Esai

Pemberdayaan Remaja Baran: Edukasi Seks oleh Mahasiswa KKN UIN Raden Mas Said melalui Sosialisasi ‘Berani Lindungi Diri’

4 Mins read

Pada Jumat, 11 Juli 2025, dua belas mahasiswa KKN Kelompok 59 UIN Raden Mas Said Surakarta di Desa Baran, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, meluncurkan program kerja perdana mereka: sosialisasi ‘Berani Lindungi Diri’.

Inisiatif ini dirancang khusus untuk mengatasi urgensi edukasi seks di kalangan remaja. Masa remaja merupakan fase krusial yang ditandai oleh perubahan fisik, psikologis, dan sosial yang pesat. Ironisnya, di tengah derasnya arus informasi yang seringkali tidak akurat, pendidikan seks komprehensif masih dianggap tabu, terutama di pedesaan (Maulida & Safrida, 2020).

Kondisi ini berakibat pada minimnya pengetahuan remaja, sekaligus meningkatkan kerentanan mereka terhadap berbagai risiko seperti kekerasan dan eksploitasi seksual. Tingginya angka remaja dengan status berpacaran yang menunjukkan perilaku seksual menyimpang ini disebabkan oleh beberapa faktor.

Di antaranya adalah keterbatasan pemahaman mereka mengenai seksualitas, rendahnya tingkat pendidikan akibat putus sekolah, status ekonomi yang kurang memadai, lingkungan tempat tinggal yang buruk, serta tingginya paparan informasi dari internet, ponsel, dan media sosial (Oktavia et al., 2021).

Oleh karena itu, inisiatif seperti sosialisasi ‘Berani Lindungi Diri’ hadir sebagai upaya vital yang tak dapat ditunda demi masa depan mereka. Program ini dirancang berdasarkan keselarasan antara visi KKN Kelompok 59 yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat dan kebutuhan nyata remaja Desa Baran.

Mahasiswa KKN mengidentifikasi bahwa salah satu pilar utama pemberdayaan adalah peningkatan kesadaran akan kesehatan dan perlindungan diri, termasuk aspek seksualitas. Lebih dari itu, inisiatif ini secara langsung berkontribusi pada penciptaan Desa Ramah Anak dan Perempuan, sebuah tema besar yang diusung oleh kelompok KKN ini.

Dengan membekali remaja, khususnya anak perempuan, dengan pengetahuan tentang hak-hak dan perlindungan tubuh, ‘Berani Lindungi Diri’ menjadi langkah strategis untuk mewujudkan lingkungan yang aman dan suportif. Di dalamnya, anak-anak dan perempuan dapat tumbuh serta berkembang tanpa rasa takut akan kekerasan atau eksploitasi.

Baca...  Refleksi Kini: Menjadi Manusia yang Terbaik

Sosialisasi ini berupaya membekali remaja dengan pengetahuan esensial agar mereka mampu menjaga diri dan membuat keputusan tepat demi masa depan yang lebih aman.

Pelaksanaan Program: Inovatif dan Partisipatif

Pelaksanaan sosialisasi ‘Berani Lindungi Diri’ mengadopsi pendekatan inovatif dan partisipatif, jauh dari kesan ceramah yang kaku. Mahasiswa KKN menyadari pentingnya menciptakan suasana nyaman dan terbuka, agar remaja merasa leluasa bertanya dan berdiskusi tanpa canggung. Sesi diawali dengan studi kasus relevan yang memancing diskusi, memfasilitasi keterlibatan aktif peserta.

Nabila Nur Shabrina, mahasiswa KKN dari program studi Pendidikan Agama Islam Angkatan 2022, menyampaikan materi yang mencakup perubahan fisik dan emosional selama pubertas, pentingnya menjaga kebersihan diri, batasan pergaulan yang sehat, serta pemahaman mendalam tentang persetujuan (consent) dan hak-hak tubuh.

Dampak yang Diharapkan: Remaja Berdaya, Desa Aman

Dampak sosialisasi ‘Berani Lindungi Diri’ bersifat multidimensional. Pertama, peningkatan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi dan perlindungan diri akan secara signifikan mengurangi kerentanan mereka terhadap informasi salah dan praktik berisiko.

Remaja akan lebih mampu mengidentifikasi situasi berbahaya dan mengambil langkah preventif dengan percaya diri (Yusnia et al., 2022). Kedua, program ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran akan hak-hak tubuh dan pentingnya persetujuan, memberdayakan remaja untuk menolak segala bentuk kekerasan atau eksploitasi seksual (Eleanora et al., 2023).

Ini adalah langkah krusial dalam membangun kemandirian dan integritas diri sejak dini. Dalam penelitian (Ademuyiwa et al., 2023) menyatakan bahwa penting bagi orang tua untuk terlibat penuh dalam mendidik anak-anak mereka mengenai pendidikan seks.

Secara paralel, guru memiliki mandat untuk meningkatkan kesadaran dan memberikan pengajaran efektif dalam pendidikan kesehatan dan kehidupan keluarga bagi siswa sekolah menengah. Lebih jauh, sosialisasi ini diharapkan memicu diskusi terbuka di lingkungan keluarga dan masyarakat Desa Baran, membantu memecah stigma seputar edukasi seks.

Baca...  Strategi Ilmu Kalam dalam Membangun Kesadaran Keagamaan Moderat untuk Mengatasi Radikalisme dan Sekularisme

Dengan adanya dialog sehat, orang tua dan tokoh masyarakat dapat menjadi mitra yang lebih efektif dalam memberikan pemahaman yang benar kepada remaja. Pada akhirnya, program ini berkontribusi pada terciptanya Desa Ramah Anak dan Perempuan, di mana setiap individu, khususnya remaja perempuan, merasa aman, terlindungi, dan memiliki ruang untuk berkembang tanpa rasa takut.

Ini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan Desa Baran yang lebih cerah dan berdaya. Menanggapi harapan terhadap program ini, Shaka Aulianto Wibowo, Ketua KKN 59 Desa Baran UIN Raden Mas Said Surakarta, menyatakan, “Harapannya, keilmuan yang didapat tidak hanya sebatas materi, namun mampu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi modal bagi para perempuan untuk menjadi pribadi yang lebih baik ke depannya.”

Peran Krusial Edukasi Seks dalam Pemberdayaan Remaja

Edukasi seks, sebagaimana diimplementasikan melalui sosialisasi ‘Berani Lindungi Diri’, memegang peran sentral dalam pemberdayaan remaja perempuan. Pemberdayaan bukan hanya tentang kemampuan ekonomi atau partisipasi sosial, tetapi juga tentang penguasaan diri dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab atas tubuh dan masa depan mereka.

Dengan pengetahuan akurat dan komprehensif, remaja dapat membuat pilihan yang lebih baik terkait kesehatan, hubungan, dan keamanan pribadi. Mereka menjadi subjek aktif dalam menjaga diri, bukan objek pasif yang rentan terhadap risiko. Program ini juga menunjukkan bagaimana kolaborasi antara institusi pendidikan tinggi (UIN Raden Mas Said Surakarta) dan masyarakat lokal dapat menghasilkan solusi nyata untuk tantangan sosial.

Mahasiswa KKN tidak hanya membawa ilmu, tetapi juga semangat pengabdian dan inovasi, menjembatani kesenjangan informasi dan memfasilitasi perubahan positif. Edukasi seks yang tepat adalah fondasi bagi remaja yang sehat, percaya diri, dan berdaya, siap menghadapi tantangan masa depan dan berkontribusi pada pembangunan masyarakat yang lebih aman dan sejahtera.

Baca...  Memaknai Hari Raya Idul Adha Era Modernitas

DAFTAR PUSTAKA

Ademuyiwa, I. Y., Ayamolowo, S. J., Oshinyemi, T. E., & Oyeku, K. J. (2023). Knowledge and attitude of

sex education among secondary school students in south-western Nigeria: A cross-sectional

study. Dialogues in Health, 2. https://doi.org/10.1016/j.dialog.2022.100085

Eleanora, F. N., Hadrian, E., Putri, A. H., Afriyenti, L. U., Aliframadhan, M., Laksana, H. A., & Rofifah, P.

(2023). PENYULUHAN BAGI PESERTA DIDIK PENTINGNYA SEX EDUKASI DALAM MENCEGAH

TERJADINYA KEKERASAN SEKSUAL DI SMP ST. MARKUS II JAKARTA TIMUR. ANDASIH Jurnal

Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(1). https://doi.org/10.57084/andasih.v4i1.1020

Maulida, D., & Safrida, S. (2020). Komunikasi Orang Tua dan Anak dalam Pencegahan Seks Pranikah.

Jurnal Komunikasi Global, 9(1). https://doi.org/10.24815/jkg.v9i1.16055

Oktavia, J. N., Mansur, H., & Yuliani, I. (2021). EFEKTIFITAS METODE SEX EDUCATION TERHADAP

SIKAP REMAJA. Jurnal Pendidikan Kesehatan, 10(2). https://doi.org/10.31290/jpk.v10i2.2389

Yusnia, N., Nashwa, R., Handayani, D., Melati, D., & Nabila, F. (2022). Edukasi Kesehatan Reproduksi

Remaja Mengenai Bahaya Seks Bebas. Jurnal Pemberdayaan Dan Pendidikan Kesehatan (JPPK),

1(02). https://doi.org/10.34305/jppk.v1i02.428

2 posts

About author
Mahasiswi Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta yang berasal dari Tegal, Jawa Tengah.
Articles
Related posts
EsaiKeislamanOpini

Kesalehan Digital, Sebuah Keniscayaan Zaman

2 Mins read
KULIAHALISLAM.COM-Kita mungkin mulai familiar dengan fenomena kesalehan digital yang semakin membumi. Istilah kesalehan digital merujuk pada kemampuan individu untuk menggunakan teknologi digital…
Esai

Perkumpulan Panitia Santunan Anak Yatim di Desa Jabalsari

3 Mins read
Santunan anak yatim menjadi salah satu bentuk kegiatan sosial yang rutin dilakukan di berbagai wilayah Indonesia, termasuk di Desa Jabalsari, Kecamatan Sumbergempol,…
Esai

Ijazah Jokowi dan Epidemi Ketidakpercayaan: Ketika Fakta Dikubur dalam Kuburan Hoaks

3 Mins read
Isu ijazah palsu Joko Widodo (Jokowi) kembali menghangat pada 24 Juli 2025, seolah menjadi ritual politik yang terus dihidupkan setiap kali ada…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

×
Esai

UU Pesantren Sudah Disahkan, Tapi Apa Kabar Implementasinya?

Verified by MonsterInsights