KULIAHALISLAM.COM – Ahmad Anwar Zahid yang lebih dikenal dengan KH. Anwar Zahid adalah seorang ulama dan penceramah asal Bojonegoro Jawa Timur. Beliau dilahirkan pada 11 Maret 1974 di Kanor Bojonegoro. Paham keagamaannya bercorak Ahlus Sunnah Wal Jamaah Nahdlatul Ulama.
Tangkapan Layar Youtube KH. Anwar Zahid |
Pendidikannya dimulai di Ponpes Langitan Tuban dan dilanjutkan di Pesantren Ta’limul Qur’anil Azhim Gresik. Pesantren Ta’limul Qur’an Gresik fokus pada program Tahfizhul Qur’an. Karena itu beliau sudah menjadi hafizh Al Qur’an sejak usia remaja.
Beliau berhasil menjadi penceramah yang digemari oleh berbagai lapisan masyarakat. Dari mulai pejabat hinggal kalangan rakyat jelata. Hal ini karena beliau pandai menyelipkan humor-humor dalam setiap ceramahnya. Hal ini yang membuat ceramahnya tidak membosankan.
Karir dakwahnya tidak hanya di dalam negeri, namun sampai juga ke mancanegara. Tercatat negara-negara seperti Hongkong, Malaysia, Korea pernah beliau kunjungi untuk berdakwah. Beliau pun mengasuh pengajian di rumahnya sendiri yang diberi nama Pengajian Maqoman Mahmuda.
Di tengah kemajuan teknologi informasi, KH. Anwar Zahid juga mempunyai kanal youtube untuk menyimpan rekaman-rekaman video ceramahnya. Kanal youtube milik beliau diberi nama ANZA Channel.
Beliau juga memiliki Yayasan Pondok yang berada tepat disamping kediaman beliau, bernama Yayasan Pondok Pesantren Sabilunnajah, terdapat jenjang pendidikan MTs dan MA di pondok beliau, bagi santri-santriwati yang ingin mengemban ilmu disini, seluruh biaya sehari-hari ditanggung penuh oleh pihak pondok alias gratis.
Dalam sebuah skripsi yang ditulis oleh Eka Rahayuningsih mengenai Tindak Tutur KH. Anwar Zahid, menurutnya dalam ceramah K.H. Anwar Zahid, tindak tutur representatif, modus tindak tutur, dan strategi tindak tutur yang digunakan dalam ceramah K.H. Anwar Zahid berisi tentang hubungan manusia dengan Tuhan dan hubungan manusia dengan manusia, yang dituturkan oleh K.H. Anwar Zahid dengan serius dan dipadukan dengan gurauan, sehingga pendengar selain dapat memahami dan mengingat tuturan yang disampaikan oleh K.H. Anwar Zahid, pendengar juga merasa senang mendengarkan ceramah tersebut.
Dalam menyampaikan ceramahnya, seperti Gus Baha’, KH. Anwar Zahid sering menggunakan bahasa lokal khususnya Bahasa Jawa. Hal ini menurut Intihaul Khiyaroh memiliki beberapa tujuan, antara lain ingin hadir di tengah-tengah masyarakat yang
kosong akan ilmu pengetahuan agamanya. Dengan menegosiasi Islam Tekstual Anwar
Zahid bisa diterima baik oleh semua kalangan masyarakat, baik muda maupun yang
tua.Politik jenaka digunakan untuk menarik perhatian dan hati pendengarnya supaya
luluh dengan ilmu pengetahuan agama baru yang diterimanya.
Dari beberapa teks ceramahnya Anwar Zahid juga melakukan politik distingsi
untuk membedakan dirinya dengan pendakwah lain yang menurut masyarakat dirinya
lebih baik dari da‟i lain yang hanya tampil di televisi tanpa mengetahui kondisi
masyarakatnya secara langsung. Dengan tema dan gaya yang merakyat seolah-olah
Anwar Zahid sebagai nabi baru bagi masyarakat.
Dalam kehidupan sehari-hari ketika
menasihati anaknya atau saat berbicara dengan tetangga menggunakan kata Anwar
Zahid itu boleh dan tidak boleh.
Penggunaan bahasa lokal, penguasaan materi dakwah sesuai dengan kebutuhan
mad‟unya, dan retorika dakwahnya yang menarik membuat KH.Anwar Zahid tidak
henti-hentinya diundang untuk memberi siraman rohani kepada masyarakat.
Penjelasan
mengenai makna-makna ayat Al-Quran diterjemahkan sesuai dengan karakter dan konsep pemikiran mad‟unya sehingga penerimaan materi dakwahnya mudah dipahami
dari lokal hingga mengglobal sampai ke jamaah yang berada di luar negeri.