Penulis: Kurnia Putra Prakoso*
Industri hiburan merupakan suatu organisasi yang bergerak dalam distribusi, produksi, dan publikasi produk di berbagai sektor seperti film/sinema, televisi, musik, penerbitan, radio, internet, dan iklan. Industri hiburan dapat dianggap sebagai bagian dari industri kreatif yang senantiasa mengikuti perkembangan teknologi dan permintaan konsumen, sehingga menyebabkan persaingan yang ketat di antara pelaku bisnis yang bekerja di dalamnya.
Umumnya dalam industri hiburan ini didominasi oleh bangsa barat, namun seiring berjalannya waktu banyak bangsa timur yang mulai menunjukan kualitasnya dalam industri ini. Hal ini tidak terkecuali bagi bangsa Indonesia, pada masa kini sudah banyak musisi Indonesia yang menunjukan reputasinya dalam industri hiburan global.
Salah satunya adalah band Voice of Baceprot, yang berasal dari Garut, Jawa Barat. Band ini sering kali membawa nama bangsa Indonesia dalam penampilannya di luar negeri. Voice of Baceprot juga disorot oleh banyak media internasional, hal ini membuktikan bahwa band ini tidak hanya dikenal oleh dalam negeri saja, melainkan dalam skala dunia juga.
Pada saat penampilannya, band ini tidak hanya menunjukan kualitasnya dalam bermusik, mereka kerap kali menunjukan representasi budaya dari Indonesia. Hal ini tentunya dapat dilihat dari nama band tersebut, terdapat kata berbahasa sunda yaitu “Baceprot” yang memiliki arti berisik.
Yang paling mudah diamati dari penampilan band ini adalah mereka selalu menggunakan hijab saat diatas panggung maupun dibawah panggung. Hal ini dapat menggambarkan tentang moderasi Islam yang terjadi di Indonesia, yang di mana Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk beragama Islam terbesar di dunia.
Alasan untuk selalu menggunakan hijab juga tidak terlepas dari latar belakang mereka yang pernah mejadi murid sekolah madrasah. Meskipun berpenampilan sebagai gadis yang berhijab, namun hal ini dapat dikatakan berbanding terbalik dengan musik yang disajikan. Band yang beranggotakan Marsya, Siti, dan Widi ini memilih untuk memainkan musik keras yang beraliran metal.
Dalam proses penulisan lagu, mereka juga kerap kali mengambil dari situasi atau fenomena yang terjadi disekitarnya. Seperti pada lagu “God, Allow Me (Please) To Play Music”, lagu ini bercerita tentang pemikiran dan penolakan para anggota band terhadap stigma buruk perempuan berhijab yang memainkan musik metal.
Meskipun mereka lebih sering menulis dan menyanyikan lagu yang berbahasa Inggris, tetapi terkadang mereka juga menyelipkan lirik berbahasa Indonesia pada lagunya. Seperti lagu yang berjudul “School Revolution”, hampir setengah dari lagu ini berbahasa Indonesia. Secara tidak langsung mereka juga memperkenalkan bahasa Indonesia kepada para pendengarnya.
Tiga gadis berhijab ini juga sering menggunakan pakaian yang bermotif batik dari berbagai corak yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Salah satu momen mereka memakai batik di konser internasional adalah saat konser di Perancis tahun 2021. Pada konser itu mereka menggunakan pakaian berwarna hitam dengan tambahan kain tenun ikat bermotif khas Garut yang dibuat dengan model lebih modern.
Alasan mereka mengenakan pakaian itu adalah untuk menunjukan pada dunia musik internasional bahwa motif kain ikat tradisional khas Garut juga bagus dan juga dapat disandingkan dengan motif tradisional lainnya. Pakaian ini juga sebagai pengingat mereka dari mana mereka berasal.
Bukan satu kali saja mereka mengenakan pakaian bermotif tradisional Indonesia. Pada tahun 2022 mereka kembali melakukan konser di negara Eropa. Pada saat itu mereka juga mengenakan pakaian bermotif kain tradisional khas Garut. Pakaian ini juga dirancang khusu oleh desainer Indonesia.
Pada saat konser di Eropa itu juga, vokalis dari Voice of Baceprot sempat memprotes publik Eropa yang menyoroti hijabnya. Beberapa media musik Eropa sempat mempertanyakan hijab dengan musik metal yang dibawakannya. Dapat dipahami bahwa selain membawakan karya musiknya pada dunia hiburan musik internasional, mereka juga menunjukan dan merepresentasikan budaya asli Indonesia melalui lagu dan gaya berpakaiannya.
Band Voice of Baceprot adalah salah satu contoh dari bangsa timur yang sukses menunjukan budaya tradisional milik bangsanya pada bidang industri global. Tentu ini menjadi hal yang positif, karena dapat diketahui jika selama ini hanya dari kalangan bangsa barat yang mendominasi dan menguasai industri ini.
*) Mahasiswa Prodi Akidah dan Filsafat Islam Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.