Penulis: Nazwa Febiyanti Siregar*
KULIAHALISLAM.COM – Ditengah konflik antara Palestina dan Israel, muncul isu terkait produk yang pro-Israel. Sejumlah orang kemudian mendeklarasikan boikot untuk produk tersebut. Aksi boikot sangat ramai terdengar di Indonesia, diberbagai plaform salah satunya media sosial, warganet pro Palestina gencar memanggil untuk memboikot produk-produk Israel dan pendukungnya.
Gerakan ini mendapat respon baik dan dukungan penuh dari pemerintah hingga pada akhirnya (MUI) Majelis Ulama Indonesia mengeluarkan seruan fatwa no. 83/2023 tentang hukum dukungan terhadap pejuang Palestina.
Fatwa ini sangat memukul perusahaan besar padahal sudah berkontribusi pada pembayaran royaliti label halal. Aksi boikot ini jika terus dilakukan dalam jangka panjang di khawatirkan berdampak langsung pada produktifitas dan penjualan. Jika produk tidak diminati di pasaran maka perusahaan ritel dikhawatirkan tidak akan membeli dari produsen yang kemudian akan mengurangi produksi. Fatwa baru MUI ini dikeluarkan menyusul serangan bombardir tanpa henti yang dilancarkan Israel dijalur gaza. Hal ini membuat kencaman diseluruh dunia.
Di satu sisi dukungan ini membantu dan mempengaruhi dampak besar terkait perdamaian antara Palestina dan Israel disisi lain beberapa orang berpendapat bahwa hal tersebut dapat memicu penurunan ekonomi khususnya bagi karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut. Boikot produk Israel merupakan aksi yang meliputi penolakan produk yang mendukung Israel baik secara langsung maupun tidak langsung.
Aksi ini sebenarnya juga membuka peluang usaha kerja bagi para pengusaha lokal namun, tak bisa dipungkiri untuk mendistribusi produk yang terkena boikot tidak bisa dilakukan secara instan melainkan harus melalui tahapan -tahapan yang panjang dan memerlukan jangka waktu yang matang.
Popularitas gerakan boikot, divestasi, dan sanksi atau dikenal dengan sebutan (BSD) semakin meningkat tak cuma di Indonesia saja tetapi juga beberapa negara yang pro terhadap Palestina. Gerakan penolakan ini dari konsumen berguna untuk meyakinkan para pelaku pedagangan di seluruh dunia untuk berhenti menjual produk yang berasal dari Israel. Agar memberikan tekanan ekonomi terhadap Israel dan memberikan hak setara terhadap negara Palestina.
Ketika MUI secara resmi menghimbau agar konsumen menghindari produk Israel, disisi lain asosiasi produk Israel perusahaan ritel Indonesia mengaku anjlok sejak aksi tersebut, hal ini membuat sejumlah mini market di Indonesia tidak membeli lagi produk pro Israel, mereka mengantinya dengan produk dalam negeri yaitu produk UMKM.
Gerakan boikot membuat Israel merugi walaupun tidak secara derastis mempengaruhi ekonomi Israel pasalnya 40 persen produk Israel produk interbegien yang digunakan produksi ditempat lain seperti semi konduktor. Gerakan ini sebagai salah satu usaha untuk menolak penjajahan diatas dunia bukan sesama muslim tapi sebagai rasa kemanusiaan.
Apalagi Amerika mendukung penuh Israel. Walaupun banyak resiko aksi boikot ini namun sebaiknya aksi ini kita priotiaskan karena dalam darurat yang tadinya haram bisa menjadi halal ketika isinya menjadi darurat. Harus ada tekanan ekonomi. Ini merupakan usaha yang ampuh untuk membantu saudara-saudara kita di Palestina.
Namun ada beberapa orang yang tidak setuju dengan boikot produk Israel karena tidak berdampak sama sekali karena tanpa kita sadari selama ini kita menggunakan produk Amerika yang merupakan pendukung Israel seperti YouTube Mic dan lain sebagainya.
Disisi lain, asosiasi pengusaha pemasok pasar modern di Indonesia (AP3MI) mengungkapkan aksi ini diprediksi akan mengerus transaksi dipasar modern RI hingga 50 persen. Terlebih barang-barang yang terdapat dalam dafrar boikot sebagian besar merupakan produk pareto.
Perlu diketahui produk pareto merupakan barang yang berkontibusi hingga 80 persen dari produk pasar, produk tersebut meliputi sampo, susu, dan minuman ringan. Pada kesempatan yang sama ketua umum usaha asosiasi pengusaha ritel Indonesia Roy Nicholas Mandey mengatakan dampak aksi boikot baru akan terlihat pada Desember 2023 mendatang.
Menurutnya dampak tercepat yang dapat dilihat adalah penurunan produktivitas di pabrikan dan pengerakan dana investasi. Selain itu dampak yang sangat mempengaruhi Indonesia adalah potensi pengurangan produk impor yang berdampak langsung terhadap para pedagang dan ketersediaan produk tertentu dipasaran.
Walaupun begitu aksi tersebut sebenarnya memiliki dampak lain yakni mendukung geliatan produk lokal yang semakin dilirik masyarakat Indonesia. Tak hanya lewat aksi boikot produk pro Israel ada beberapa alternatif lain untuk menyalurkan dukungan bagi Palestina.
Antara lain diplomasi dan dialog terlibat dalam dialog terbuka dengan pihak-pihak yang melakukan boikot untuk mencari solusi dan pemahaman bersama, peningkatan transparasi dalam kebijakan perusahaan atau kebijakan pemerintah untuk mengurangi ketidakpuasan dan meningkatkan kepercayaan konsumen, perbaikan reputasi focus pada perbaikan citra melalui kebijakan dan tindakan yang mencerminkan nilai-nilai positif dan tanggung jawab sosial perusahaan atau negara.
Diversifikasi pasar mencari peluang di pasar baru atau memperluas keberadaan di pasar domestic untuk mengurangi ketergantungan pada pasar yang terkena dampak boikot, komitmen terhadap tangungg jawab sosial menunjukkan komitmen yang kuat terhadap tanggung jawab sosial, termasuk melibatkan diri dalam inisiatif sosial dan lingkungan, koordinasi dengan pemerintah untuk mencari solusi atau mendukung kebijakan yang dapat memitigasi dampak aksi boikot, edukasi dan kampanye komunikasi memberikan informasi dan edukasi kepada konsumen tentang dampak positif yang dihasilkan oleh produk atau layanan yang dihasilkan.
Adapun produk yang diboikot yang dianggap mendukung Israel yang hingga kini di boikot dan dijual di Indonesia antara lain:
1. Mc donald’s dan Burger King
Perusahaan waralaba asal Amerika Serikat ini mendapatkan kencaman setelah Mc Donald’s Israel menyumbangkan makanan gratis untuk tentara Israel. Setelah kabar ini McD memberikan klarifikasi. Begitu juga Burger King yang dikabarkan menyumbangkan makanan gratis kepada tentara Israel seruan boikot pada Burger King juga terdengar di berbagai negara salah satunya di Indonesia.
2. KFC dan Pizza Hut
KFC dan Pizza Hut juga menjadi sasaran boikot di berbagai negara karena dianggap pro Israel. Sasaran boikot pun semakin meluas pada seluruh perusahaan amerika.
3. Coca-cola, Pepsi, dan Nestle
Dilansir dari AFP, Parlemen Turki secara tegas memboikot coca-cola dan nestle. Pepsi pun dianggap sebagai produk barat yang pro Israel.
4. Starbucks
Merupakan perusahaan waralaba minuman kopi
5. Soda stream
Mesin silinder yang dapat diisi kembali
6. Sabra
Merupakan perusahaan patungan yang memproduksi berbagai produk makanan
Gerakan boikot menyebabkan saham dari merek-merek ternama tersebut mengalami prnurunan yang cukun signifikat. Pepsi misalnya, sahamnya diketahui berada di level rendah sejak November 2021 lalu, sementara saham wal Disney mengalami penurunan 0,59 persen hal ini juga terjadi pada beberapa perusahaan yang ramai diboikoti oleh masyarakat secara massa.
Dengan adanya gerakan aksi boikot dan penurunan-penurunan sahan perusahaan tersebut diharapkan dapat mempertimbangkan Kembali posisi yang mendukung Israel. Semakin sedikit dukungan terhadap Israel, maka semakin mudah untuk menekan Israel dan menghentikan konflik kemanusiaan antara Israel dan palestina.
*) Mahasiswa UIN Satu Tulungagung.