Perubahan zaman menjadi satu tantangan berat bagi generasi muda, Judol, Narkoba, Tawuran merupakan peristiwa lumrah di kota besar yang mulai menjangkit ke tiap-tiap daerah.
Moralitas bangsa di uji sebagai bentuk kepedulian pemimpin daerah terhadap generasi muda yang harus di selamatkan. Sepak bola menjadi salah satu kegiatan positif yang saat ini masih aktif dan berperan penting.
Pemangkat, Kabupaten Sambas merupakan kota yang penuh sejarah dalam dunia sepak bola, siapa yang tidak mengenal PSP tahun 80-an dan berganti PERSIPEM tahun 90-an.
Api Pelita kejayaan ini seolah di tiup padam oleh kepentingan politik semenjak lebih dari 15 tahun silam. Pertukaran tempat yang menjadikan lapangan sepak bola pemangkat menjadi RSUD meninggalkan misteri tak terselesaikan.
Semenjak matinya lapangan sepak bola Pemangkat dan tak kunjung di bangun, Pemangkat telah melewati banyak masa suram dari buruknya perilaku generasi muda seperti budaya narkoba, hisap lem, dan sekarang maraknya judi online.
Slogan Sambas Berkah Berkemajuan yang di gaungkan oleh Bupati Sambas, H. Satono, S.Sos.I., M.H mendapat tanggung jawab moral dalam menyelesaikan problematika ini.
Melalui Diskusi Persuasif, Ormas Sebar dengan motto Mata Rakyat, Lidah Rakyat, Tangan Rakyat dengan lantang dan berani menyuarakan harapan masyarakat Pemangkat.
Minggu, 10 Agustus 2025, Jalan Stadion Pemangkat, di Kediaman Bapak Uray Tajudin, serta dihadiri lebih dari 25 orang diantaranya Camat, Polisi, Tni, Jaksa, Kepala Desa, tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh senior sepak bola Pemangkat
Sebar mengadakan acara diskusi misteri problematika pembangunan lapangan sepak bola Pemangkat, yang dihadiri oleh Bupati Sambas, H. Satono, dan Anggota DPRD Sambas, Muzahar dan Rahmadi serta dinas-dinas dan koni.
Adapun keputusan yang diambil tegas oleh Bupati Sambas, patut di apresiasi. Dengan lantang beliau menegaskan bahwa lapangan sepak bola pemangkat akan di bangun tahun depan, titik. Ujarnya.
Dalam hal ini, beliau mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu dan bersama-sama membangun Pemangkat, mulai dari infrastruktur dan moralitas.
“Kita hilangkan dulu perbedaan politik, sebab tanpa persatuan dan dukungan masyarakat, pemerintah akan kesulitan dalam mewujudkan Lapangan Sepak Bola Pemangkat” ujarnya.
Hal ini tentu sejalan dengan Slogan Sambas Berkah Berkemajuan sebagai ide besar Bupati Sambas dalam membangun Sambas.
Maka dari itu, Moralitas generasi muda dapat terselamatkan dengan adanya kegiatan positif olahraga dalam bidang sepak bola.
Sekarang kita hanya bicara tentang satu hal, apakah ini wacana yang akan terealisasi? Atau hanya sekedar buih semu dari mulut kebohongan seperti kebanyakan pejabat lainnya di luar sana,
jika benar terealisasi, maka moralitas Bupati Sambas dapat menolong moralitas generasi muda, namun jika tidak, maka kita tau siapa yang sebenarnya tidak bermoral! Mari kita nantikan bersama kebenarannya.