Oleh: Maqbul Zaman Nain, Mahasiswa Sunan Ampel Surabaya
KULIAHALISLAM.COM – Di zaman sekarang ini banyak manusia yang mendamba-dambakan hidup ideal dan bahagia. Namun karena hal itu tidak sedikit dari mereka yang lebih mengutamakan kepentingan pribadi dibanding kepentingan bersama. Pada akhirnya terjadi ketidakseimbangan dari segala aspek terutama aspek ekonomi.
Nabi Muhammad SAW senantiasa mengingatkan umatnya agar berhati-hati terhadap belenggu dunia. Keadaan hati yang terlalu terikat kepada dunia merupakan salah satu dari sekian banyak penyebab kehancuran. Oleh karena itu kita jangan sampai lupa bahwa suatu hari kita akan meninggalkan dunia.
Dalam sejarah panjang peradaban Islam, terdapat banyak sekali ajaran-ajaran kebaikan. Ajaran kebaikan ini tentunya bertujuan untuk menciptakan dunia yang lebih baik. Salah satu ajaran kebaikannya ialah zuhud. Apa itu zuhud? Bagaimana peran Zuhud dalam menciptakan dunia yang indah? Mari kita simak penjelasan di bawah ini.
Pengertian Zuhud
Tasawuf merupakan suatu gerakan dalam agama Islam yang berfokus pada penyucian jiwa, pemurnian hati, dan senantiasa mendekatkan diri kepada Allah. Tasawuf memiliki banyak ajaran kebaikan di dalammnya, salah satunya adalah zuhud. Zuhud secara sederhana adalah menjaga hati untuk tidak terikat oleh dunia agar terhindar dari hal-hal yang melalaikan kewajiban kepada Allah.
Zuhud bukan berarti sepenuhnya menghilangkan unsur duniawi dalam hidup, akan tetapi hanya melakukan apa yang diperlukan atau yang seharusnya terhadap dunia. Secara logis manusia tidak akan lepas dari hukum alam, contohnya seperti membutuhkan makan dan istirahat yang cukup.
Imam Junaidi berkata, seorang yang zuhud tidak seharusnya berdiam diri di masjid dan berdzikir saja tanpa bekerja untuk nafkahnya. Sehingga untuk menunjang kehidupannya, orang tersebut menggantungkan dirinya hanya pada pemberian orang lain.
Dalil Tentang Zuhud
Al-Qur’an juga menyebutkan sifat zuhud dalam surah Al-Hadid ayat 23 yang artinya, “(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.” Ayat ini memerintahkan manusia agar tidak terpaku pada dunia yang bersifat sementara.
Selain ayat Al-Qur’an, Rasululllah juga memerintahkan untuk melakukan zuhud. Dikisahkan dari Abul Abbas Sa’ad bin Shal as-Sa’idi berkata, telah dating seseorang kepada nabi Muhammad lalu berkata, “Wahai Rasulullah, Tunjukkanlah kepadaku suatu amal yang ketika aku kerjakan, maka Allah akan mencintaiku dan manusia juga akan mencintaiku.”
Rasulullah menjawab, “Zuhudlah kepada dunia maka Allah akan mencintaimu, dan Zuhudlah dari yang ada di tangan manusia maka manusia akan mencintaimu.” (HR Ibnu Majah).
Berdasarkan kedua dalil diatas dapat kita pahami bahwa dengan berzuhud akan mendapatkan cinta dari Allah dan juga cinta dari manusia. Dengan Zuhud hati seorang mukmin tidak akan terbelenggu oleh dunia. Dengan demikian kehidupannya akan menjadi damai dan tentram. Disisi lain orang yang zuhud imannya tidak akan goyah ketika melalui peristiwa apapun. Karena ia meyakini bahwa Allah selalu berada disisinya.
Ciri-Ciri Orang yang Zuhud
Orang yang telah melakukan zuhud biasanya didasarkan pada kecintaannya kepada Allah. Ketika telah merasakan cinta kepada Allah maka hanya Dia saja yang ada dalam hatinya. Setelah itu, perilaku-perilaku terpuji akan dengan sendirinya tertanam dalam dirinya.
Tanda seseorang telah memiliki sikap zuhud adalah hilangnya rasa tamak terhadap dunia dan karena hal itu ia akan menjadi orang yang gemar memberi kepada yang lebih membutuhkan. Orang yang berzuhud juga tidak akan bersedih ketika kehilangan sesuatu karena meyakini bahwa semua yang terjadi merupakan kehendak Allah.
Islam mengajarkam umatnya untuk senantiasa mengerjakan kebaikan. Selain itu, harus memiliki rasa empati satu sama lain. Oleh karena itu menzalimi orang lain maupun melakukan balas dendam merupakan perbuatan yang dilarang.
Indahnya Dunia dengan Zuhud
Zuhud merupakan tindakan yang mengutamakan akhirat ketimbang dunia. Orang yang dalam hatinya telah tertanam sikap zuhud akan bersabar ketika dizalimi orang lain. Sehingga ia tidak akan melakukan balas dendam yang didasarkan pada dorongan nafsunya semata.
Di zaman sekarang ini banyak kejahatan dan penindasan yang terjadi karena didasari ketamakan terhadap dunia. Contohnya seperti korupsi yang merugikan banyak orang.
Oleh karena itu sikap zuhud sangat baik jika ditanamkan dalam diri setiap orang, terutama mereka yang memiliki kekuasaan. Ketika telah mengamalkan sikap zuhud, maka dunia yang indah akan tercipta. Mengapa demikian? Karena dengan zuhud orang-orang tidak lagi memiliki rasa tamak dan mementingkan dirinya sendiri.
Zuhud ialah ketika seseorang tidak lagi merasa tamak atau terlalu terikat kepada dunia. Tidak ada salahnya jika kita mengamalkan sikap ini dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan berzuhud kita menyadari bahwa semua yang ada adalah milik Allah. Dengan begitu kita tidak akan merasa berat untuk memberi bantuan kepada yang lebih membutuhkan. Pada akhirnya dunia yang kita tinggali akan menjadi dunia yang damai dan diridai Allah.