Radikalisme dalam agama ini bahkan sudah tidak asing didengar, bahkan agama Islam mendapatkan tudingan yaitu, agama yang menyebabkan terjadinya kekerasan di dunia, kejadian ini tidak sepenuhnya salah dan tidak sepenuhnya benar.
Penyebabnya dikarenakan suatu komunitas karena aksi teroris tersebut bahkan berasal dari orang mengaku menganut agama Islam, ajaran agama Islam sendiri bahkan di salah artikan oleh komunitas radikal, komunitas ini disebut dengan Islam radikal yang dimana sesorang yang bergabung pada komunitas ini akan di ajarkan ajaran Islam garis keras.
Melalui pengajian-pengajian yang bisa di bilang cukup ekstrem untuk dilakukan, seperti memerangi orang kafir mereka menyalah artikan bahwa orang yang bukan beragama Islam adalah orang kafir, alih-alih berjihad mereka malah membunuh orang, dan ini menjadi pertumpahan darah.
Seperti peristiwa pengeboman di Gereja Surabaya tahun 2018 oleh satu keluarga. Ajaran seperti ini hendaknya dibubarkan, karena membahayakan lingkungan sekitar, di dalam Al-Qur’an sendiri memperbolehkan adanya kebebasan beragama, seharusnya kita menanamkan sikap toleransi yang tinggi.
Pemikiran – pemikiran ini patut di waspadai ajaran siapa yang melakukan hal seperti itu, bahkan kita tidak berhak menilai sesorang kafir, hanya karna berbeda dengan agama kita, hendaknya kita mendoakan mereka supaya mau Kembali ke jalan yang benar.
Hidup berdampingan satu sama lain lalu saling membutuhkan satu sama lain, hendaknya kita menciptakan suasana yang harmonis untuk orang di sekitar kita, tanpa adanya perbedaan suku, ras, budaya, agama dan warna kulit, kita memandang semua manusia di muka bumi ini sama tidak ada yang berbeda.
Perbedaan inilah yang menjadikan kita agar lebih baik lagi kedepan nya serta membantu Masyarakat sekitar apabila mereka membutuhkan pertolongan kita, berharap semua orang dapat bersikap peduli satu sama lain dan inilah yang menyebabkan terjalinnya kerukunan.
Adanya kerukunan akan memper erat hubungan dengan sesama masyarakat di sekitar, dan saling mempererat Bhineka Tunggal Ika. Agar tidak timbul perpecahan. apabila sikap toleransi kita kurang Ini bahkan parah nya bisa menyebabkan disintegrasi bangsa, penyebab rusaknya persatuan dan kesatuan.
Terutama dalam masyarakat yang terjadi karena perbedaan kepentingan antara individu dengan masyarakat, masyarakat dengan pemerintah, ataupun indvidu dengan individu lainnya yang dapat menimbulkan beragam jenis konflik sosial. Penting nya menghormati satu sama lain dan komunikasi yang baik.
Dan mencegah terjadinya radikalisme dan perpecahan negara, semua makhluk hidup membutuhkan satu sama lain. Oleh karena itu pentingnya menghargai satu sama lain agar suatu saat jika kita memerlukan pertolongan akan dibantu oleh masyarakat yang berada di sekitar kita.
Kemudian disini terdapat ayat yang memberikan suatu petunjuk yang jelas kepada kita, serta penafsiran yang dapat kita pahami di Dalam QS. Al-Baqarah 256 turun karena adanya suatu alasan. Untuk menjawab per soalan hak kebebasan beragama.
لَآ اِكْرَاهَ فِى الدِّيْنِۗ قَدْ تَّبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ ۚ فَمَنْ يَّكْفُرْ بِالطَّاغُوْتِ وَيُؤْمِنْۢ بِاللّٰهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقٰى لَا انْفِصَامَ لَهَا ۗوَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ
Artinya : Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Barang siapa ingkar kepada Tagut dan beriman kepada Allah, maka sungguh, dia telah berpegang (teguh) pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui. (QS. al-Baqarah [2]: 256)
Penafsiran ayat Al-Baqarah ini meskipun Allah yang berkuasa di bumi ini dan memiliki wewenang kepada umat nya, Allah tidak ingin memaksakan apa yang di inginkan oleh umatnya, mengapa harus ada paksaan dalam menganut agama Islam padahal sudah terlihat jelas mana yang sesat dan mana yang benar.
Maka melalui dakwah, hendaknya berdakwa dengan lembut demi mengajak seseorang untuk ikut kejalan yang benar, jangan sampai berdakwah dengan kekerasan, ajaklah dengan ajakan terbaik, dan orang tersebut mau membuka hatinya untuk ikut Bersama kita mencari rida Allah.
Barang siapa yang ingkar kepada setan dan apa saja yang dipertaruhkan selain Allah, dan beriman kepada Allah, maka sungguh, dia telah berpegang teguh pada ajaran agama yang benar sehingga tidak akan terjerumus dalam kesesatan.
sama halnya dengan orang yang berpegang teguh pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus sehingga dia tidak akan terjatuh. Ibaratnya suatu tali yang dapat kita pegang dengan erat dan tali itu menuju kepada Allah, dan dari situ Allah menolong kita.
Sesungguhnya Allah Maha melihat dan Maha mengetahui terhadap apa yang kita kerjakan di dunia, kemudian kita niatkan disitu lah kita akan mendapat kan balasan yang setimpal dari Allah karena enggan menjauhi larangannya, maka alangkah baik nya kita memohon ampun kepadanya.
Islam sendiri menjunjung tinggi toleransi dan dapat kita ketahui lafaz laa ikraha fiddin (tidak ada paksaan dalam beragama) yang berarti Allah tidak memaksa seluruh umat manusia untuk beragama Islam melaikan sesuai kepercayaan masing-masing dalam memeluk agama.
Sudah sangat jelas dari penafsiran di atas, di karenakan bukan Allah lah yang membutuhkan kita, melainkan kita membutuhkan pertolongan di hari Kiamat nanti, hendaknya kita memperbaiki diri agar menjadi pribadi yang lebih baik dan bisa mengajak seseorang untuk ikut berbuat baik juga.
Oleh karna itu alangkah baiknya jika menyebarkan kebaikan dan beru saha untuk menjaga kedamaian di bumi ini.agar tidak terjadi perpecahan, perselisihan dan tumpah darah. Maka hendaknya kita menghargai satu sama lain, menghargai pendapat dan menghargai pilihan masing – masing.