KeislamanTokoh

Kisah Hidup Abu Hurairah

4 Mins read

Kuliahalislam.Abu Hurairah wafat di Madinah tahun 57 H/675 Masehi. Nama lengkapnya adalah Abdurrahman bin Sakhradalah. Sahabat Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam yang banyak meriwayatkan hadis. Sebelum masuk Islam nama aslinya diperselisihkan sejarawan. Ada yang menyebutnya bernama Abdullah, ada yang menyebutnya bernama Umar bin Amir, Burayr bin Israqah, Sikkin bin Dawmah, Abdullah bin Abdul Syams, Abdul Syams, Abdul Nahm atau Abdul Ganm.

Pada masa jahiliyah nama panggilannya adalah Abu al-Aswad. Setelah masuk Islam, Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam mengubah namanya menjadi Abdurrahman dengan nama panggilan Abu Hurairah yang artinya Bapak Kucing Kecil.

Abu Hurairah berasal dari kabilah Azad di Yaman. Dia lahir dan besar di sana, di daerah pedesaan padang pasir. Ayahnya meninggal dunia ketika dia masih kecil.

Dia membantu ibunya mencari nafkah dengan menggembala kambing. Pada tahun penaklukan Khaibar (7 H/628 M), Dia masuk islam dan setelah itu dia selalu mendampingi Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam dalam setiap kegiatannya.

Abu Hurairah bersama 70 orang sahabat yang miskin tinggal di serambi Masjid Nabi Nabawi. Mereka disebut dengan Ahl as-Suffah ( orang-orang yang hidup sederhana). Dia dan teman-temannya mendapat makanan dari Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dan sumbangan orang-orang kaya. Di kalangan ahl as-suffah dia merupakan pemimpin yang bertugas mengumpulkan mereka pada waktu makan dan kegiatan lain.

Dia sangat tekun menghafal Al-Qur’an dan hadis yang disampaikan oleh Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam serta Abu Bakar As Siddiq, Umar Bin Khattab, Ubay Bin Ka’b, Usamah bin Zaid, Nadrah bin Abi Nadrah, Fadl bin Abbas, Ka’b al-Ahbar dan Aisyah binti Abu Bakar.

Abu Hurairah juga menjadi pelayan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sehingga dia mempunyai banyak kesempatan untuk mendengar ucapan dan melihat perbuatan Nabi. Dia mengabdi dan menemani Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam selama 4 tahun, sejak dia masuk Islam sampai nabi wafat.

Kecintaannya pada nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam begitu besar, sehingga dia menganggap dipukul oleh Nabi karena satu kekeliruan lebih baik daripada mendapatkan makanan yang enak. Dia berpendapat demikian karena beliau menjanjikan syafaat kepada orang yang pernah merasakan disakitinya secara sengaja atau tidak sengaja.

Pada pembangunan Masjid Nabawi, dia melihat Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam mengangkat batu dan Abu Hurairah meminta agar batu itu diserahkan kepadanya namun nabi menolak dan menyuruhnya mengangkat batu yang lain sambil berkata : ” tiada Kehidupan sebenarnya melainkan kehidupan akhirat”.

Dalam kesempatan lain dia pernah mencium cucu Rasulullah yaitu Hasan dan Husein karena menurutnya, Rasulullah juga mencium kedua cucunya yang amat dicintainya. Abu Hurairah hanya berpisah dengan Rasulullah ketika dia bersama al-Ala bin Abdullah al-Hadrami ( periwayat Hadits) diutus untuk berdakwah di Bahrain dan ketika bersama Quddamah diutus untuk mengambil pajak dan membawa surat ke Amir Bahrain yang bernama al-Munzir bin Sawa at-Tamimi.

Abu Hurairah masa sedih karena ibunya masih musyrik. Ibunya selalu menolak diajak masuk Islam bahkan dia pernah mengucapkan penghinaan kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. Abu Hurairah lalu mendatangi Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam agama mendoakan ibunya masuk Islam. Kemudian Abu Hurairah menemui ibunya ternyata bersedia masuk Islam dengan mengucapkan dua kalimat syahadat.

Diceritakan bahwa Abu Hurairah berpegang teguh kepada sunnah nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. Dia suka menasihati orang agar jangan tenggelam pada dunia dan hawa nafsu syahwat. Dia tidak membedakan si kaya dan si miskin serta pembesar dan rakyat dalam menyuarakan kebenaran. Yaitu tak bersyukur kepada Allah baik dalam keadaan susah maupun senang.

Ketika menjadi ahl as-suffah, yang sering Kelaparan sehingga ia mengikat batu kepinggangnya. Pernah karena lapar yang tak tertahankan dia terbaring dekat mimbar Masjid Nabawi sehingga dia disangka telah gila oleh beberapa orang lewat didekatnya. Ketika ditanya oleh Nabi Muhammad kemudian mengaku tidak gila tetapi sedang lapar.

Lalu beliau memberinya makan. Dia makan kalau ada sedekah dari dermawan. Mengajarkan ayat Alquran dan hadis pada orang lain atau bekerja pada orang kaya. Kemudian ia mengawini putri majikannya itu Bisrah binti Gazwan.

Dia melakukan puasa sunnah 3 hari setiap awal bulan Qomariah dan mengisi malam harinya dengan membaca Alquran dan salat tahajud. Ia membagi malamnya atas tiga bagian: pertama, untuk membaca Alquran, dan kedua digunakan untuk tidur dan keluarganya serta yang ketiga untuk mengulang-ulang hadis.

Dia dan keluarganya sama menyukai hidup sederhana meskipun ia sudah berada. Ia bersifat dermawan kepada orang lain, senang menjamu tamu kemudian menyedekahkan rumahnya di Madinah kepada pembantu-pembantunya. Abu Hurairah juga digambarkan sebagai orang yang suka humor bila bertemu teman-temannya di pasar. Dia senang bermain dan menghibur anak-anak.

Pada masa Khalifah Umar Bin Khattab, Abu Hurairah ditunjuk menjadi gubernur di Bahrein pada tahun 21-23 H. Dia diberhentikan oleh Khalifah Umar Bin Khattab karena didapati menyimpan banyak uang menurut suatu versi sebanyak 10. 000 Dinar. Namun dia membela diri bahwa harta itu diperolehnya dari beternak kuda dan pembagian orang. Ketika kemudian dia diminta untuk menjabat kembali kemudian menolak dengan 5 alasan yaitu takut berkata tanpa pengetahuan, takut memutuskan perkara bertentangan dengan hukum, tidak mau dicambuk, takut disita harta bendanya, dan tercemar nama baiknya.

Dia memilih menjadi warga biasa di Madinah. Pada saat Khalifah Usman bin Affan dikepung kaum pemberontak, Abu Hurairah bersama 7 seorang Muhajirin dan Anshar ikut menjaga umat Utsman bin Affan. Namun Khalifah Usman melarangnya memerangi kaum pemberontakan.

Pada masa Ali Bin Abi Thalib kemudian diminta untuk mencari Gubernur di Madinah namun ditolaknya. Pada pertempuran antara Ali Bin Abi Thalib dan Muawiyah bin Abi Sufyan, dia bersikap netral dan menghindari fitnah. Setelah
Muawiyah berkuasa, Abu Hurairah diangkat menjadi gubernur Madinah.

Sesudah Abu Hurairah meninggal, ahli warisnya mendapatkan santunan dari muawiyah karena dianggap sebagai pembela Khalifah Usman bin Affan. Kelebihan Abu Hurairah dalam menghafal hadits diakui banyak ulama dan dia digolongkan sebagai salah seorang dari 7 Sahabat yang banyak menghafal hadis yaitu Abu Hurairah, Abdullah bin Umar Bin Khattab, Anas bin Malik, Aisyah binti Abu Bakar As Siddiq, Allah bin Abbas, Jabir bin Abdullah Al anshori, dan Abu Said Al Kudri.

Dalam musnad Baqi bin Mukhallad terdapat 5.374 Hadits yang berasal dari Abu Hurairah. Menurut Imam Al Bukhari, lebih dari 800 orang sahabat dan tabiin menerima hadis Nabi Muhammad SAW Dari Abu Hurairah. Dalam beberapa versi disebutkan bahwa dia pada mulanya tidak kuat hafalannya.

Karena itu dia memohon kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam agar kuat hafalannya sehingga hadis yang didengarkannya dapat melekat kuat dalam ingatannya. Rasulullah lalu menyuruhnya membentangkan pakaian ketika beliau bersabda.

Kemudian pakaian itu dibalutkan ke kembali ke tubuhnya. Setelah itu semua yang didengar dari Nabi Musa Alaihissalam melekat dalam ingatannya. Khalifah Umar Bin Khattab pernah melarang Abu Hurairah menyampaikan hadis dan hanya membolehkan menyampaikan Alquran.

Namun larangan ini dicabut setelah mengucapkan hadis yang menerangkan bahaya Hadits palsu yaitu : Barang siapa yang berdusta padaku (nabi) secara sengaja anda telah mempersiapkan diri duduk di dalam api neraka (HR Bukhari, Muslim, ad-Dairimi, at-Tirmidzi dan lainnya). Hadits Dari Abu Hurairah yang disepakati oleh Bukhari dan Muslim berjumlah 325 Hadits, oleh Imam Bukhari sendiri sebanyak 93 hadis dan oleh Muslim sendiri sebanyak 189 hadis.

132 posts

About author
Redaktur Kuliah Al Islam
Articles
Related posts
KeislamanNgaji Ihya’ Ulumuddin

Gus Ulil Ngaji Ihya' Ulumuddin: Riwayat Keharusan Mencela dan Mengkritik Dunia

5 Mins read
Suatu waktu, sebagian dari mereka ahli hikmah berkata: “sungguh aku heran terhadap orang yang sudah tahu bahwa kematian benar nyata dan terjadi,…
EsaiFilsafatKeislaman

Dakwah, Pilar Esensial dalam Menjaga Keutuhan Sosial

2 Mins read
KULIAHALISLAM.COM- Kewajiban berdakwah amar maruf nahi munkar (menyeru kebaikan, mencegah keburukan) bukan sekadar ritual normatif dalam Islam, melainkan merupakan manifestasi nyata dari…
KeislamanPendidikanSejarah

Kejayaan Dan Keruntuhan Kesultanan Malaka

6 Mins read
Kuliahalislam.Kesultanan Malaka merupakan Kesultanan yang terletak di Semenanjung Malaka ( sekarang Malaysia). Kesultanan ini menjadi pusat perniagaan terbesar di Asia Tenggara pada…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights