Penulis: Siti Naila Nahdliyah*
Pendahuluan
Alqur’an dan Hadis qudsi merupakan dua sumber utama ajaran dalam Islam yang memiliki peran penting dalam membimbing umat Islam dalam menjalani kehidupan yang sesuai dengan ajaran agama.
Meskipun keduanya dianggap suci dan dijadikan pedoman dalam beribadah, terdapat perbedaan esensial antara Alqur’an dan Hadis qudsi yang perlu dipahami dengan jelas oleh umat Islam.
Alqur’an, sebagai wahyu langsung dari Allah SWT yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara Malaikat Jibril, dianggap sebagai petunjuk utama bagi umat Islam dalam beragama.
Teks Alqur’an dihafal oleh jutaan umat Islam dan dianggap tidak dapat diubah sedikit pun. Sementara itu, Hadis qudsi merupakan kata-kata atau perbuatan Nabi Muhammad SAW yang disampaikan dengan cara yang berbeda, yaitu dengan interaksi langsung dengan Allah SWT.
Hadis qudsi, meskipun penting dalam ajaran Islam, tidak memiliki status yang sama dengan Alqur’an dalam hal keabsahan teks dan ketegasan hukumnya.
Dengan memahami perbedaan esensial antara Alqur’an dan Hadis qudsi, diharapkan umat Islam dapat lebih mendalami dan menghargai kedua sumber ajaran tersebut secara proporsional.
Pembahasan lebih lanjut mengenai perbedaan dalam segi sumber wahyu, keabsahan teks, dan kedudukan hukum Alqur’an dan Hadis qudsi akan dijelaskan secara rinci dalam artikel ini. Oleh karena itu, mari kita mendalami perbedaan esensial antara Alqur’an dan Hadis qudsi sebagai sumber ajaran Islam untuk memperkenalkan pemahaman kita akan agama Islam yang mulia ini.
Pembahasan
Alqur’an merupakan kitab suci umat Islam yang dianggap sebagai wahyu langsung dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara Malaikat Jibril. Keunikan Alqur’an terletak pada keasliannya yang tidak tercemar satu huruf pun sejak zaman kemundurannya.
Seluruh ayat dalam Alqur’an dihafal oleh jutaan umat Muslim di seluruh dunia, menjadikannya sebagai petunjuk utama dalam beragama. Alqur’an memberikan ajaran yang mencakup berbagai aspek kehidupan, mulai dari ibadah, akhlak, hukum, dan kehidupan sosial umat Islam.
Setiap ayat dalam Alqur’an dianggap memiliki kekuatan dan kebenaran mutlak yang tidak dapat disangsikan oleh umat Islam. Alqur’an, sebagai kitab suci umat Islam, tidak hanya memuat petunjuk-petunjuk untuk urusan akhirat, tetapi juga memberikan pedoman yang komprehensif dalam menjalani kehidupan dunia.
Ayat-ayat Alqur’an memberikan arahan tentang berbagai aspek kehidupan, mulai dari hubungan sesama manusia, kewajiban sosial, hingga tata cara beribadah kepada Allah SWT. Alqur’an juga dikenal sebagai sumber inspirasi dan tutunan moral bagi umat Islam.
Kedalaman makna dan keindahan sastra Alqur’an juga menjadi bukti kebenaran dan kebenaran wahyu ilahi yang dijaga oleh Allah SWT. Oleh karena itu, penghafalan, pemahaman, dan praktik secara konsisten terhadap Alqur’an merupakan kewajiban bagi setiap Muslim.
Sedangkan Hadis qudsi, meskipun juga merupakan sumber ajaran penting dalam Islam, memiliki ciri yang berbeda dengan Alqur’an. Hadits qudsi merupakan kata-kata atau perbuatan Nabi Muhammad SAW yang disampaikan dengan cara yang berbeda dari Alqur’an, yaitu dengan interaksi langsung antara Nabi Muhammad SAW dengan Allah SWT.
Meskipun penyampaiannya melalui Nabi Muhammad SAW, isi dari Hadis qudsi merupakan wahyu dari Allah SWT. Hadis qudsi memiliki kedudukan yang tinggi dalam ajaran Islam, namun tidak bertentangan dengan Alqur’an dalam hal keabsahan teks dan ketegasan hukumnya.
Hadis qudsi seringkali memberikan penjelasan tambahan atau perintah Allah kepada umat Islam, namun dalam pengambilan hukum, Alqur’an tetap menjadi acuan utama.
Dari pembahasan di atas, jelas terlihat perbedaan esensial antara Alqur’an dan Hadis qudsi dalam hal sumber wahyu, keabsahan teks, dan kedudukan hukumnya dalam ajaran Islam.
Meskipun keduanya memiliki nilai dan kedudukan yang tinggi, Alqur’an tetap menjadi acuan utama dalam menjalani kehidupan sebagai seorang muslim. Dengan pemahaman yang mendalam tentang perbedaan ini, diharapkan umat Islam dapat lebih bijak dalam memahami dan menerapkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Hadis qudsi, meskipun tidak memiliki kedudukan Alqur’an, tetap memiliki nilai-nilai yang sangat penting dalam ajaran Islam. Hadis qudsi seringkali memberikan penjelasan tambahan atau ilustrasi dari ajaran Alqur’an, sehingga memperkaya pemahaman umat Islam terhadap ajaran agama.
Pengetahuan tentang Hadis qudsi juga membantu umat Islam dalam memahami dan mengimplementasikan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Meskipun Hadis qudsi bukan bagian dari Alqur’an, keberadaannya memberikan pedoman yang berharga dalam menjalani kehidupan spiritual dan sosial. Dengan memahami dan menghargai keduanya, umat Islam dapat mencapai kedamaian dan keberkahan dalam hidupnya.
Penutup
Dari uraian yang telah disampaikan, dapat disimpulkan bahwa Alqur’an dan Hadis qudsi, meskipun keduanya merupakan sumber ajaran penting dalam Islam, memiliki perbedaan esensial yang perlu dipahami dengan jelas oleh umat Islam.
Alqur’an adalah wahyu langsung dari Allah SWT yang dianggap sebagai petunjuk utama dalam beragama. Setiap ayatnya memiliki keabsahan tertinggi dan tidak dapat disangsikan oleh umat Islam.
Sementara Hadis qudsi, meskipun juga memiliki kedudukan yang tinggi, tidak memiliki keabsahan teks di hadapan Alqur’an. Hadis qudsi seringkali memberikan penjelasan tambahan atau perintah Allah kepada umat Islam, namun dalam pengambilan hukum, Alqur’an tetap menjadi acuan utama.
Dengan pemahaman yang mendalam mengenai perbedaan esensial ini, diharapkan umat Islam dapat lebih menghargai dan memahami keduanya secara proporsional.
Prioritas tetap harus diberikan pada Alqur’an sebagai sumber utama ajaran dalam agama Islam. Semoga pemahaman ini dapat membawa umat Islam lebih dekat pada keberkahan dan keberhasilan dalam menjalani kehidupan dunia dan akhirat.
Kesimpulan
Perbedaan esensial antara Alqur’an dan Hadis qudsi, baik dalam hal sumber wahyu, keabsahan teks, maupun kedudukan hukumnya, memberikan gambaran yang jelas tentang pentingnya memahami peran keduanya dalam ajaran Islam.
Alqur’an tetap menjadi pedoman utama dalam menjalani kehidupan sebagai seorang muslim, sementara Hadis qudsi memberikan penjelasan tambahan yang memperkaya pemahaman umat Islam terhadap ajaran agama.
Dengan memahami perbedaan ini, diharapkan umat Islam dapat mengambil manfaat maksimal dari kedua sumber ajaran tersebut dalam menjalani kehidupan yang sesuai dengan ajaran Islam.
*) Mahasiswi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.
Editor: Adis Setiawan