KULIAHALISLAM.COM– Kisah hari ini tepatnya pada 3
Februari 1969, Yasser Arafat dilantik secara resmi menjadi ketua Organisasi
Pembebasan Palestina atau PLO tersebut, menggantikan
Abdel Raouf Arafat al-Qudwa, mendedikasikan sebagian besar hidupnya
untuk memerangi Israel melalui milisi Al-Fattah dan juga terlibat dalam
pertempuran antara Palestina dan pasukan Yordania dan Lebanon pada waktu yang
berbeda. Ini merupakan awal perjuangan dari Bangsa Palestina dalam upaya
memerdekakan negeri mereka, pasca kegagalan Perang Arab-Israel II atau yang
lebih dikenal dengan perang enam hari (1967).
Pada awal masa kepemimpinannya,
ia mampu menghimpun opini perjuangan atas pendudukan Israel di tanah Palestina.
Pria yang dikenal dengan nama samara Abu Ammar ini juga memimpin serangkaian
perundingan dengan Israel untuk mengakhiri konflik yang berlangsung selama satu
dekade antara negara tersebut di PLO. Di antara perundingan-perundingan ini
adalah Konferensi Madrid 1991, Perjanjian Oslo, dan pertemuan di Camp David
pada tahun 2000.
ia mampu menghimpun opini perjuangan atas pendudukan Israel di tanah Palestina.
Pria yang dikenal dengan nama samara Abu Ammar ini juga memimpin serangkaian
perundingan dengan Israel untuk mengakhiri konflik yang berlangsung selama satu
dekade antara negara tersebut di PLO. Di antara perundingan-perundingan ini
adalah Konferensi Madrid 1991, Perjanjian Oslo, dan pertemuan di Camp David
pada tahun 2000.
Di akhir kepemimpinannya, ia mendapat
kritikan tajam terkait dugaan memperkaya diri dan melupakan tujuan utama dalam
perjuangan Palestina. Pada akhir 2004, setelah diisolasi secara efektif oleh
tentara Israel di rumahnya sendiri di Ramallah, Arafat jatuh sakit, kemudian mengalami
koma dan wafat pada tanggal 11 November 2004, dalam usia 75 tahun (APN).
Sumber:
1) https://www.nobelprize.org/prizes/peace/1994/arafat/biographical/