(Sumber Gambar: dokumentasi TvMu, Redaksi Kuliah Al-Islam) |
(Sumber Gambar: dok TvMu. Sambutan Ketum DPP IMM, Abdul Musyawir Yahya, S.Sy, M.H) |
Dalam sambutan pembukaan Muktamar ke-20 IMM, ketua umum Immawan Abdul Musyawir Yahya, S.Sy. M.H mengatakan bahwa, “bapak presiden, inilah adalah sejarah kehadiran seorang presiden di acara IMM. Berbeda dengan periode sebelumnya yang dipimpin oleh mas najih prasetyo, yang gagal mengundang bapak presiden di muktamar Kendari kemarin, dan mas Ali muthohirin periode sebelum-sebelumnya”. Selanjutnya, terakhir kami mengundang bapak presiden adalah ketika kami mengundang bapak presiden di muktamar malang, namun gagal karena terkendala satu dan lain hal. ketika saya menjadi ketua umum DPD IMM. Ternyata, untuk mengundang bapak presiden yang bisa menghadiri acara-acara resmi adalah harus menjadi seorang ketua Umum dulu”, candanya dalam pembukaan
Lanjutnya, “Immawan dan Immawan yang saya banggakan, muktamar IMM yang ke-20 di sport center Jakabaring Palembang ini mengangkat tema, bersatu menuju Indonesia berdaulat. Setelah melewati perenungan yang mendalam dan diskusi panjang, tema ini kami hadirkan sebagai spirit untuk terus memperkuat kontribusi IMM bagi nusa dan bangsa”.
Bahwa bentuk implementasi arti dari persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia adalah perwujudan dari sila ketiga, yakni persatuan Indonesia. Sebab, kita sadari ad berbagai macam suku bangsa, agama, budaya dan perbedaan wilayah, yang bersatu secara utuh tanpa adanya perpecahan. Persatuan ini meniscayakan tenggang rasa dan welas asih, diatas semua perbedaan termasuk dalam perbedaan pilihan politik. Itulah yang kami maksud dengan bersatu dalam tema kali ini. Berdaulat, kami artikan sebagai lepas dari ketergantungan dari pihak lain dan atau kelompok manapun, dan juga berdaulat yang sesungguhnya adalah berdaulat dalam pangan, ekonomi, teknologi dan sebagainya.
“Immawan dan Immawati yang saya banggakan, kita semua perlu menaruh apresiasi yang setinggi-tingginya, pada pemerintah presiden Jokowidodo. Karena separuh hati berkhidmat, untuk kepentingan kemajuan bangsa kita. Hal ini dapat kita lihat, dengan langkah strategis yang dilakukan oleh bapak presiden dan beserta jajaran untuk menggenjot hilirisasi. Hilirisasi sering disebut sebagai value added (nilai tambah), hilirisasi adalah sebagai upaya ekspor bahan mentah, dan sebaliknya mendorong industri dalam negeri. Kemudian menggunakan bahan tersebut, supaya meningkatkan nilai tambah domestik, sembari meningkatkan lapangan kerja, dalam hal ini hilirisasi”.
Sebagai upaya dalam membangun kedaulatan bangsa, dan ini tidak hanya diupayakan pada sektor ekonomi saja, tetapi kedepan kita berdoa dan berharap melakukan langkah strategis, menggabungkan semua ide dan gagasan kita, dan kita perlu mendeklarasikan juga terkait kedaulatan dibidang ekonomi, teknologi dan sebagainya. Sehingga Indonesia bisa dikatakan sebagai negara yang merdeka, dan berdaulat seutuhnya. Yang berarti bahwa, segala sumber daya alam yang kita miliki di peruntukkan untuk rakyat.
“Immawan dan Immawati yang saya banggakan, DPP IMM periode 2021-2023. Dibangun dengan visi besar, dari Narasi menuju Aksi. Visi ini dimaknai bahwa kepemimpinan IMM, harus memiliki pikiran, ide dan imajinasi sekaligus kecakapan untuk meletakkan narasi itu dalam tindakan, baik kolektif dan individu”.
Izin bapak presiden, melaporkan karena ini Sambutan laporan, 3. 200. 60 komisariat pada Tingkat fakultas dan universitas se Indonesia. 333 komisariat tingkat cabang kota dan kabupaten, dan 7 cabang istimewa di luar negeri. 34 Dewan pimpinan daerah seluruh provinsi. Dan setiap tahun melakukan kaderisasi melahirkan kader-kader unggul, dan kita harapkan bahwa setiap kader yang kita genjot dan kader IMM kedepan, kita proyeksikan. Melahirkan kader-kader unggul yang mampu menyelematkan bangsa ini dari gangguan-gangguan yang dapat mencederai persatuan dan kesatuan kita.
“Ujungnya adalah bagaimana kita membangun sebuah negara yang maju, kuncinya adalah persatuan. Perbedaan politik itu adalah hal yang wajar-wajar saja, jangan sampai perbedaan, darah keluar hanya karena perbedaan pilihan politik lima tahun sekali. Sebagaimana yang dibacakan oleh qori tadi surah Ali Imran ayat 102-104, yang artinya, ayat ini memberi isyarat kepada kita bahwa, kita boleh berkoloni, membangun komunitas yang bercita-cita besar di masa depan, tapi kunci nya adalah jangan bercerai berai, jangan bertengkar. Untuk membangun kemajuan Indonesia adalah kuncinya persatuan. Karena peradaban manapun dunia ini itu runtuh, karena perpecahan”. Tutupnya
(Sumber Gambar: dok TvMu. Ketum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, Msi) |
Sambutan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. K.h. Haedar Nashir, MSi. Beliau mengatakan bahwa, yang terhormat bapak presiden RI Ir. H. Jokowidodo, beserta jajaran kabinet kerja yang hadir, “semoga bapak dan jajaran dapat memberikan arahan, petunjuk, dan membuka jalan bagi organisasi IMM serta seluruh gerakan komunitas anak bangsa yang tentu dalam kemudaan, spirit yang bergelora, selalu memerlukan panduan dan bimbingan. Mereka itulah yang nanti akan mewarisi kemajuan Indonesia.
Yang ketiga, “kami juga memberi apresiasi kepada bapak presiden dan beserta jajaran, termasuk Kapolri, tentara dan jajaran kabinet yang sudah mengawal pemilu tahun ini berjalan baik, aman, lancar, tertib dan sukses sesuai konstitusi. Dan keputusan PP Muhammadiyah, dalam keputusan bahwa, memberikan wewenang pengumuman hasil pemilu secara konstitusional, dan biarkan pihak yang berwenang yang mengumumkan secara resmi oleh KPU RI. Manakala ada persengketaan atau perselisihan terkait hasil pemilu, diselesaikan sesuai ketentuan yang berlaku. Disitulah koridor kita berdemokrasi”.
Seperti yang disampaikan oleh Ketum DPP IMM tadi, bahwa kita harus bersatu kembali ditengah dinamis proses demokrasi saat ini, memang harus menjadi values nilai dalam bingkai kita berbangsa dan bernegara. “Dengan kesadaran penuh bahwa, bangsa yang bhineka itu pada dasarnya, sebenarnya adalah non komplementer ibarat air dan minyak, yang pada dasarnya susah untuk bersatu tetapi Alhamdulillah Indonesia yang majemuk itu bisa bersatu dalam proses sejarah bangsa yang panjang dalam keadaan, karena kearifan tokoh-tokoh bangsa dari fase ke fase dan semangat moderat dari seluruh warga negara dalam kemajemukan untuk menjaga persatuan dan kesatuan sekaligus mengelola perbedaan itu dengan baik, lahirnya sila persatuan Indonesia adalah pancaran dari spirit itu”.
Maka merawat nya hari ini, termasuk kaum muda adalah tugas mulia yang memerlukan lapang hati sedalam jiwa yang kita miliki. Agar perbedaan adalah bunga demokrasi yang tidak boleh merusak, tetapi menjadi gizi dan garamnya kita semua dalam Indonesia maju yang bersatu.
Yang terakhir, khusus buat kader-kader IMM seorang intelektual muda Muhammadiyah, dimana “kalian mempunyai cita-cita membangun umat dan negeri adil dan makmur, tentu harus mempersiapkan diri sebaik mungkin, tidak boleh merasa sudah segalanya, sempurna segalanya, mapan segalanya. Kalian harus terus belajar, dan ada satu diksi yang bagus dalam Al Qur’an, diksi itu adalah “tanadzar” yang artinya bahwa kalian kalian harus mampu merancang masa depan baik dalam dunia ini (berorganisasi, berkomuntas dan bermasyarakat) maupun masa depan di akhirat (bekal kebajikan) amalan nanti”.
Mari isi masa depan dengan nilai-nilai luhur dan mulia, dengan tradisi besar seperti itu. Saya yakin, IMM akan menjadi generasi yang siap menyongsong masa depan, “sampai seribu zaman” sebagaimana lirik mars IMM tadi. Sekali lagi, selamat bermuktamar untuk IMM ke-20 sukses dan lancar.