Artikel

Allah Maha Baik Kenapa Harus Ciptakan Neraka ?

3 Mins read


Penulis: Bayu Saputro*

Mungkin pernah terlintas di pikiran kita alasan mengapa Allah ciptakan neraka sebagai seburuk-buruknya tempat kembali. Allah memiliki sifat Maha Pengasih dan Penyayang, 

Lalu mengapa harus diciptakan neraka? Bukanlah lebih baik hamba-Nya disiapkan tempat kembali terbaik hanya di surga dengan “fasilitas” terbaik pula. 

Mungkin perlu kita ingat kembali mengenai ayat Allah dalam Surah Al-Baqarah 216:

كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْ ۚ وَعَسٰٓى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۚ وَعَسٰٓى اَنْ تُحِبُّوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ وَاَنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ ࣖ 216. 

Artinya:

“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan bagimu. Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” 

Jelas disebutkan bahwa Allah mengetahui atas segala hal yang diciptakan dan dampaknya bagi kita. Terkadang kita hanya perlu merenungkan kembali atas hikmah dibalik setiap penciptaan.

Seperti hal nya seseorang yang selalu taat di dunia baik dalam semua kegiatan pribadatan baik habun minanas atau pun melaksanakan semua hal habun minallah maka Allah menyukai apa yang dilakukan selama di dunia maka dengan demikin seseorang tersebut allah berikan suatu ganjaran berupa pahala dimana pahala ini di peruntukan untuk masuk surga bisa di bilang tiket menuju surga Uniknya, dalam suatu hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Rasulullah SAW bersabda;

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : كُلُّ أُمَّتِي يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ إِلَّا مَنْ أَبَى ، قَالُوا يَا

رَسُولَ اللَّهِ وَمَنْ يَأْبَى ؟ قَالَ : مَنْ أَطَاعَنِي دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ أَبَى

Baca...  Integritas Loyalitas dalam Kepribadian Muhammadiyah: Evaluasi dan Refleksi

Artinya “Setiap umatku akan masuk surga, kecuali orang-orang yang enggan untuk memasukinya. Kemudian seseorang bertanya, “Siapakah orang yang enggan tersebut wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “Barangsiapa menaatiku akan masuk surga, barangsiapa tidak taat kepadaku sungguh dia orang yang enggan masuk surga.”

Betapa beruntungnya kita, sebagai umat Nabi Muhammad SAW mendengarkan sabda di atas. Namun, sayangnya diri ini yang menyebabkan kita masuk neraka karena keengganan melaksanakan apa yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya serta meninggalkan apa yang telah dilarang.

Begitu sebalik nya jika seseorang melakukan sesuatu yang kurang baik di dunia melanggar aturan yang telah di buat Allah dan tidak melaksanakan kewajiban dan malah sebaliknya melaksanakan sesuatu yang sangat tidak terpuji seperti zinah,minum miras, merampok dll. 

Keluar dari jalan-Nya maka Allah memberikan sesuatu tempat yang sesuai apa yang di lakukan didunia yaitu neraka. Neraka sendiri yang disebutkan dalam berbagai surah yang memiliki ciri ditumpahkan air yang mendidih ke tubuh mereka, dibakar wajahnya dengan api neraka, tangan dan kaki dibelenggu serta dijaga oleh malaikat yang kasar adalah bentuk keadilan yang Allah ingin sampaikan kepada hamba-Nya. 

Adanya neraka menjadi alasan mengapa perbuatan baik harus dilakukan dan perbuatan buruk perlu ditinggalkan. Mereka yang telah bersusah payah mengumpulkan amal kebaikan mendapatkan reward terbaik yang tidak terbatas tanpa durasi waktu di surga. 

Sementara mereka yang hanya menghabiskan umurnya berbuat maksiat mendapatkan punishment sesuai dengan kadar perbuatannya di neraka. Seperti yang kita ketahui bahwasaanya allah itu menciptakan surga dan neraka. 

Sungguhnya Allah sangat baik terhadap semua makhluk nya dan Allah sendiri memiliki satu sifat yang terdapat dalam salah satu sifat nya di asmaul husna yaitu Al Adl merupakan salah satu nama Allah Al Adl artinya Yang Maha Adil. Sebagai sifat Allah, Al Adl merupakan keadilan yang bersifat mutlak.Salah satu bentuk keadilan Allah bagi hamba-Nya yaitu adanya pahala dan dosa.

Baca...  Hakikat Lebaran Terapi Modernitas Menurut Prof. Dr. Jalaluddin Rakhmat

Pahala dijadikan sebagai imbalan bagi hamba yang beriman, sementara dosa dijadikan ganjaran bagi hamba-Nya yang berbuat maksiat.keadilan di sini di maksudkan berbeda di dunia terkadang di dunia seseorang menuntut keadilan di sesuatu hukum keadilan namun kurang tepat dan melanggar koredor peradilan untuk menghukumi seseorang tersebut akan tetapi Allah menghukum dengan seadil-adil nya apa yang telah di perbuat di dunia.

Bukankah adil bermakna sesuai kadar perbuatan dan bukan penyamarataan?Dalam hadis qudsi yang diriwayatkan Abu Hurairah RA,

 قَالَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ: أَعْدَدْتُ لِعِبَادِي الصَّالِحِينَ مَا لاَ عَيْنٌ رَأَتْ، وَلاَأُذُنٌ سَمِعَتْ، وَلاَ خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ

Artinya:

“Aku (Allah) telah menyediakan untuk hamba-hamba Ku yang sholeh suatu balasan (surga) yang belum terlihat oleh mata, belum terdengar oleh telinga, dan belum pernah terlintas di dalam hati.” 

Allah berikan gambaran dalam Alquran mengenai keadaan di surga yang dilengkapi dengan emas, mutiara dan pakaian yang terbuat dari sutra. Kemudian makanan sesuai yang mereka kehendaki. Wajah mereka berseri tatkala bertemu Allah tanpa hijab (penutup). 

Mereka yang tinggal di sana tetap muda dan tidak pernah menua. Dalam kenikmatan yang tanpa batas itu, mereka bahkan tidak merasa lelah begitupun dengki satu sama lain.

Sesungguhnya Allah itu maha baik teradap semua makhluknya baik tumbuhan, hewan dan manusia hanya saja Allah memberikan sesuatu pilihan terhadap semua makhluk nya di mana pilihan tersebut apa yang di pilih makan itu yang di dapat baik surga atau pun neraka di ciptakan agar semua makluknya dapat menikmati surga dengan cara di hukum terlebih dahulu di neraka.

Allah telah sampaikan dalam berbagai surah mengenai gambaran surga dan neraka. Namun, bukankah ada manusia yang masuk surga dengan hanya memberi minum anjing?

Baca...  Ilmu Akidah Modern, Bagaimana 'Arsy ?

Artinya memulai perbuatan baik yang sederhana dengan konsisten dapat menjadi alasan untuk kita menempati tempat terbaik untuk kembali kelak.

*) Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Editor: Adis Setiawan

2364 posts

About author
Merupakan media berbasis online (paltform digital) yang menyebarkan topik-topik tentang wawasan agama Islam, umat Islam, dinamika dunia Islam era kontemporer. Maupun membahas tentang keluarga, tokoh-tokoh agama dan dunia, dinamika masyarakat Indonesia dan warga kemanusiaan universal.
Articles
Related posts
Artikel

Sekolah Bisnis Online dan Konsultan Feasibility Study: Meningkatkan Kualitas Bisnis di Era Digital

4 Mins read
Pendahuluan Di era digital yang terus berkembang, memulai dan mengelola bisnis bukan lagi hal yang sulit. Teknologi internet memberikan akses ke berbagai…
Artikel

Konsultan Feasibility Study (FS) dan Jasa Pembuatan Feasibility Study: Panduan Lengkap

4 Mins read
Pendahuluan Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif, pengambilan keputusan yang tepat menjadi kunci untuk memastikan keberhasilan suatu proyek. Salah satu tahapan yang…
Artikel

Ajaran Berniaga dalam Islam di Era Digital: Memaksimalkan Potensi dengan Pasarino

1 Mins read
Dalam era digital yang semakin pesat, dunia bisnis mengalami transformasi yang signifikan. Islam sebagai agama yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights