Artikel

Keyakinan dan Cita-Cita Serta Pedoman Hidup Muhammadiyah dalam Beribadah

1 Mins read

Keyakinan dan cita-cita serta pedoman hidup Muhammadiyah dalam beribadah: “Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya ibadah yang dituntunkan oleh Rasulullah SAW, tanpa tambahan dan perubahan dari manusia.” (Lihat Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah, butir No. 4, point C/c).

Setiap warga Muhammadiyah dituntut untuk senantiasa membersihkan jiwa/hati ke arah terbentuknya pribadi yang mutaqqin dengan beribadah yang tekun dan menjauhkan diri dari jiwa/nafsu yang buruk, sehingga terpancar kepribadian yang shalih yang menghadirkan kedamaian dan kemanfaatan bagi diri dan sesamanya.

Setiap warga Muhammadiyah melaksanakan ibadah mahdhah dengan sebaik-baiknya dan menghidup suburkan amal nawafil (ibadah Sunnah) sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW serta menghiasi diri dengan iman yang kokoh, ilmu yang luas, dan amal shalih yang tulus sehingga tercermin dalam kepribadian dan tingkah laku yang terpuji. (Lihat buku Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah, halaman 66).

Demikianlah keyakinan, cita-cita, dan pedoman hidup bagi Muhammadiyah dalam bidang ibadah, akan tetapi tentu saja harus dijelaskan pengertian/definisi dari yang dimaksud dengan “ibadah” itu sendiri.

Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah berkata dalam putusan:

العبادة هي التقرب الى الله بامتثال أوامـره واجتناب نواهيـه والعمـل بمـا اذن بـه الشـارع

Ibadah ialah bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah dengan jalan menta’ati segala perintah perintah-Nya, menjauhi larangan larangan-Nya, dan mengamalkan segala yang diizinkan Allah.

وهـي عامـة وخاصة

Ibadah itu ada yang umum dan ada yang khusus:

فالعامة كل عمل أذن بـه الشـارع

a. Yang umum ialah segala amal yang diizinkan Allah.

الخاصـة مـا حـدده الشارع فيهـا بجزئيـات وهيئات و كيفيات مخصوصة. 

b. Yang khusus ialah apa yang telah ditetapkan Allah akan perincian perinciannya, tingkah dan cara-caranya yang tertentu. (Lihat buku Himpunan Putusan Tarjih, jilid 1, halaman 278 sampai halaman 279).

Baca...  Sejarah Islam di Kerajaan Kutai Kartanegara

Ibadah umum disebut juga sebagai ibadah ghairu mahdhah (muamalah duniawiyah), sedangkan ibadah khusus disebut juga sebagai ibadah mahdhah.

Pegangan Muhammadiyah dalam ibadah (ibadah mahdhah) adalah menolak segala kreasi/inovasi (bid’ah) yang tidak ada dalil perintahnya dari Al-Qur’an dan As-Sunnah, sehingga Muhammadiyah hanya mengamalkan apa yang ditetapkan oleh syari’at saja dalam hal ibadah.

Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah berkata dalam fatwa:

Dalam persoalan ibadah khusus bahkan terdapat kaidah fikih yang menyebutkan,

الأصل في العبادات التحريم

Hukum asal ibadah adalah haram (sampai ada dalil yang memerintahkannya). (Lihat https://suaramuhammadiyah.id/2019/08/07/hukum-merayakan-hut-republik-indonesia/).

Oleh: Ustaz Raihan Ramadhan

2484 posts

About author
Merupakan media berbasis online (paltform digital) yang menyebarkan topik-topik tentang wawasan agama Islam, umat Islam, dinamika dunia Islam era kontemporer. Maupun membahas tentang keluarga, tokoh-tokoh agama dan dunia, dinamika masyarakat Indonesia dan warga kemanusiaan universal.
Articles
Related posts
Artikel

Kuliner Halal di Bali: Surga Rasa yang Ramah Muslim

3 Mins read
Bali, sebagai destinasi wisata dunia, tak hanya menawarkan keindahan pantai, budaya yang eksotis, dan keramahan penduduknya, tetapi juga memiliki kekayaan kuliner yang…
Artikel

Hukum Jual Beli Handphone Secara Kredit Menurut Islam

3 Mins read
Menurut laman https://kredithp.id/, dalam era digital seperti sekarang, kebutuhan akan perangkat teknologi seperti handphone bukan lagi sekadar gaya hidup, melainkan sudah menjadi…
ArtikelEsaiHukum

Mengenal Pinjaman Online dan Berbagai Masalahnya

6 Mins read
Kuliahalislam.com. Pinjaman Online mulai menjamur di Indonesia dengan menawarkan iklan berbagai kemudahan untuk disetujui, bunga yang rendah dan tenor atau jangka pinjaman…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights