Yayasan Tarbiyatul Islam Walisongo, Banyuanyar Tengah, memutuskan untuk menghentikan sementara pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Keputusan ini diambil setelah ditemukan sejumlah persoalan serius terkait kualitas masakan, tata kelola distribusi, hingga dugaan kasus keracunan yang menimpa sebagian siswa.
Ketua Yayasan Tarbiyatul Islam Walisongo, Ahmad Ubaidillah, menegaskan bahwa langkah penghentian sementara ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab dan antisipasi agar tidak terjadi hal-hal yang lebih merugikan di kemudian hari. Menurutnya, evaluasi internal menunjukkan adanya kelemahan dalam pengelolaan dan distribusi makanan oleh pihak penyedia, SPPG.
“Kami tidak ingin respon positif masyarakat terhadap program MBG berubah menjadi tanggapan negatif hanya karena tata kelola yang tidak baik dari pihak penyedia. Bahkan, kasus makanan basi sudah terjadi berulang kali sejak hari pertama distribusi hingga sebelum program ini kami hentikan. Saya sendiri sempat merasakan langsung sayuran basi yang dibawa pulang anak-anak saya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Ahmad Ubaidillah menyebutkan bahwa tim evaluasi juga menemukan indikasi adanya siswa yang mengalami muntah-muntah akibat konsumsi makanan dari program MBG. Situasi ini dianggap sebagai sinyal bahaya yang tidak boleh diabaikan, mengingat keamanan dan kesehatan siswa merupakan prioritas utama.
Dengan dasar tersebut, pihak yayasan menilai penghentian sementara program MBG adalah langkah paling tepat sembari menunggu evaluasi menyeluruh dan musyawarah bersama antara SPPG, pihak yayasan, serta pemimpin tertinggi lembaga.
“Kami sangat mendukung program ini, namun kualitas dan tata kelolanya harus benar-benar dijaga. Jangan sampai niat baik memberikan gizi terbaik kepada anak-anak justru berbalik menjadi ancaman kesehatan bagi mereka,” tegas Ahmad Ubaidillah.
Keputusan penghentian sementara ini diharapkan dapat menjadi momentum perbaikan menyeluruh, agar ketika program MBG kembali dijalankan, kualitas, keamanan, dan ketepatan distribusi benar-benar sesuai standar yang menjamin kenyamanan sekaligus kesehatan para penerima manfaat.
Pewarta: Salman Akif Faylasuf