Hubungan Antara Bersyukur dengan Masa Depan
Obrolan sore ini membuka mindset saya ketika hidup di maknai dengan sebuah harapan, jika hanya sekedar angan-angan belaka maka akan berputar-putar pada isi kepala saja.
Hubungan antara bersyukur dengan masa depan | sumber gambar bola.com |
Kesempatan kadang tidak hadir setiap saat dan tidak setiap orang akan mempunyai kesempatan yang sama. Namun tidak di pungkiri kesempatan yang ada, sama degan yang dihadapkan orang lain.
Apa yang kita punyai saat ini adalah sesuatu yang harus kita manfaatkan sebaik mungkin, gunakan aspek tersebut untuk terus mendongkrak kebermanfaatan kepada khalayak.
“Sedikit belum tentu kurang, banyak belum tentu cukup”. Quotes yang menggambarkan sebuah keadaan seseorang ketika menjalani kehidupan.
Kepemilikan hakikatnya adalah hanyalah sebuah titipan yang yang harus kita pertanggung jawabkan kemudian. Bukan serta merta yang kita punyai adalah murni hasil dari jerih payah kita. Kadang, kita lupa bahwa ada hukum ketetapan Allah SWT yang sudah mengatur semua jalannya kehidupan.
Belajar dari seorang pedagang asongan, mereka keliling setiap hari, kemudian mangkal pada gang-gang atau pusat keramaian, kita melihat mungkin mereka tidak cukup dengan penghasilan selama seharinya, tapi sebenarnya banyak dari kalangan mereka yang merasa hidupnya tenang, damai dan tentram dan halangan yang cukup berarti. Beda halnya dengan para orang-orang kaya yang hidupnya serba kecukupan, banyak dari mereka yang memilih mengakhiri hidupnya karena merasa banyak beban dan resiko tinggi.
Hal ini memberikan hikmah besar kepada kita bahwa, kedua cerita tersebut sama-sama manusia yang sedang berusaha mencari jati diri dari sebuah kehidupan.
Kunci utamanya adalah syukur, bersyukur adalah langkah utama dalam menciptakan kehidupan yang penuh dengan kebahagiaan.
Tak melulu soal banyaknya harta atau barang-barang mewah, rumah mewah dan lain sebagainya. Namun, mereka lapang dada, neriman (menerima segala pemberian Allah SWT), dan banyak-banyak berayukur atas nikmat yang diberikan.