Tapak Suci dan Pagar Nusa Kecamatan Mantup Kabupaten Lamongan |
KULIAHALISLAM.COM – Sebagai ajang silaturahmi untuk mempererat dan memperkuat kerukunan antar perguruan pencak silat terutama di wilayah Kecamatan Mantup Kabupaten Lamongan, Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa (PSNU PN) dan Tapak Suci Putra Muhammadiyah (TSPM), menggelar latihan bersama dengan cara sparing antar atlet di lapangan MI Pelabuhan, atlet-atlet tersebut berasal dari keluarga atlit silat Pagar Nusa (PN) dan keluarga atlit silat Tapak Suci (TS). Minggu (05/09/2021).
Acara ini di hadiri oleh pelatih keluarga atlit silat Pagar Nusa Indra Setiawan dan Tapak Suci Arianto serta beberapa pengurus dan atlet keluarga silat Pagar Nusa dan Tapak Suci.
Pelatih keluarga atlet silat Pagar Nusa menyampaikan silat tidak hanya melatih fisik, akan tetapi silat lebih mendidik kepada rohani serta akhlak para anak-anak didik itu sendiri. Silat juga bukan ilmu bela diri untuk pamer-pameran dan belajar silat bukan untuk memukul orang lain akan tetapi belajar silat untuk membela diri.
”Mari kita lestarikan budaya bangsa ini, banggalah kita dengan budaya sendiri, mari kita jadikan silat sebagai sarana untuk mencari teman sebanyak-banyaknya, karena bagi pesilat seribu kawan sangatlah sedikit, satu lawan sangatlah banyak,” ujar Indra.
Untuk itu, Indra menegaskan jangan sampai ada gesek-gesekan antar sesama pesilat atau antar perguruan. Karena filosofinya sesama pesilat itu adalah saudara apapun perguruannya, apapun warna bajunya tetap bersaudara yang pastinya saudara sebangsa setanah air Indonesia.
Latihan sabung antar pesilat cilik Tapak Suci dan Pagar Nusa |
“Mari kita jadikan silat sebagai sarana untuk meraih prestasi bagi anak-anak bangsa, khususnya anak-anak di Kecamatan Mantup pada khususnya dan kabupaten Lamongan pada umumnya,” sebutnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh pelatih keluarga atlet silat Tapak Suci Arianto mengungkapkan mari kita pererat dan perkuat rasa kebersamaan dalam bela diri, tanamkan rasa saling menghormati, saling menyayangi jangan karena beda bendera kita bermusuhan.
“Ajang silaturahmi, latihan bersama yang terkemas dalam sparing antar atlet ini di ikuti oleh masing-masing keluarga atlet silat yaitu sampai kurang lebih 20 partai pertandingan, yang sebelumnya antar atlet sudah di timbang berat badannya.
Gerakan demi gerakan, serangan demi serangan tiap atlet ini menghasilkan rangkaian gerakan yang indah dan sportif, tidak hanya dari anggota warga masing-masing perguruan yang hadir bertepuk tangan, melainkan warga sekitar atau setiap pengendara yang mampir terpukau melihat gerakan yang ditampilkan. (Fathan Faris Saputro)