KULIAHALISLAM.COM – Pengurus Takmir Masjid Nurul Huda menggelar Subuh barokah yang diadakan Masjid Nurul Huda, Kelurahan Gayamsari, Kecamatan Sukoharjo, Sukoharjo, Jawa Tengah Ahad (05/01/24).
Kegiatan ini merupakan rutinan Masjid Nurul Huda setelah melaksankan Sholat Subuh berjama’ah kemudian dilanjut Kultum yang terjadwal dan makan-makan, minum-minuman hidangan pagi.
Apalagi dengan Namanya Subuh Barokah memiliki makna bila waktu subuh adalah waktu terbaik bagi umat islam melaksanakkan ibadah dengan penuh keberkahan.
Kenikmatan beribadah waktu Subuh memberikan hikmah luar biasa pada Jama’ah Masjid Nurul Huda ditambah pemaknaan ini ada dalam Riwayat lain menjelaskan, “Hai putriku, bangunlah! Sambutlah rezeki Tuhanmu dan janganlah tergolong sebagai orang yang lalai, karena sesungguhnya Allah membagi-bagikan rezeki kepada manusia antara terbitnya fajar menjelang terbitnya matahari,“ (HR Ahmad dan Al Baihaqi).
Rezeki bersifat luas termasuk subuh barokah melaksanakan sholat subuh , mendengarkan kultum hingga makan dan minuman.
Sumardi dalam kultumnya menjelaskan terkait amalan baik yang tidak berguna dihadapan Allah SWT. Ia menjelaskan bahayannya orang-orang melakukan amal baik disebabkan karena merasa dirinya adalah mengagung-agungkan kebaikan padahal dirinya melakukan maksiat. “Hati-hati dengan orang melakukan amal kebaikan misalnya melaksanakan salat tahajud, namun Ketika ia berhadapan dengan temannya atau kerabatnya atau bahkan warga sekitar dan diam-diam mabuk-mabukkan atau judi Online, maka amalan itu sama sekali tidak gunannya dihadapan Allah swt,” ujarnya.
Sumardi menilai ada banyak faktor yang mengakibatkan seseorang umat islam amalannya sia-sia dihadapan Allah. Pertama adalah Mengolok-olok Al-Qur’an dengan meremehkan isi dan bacaan Al-Qur’an.
Hal ini menurutnya merupakan keimanan seseorang rusak. Kedua bercanda dengan menghina. Baginya bercanda harus ada batasannya yang jangan sampai menghina seseorang.
Ketiga menyembah selain Allah. Keempat membuat kerusakkan berarti merusak tatanan ajaran syariat islam. Terakhir yakni mengingkari hari akhir dengan tidak percaya pada hari kiamat. Acara dilanjut sambi minum dan makan-makan.