dan kita tidak mempersiapkan, tidak menerima dan tidak berusaha untuk menghadapi hal yang dikhawatirkan.
Khawatir akan masa depan, takut gagal melakukan yang terbaik, merupakan contoh anxiety yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Semakin ketatnya persaingan dalam hampir setiap bidang dewasa ini merupakan impas dari semakin luasnya pengetahuan, dan majunya peradaban.
Semakin maju suatu masyarakat, semakin banyak yang harus diketahui orang, maka semakin sulit untuk mencapai ketenangan dan kebahagiaan hidup.
Sebab kebutuhan hidup manusia semakin meningkat, dan persaingan perebutan kesempatan dan keuntungan semakin banyak. Tekanan serta tuntutan menjadi sempurna seringkali berakibat gangguan pada Kesehatan mental.
Masih ingat dengan kasus bunuh diri mahasiswa UGM di akhir tahun 2022? Ia melompat dari rooftop salah satu hotel di Sleman karena mengalami gangguan psikologi dan mental. Menurut salah satu penelitian, angka potensi gangguan mental Indonesia mencapai sekitar 60 juta penduduk.
Nah, ternyata sejak 1400 tahun yang lalu, Alqur’an sudah membahas tentang anxiety. Tidak hanya menjelaskan bagaimana gejala dan gangguan kecemasan yang sering terjadi pada manusia, akan tetapi dalam Alqur’an juga disebutkan bagaimana solusi untuk mengatasi dan mengobati anxiety.
6 ayat Alqur’an ini tidak hanya membahas loh, tetapi juga memberi solusi untuk anxiety:
Ali ‘Imrān (3) :173, Menjadikan ucapan orang yang merendahkan dan menakut-nakuti sebagai motivasi:
اَلَّذِيْنَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ اِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوْا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ اِيْمَانًاۖ وَّقَالُوْا حَسْبُنَا اللّٰهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ
Artinya:
“(yaitu) mereka yang (ketika ada) orang-orang mengatakan kepadanya, “Sesungguhnya orang-orang (Quraisy) telah mengumpulkan (pasukan) untuk (menyerang) kamu. Oleh karena itu, takutlah kepada mereka,” ternyata (ucapan) itu menambah (kuat) iman mereka dan mereka menjawab, “Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung.”
Al-Fatḥ [48]:4
هُوَ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ السَّكِيْنَةَ فِيْ قُلُوْبِ الْمُؤْمِنِيْنَ لِيَزْدَادُوْٓا اِيْمَانًا مَّعَ اِيْمَانِهِمْ ۗوَلِلّٰهِ جُنُوْدُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَكَانَ اللّٰهُ عَلِيْمًا حَكِيْمًاۙ
Artinya:
“Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin untuk menambah keimanan atas keimanan mereka (yang telah ada). Milik Allahlah bala tentara langit dan bumi dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”
Ar-Ra‘d [13]:28, daripada overthingking dan berpikir yang enggak-enggak lebih baik berdzikir dan mengingat Allah:
الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ ۗ
Artinya:
“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, bahwa hanya dengan mengingat Allah hati akan selalu tenteram.”
Al-Anfāl (8):2, Tawakkal , dan Optimis:
اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ الَّذِيْنَ اِذَا ذُكِرَ اللّٰهُ وَجِلَتْ قُلُوْبُهُمْ وَاِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ اٰيٰتُهٗ زَادَتْهُمْ اِيْمَانًا وَّعَلٰى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَۙ
Artinya:
“Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah mereka yang jika disebut nama Allah,304 gemetar hatinya dan jika dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhannya mereka bertawakal,”
Al-Baqarah (2):277, Balasan bagi orang yang berbuat kebaikan, dan berusaha sebaik-baiknya: no anxiety-anxiety club!
اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَاَقَامُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتَوُا الزَّكٰوةَ لَهُمْ اَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْۚ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ
Artinya:
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, beramal saleh, menegakkan salat, dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada rasa takut pada mereka dan tidak (pula) mereka bersedih.
Al-Baqarah (2):25
وَبَشِّرِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَهُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ ۗ كُلَّمَا رُزِقُوْا مِنْهَا مِنْ ثَمَرَةٍ رِّزْقًا ۙ قَالُوْا هٰذَا الَّذِيْ رُزِقْنَا مِنْ قَبْلُ وَاُتُوْا بِهٖ مُتَشَابِهًا ۗوَلَهُمْ فِيْهَآ اَزْوَاجٌ مُّطَهَّرَةٌ وَّهُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ
Artinya:
“Sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh bahwa untuk mereka (disediakan) surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Setiap kali diberi rezeki buah-buahan darinya, mereka berkata, “Inilah rezeki yang diberikan kepada kami sebelumnya.” Mereka telah diberi (buah-buahan) yang serupa dan di sana mereka (memperoleh) pasangan-pasangan yang disucikan. Mereka kekal di dalamnya.”
*) Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya