Esai

Refleksi Milad IMM ke-61 Tahun; Menjadi Intelektual Publik Progresif

4 Mins read

KULIAHALISLAM.COM – Hari Kamis, tanggal 14 Maret 2025 adalah hari yang sangat bersejarah bagi Kalangan kader aktivis IMM. Sebab hari ini tepat pada tanggal 14 Maret 2025 lahir dan hidup organisasi mahasiswa Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yang ke-61 Tahun. Enam dekade lalu yakni 14 Maret 1964 – 14 Maret 2025.

Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah periode sekarang, mengusung tema Milad tahun ini dengan, tajuk “Merawat IMM dan Memajukan Indonesia”. Dari topik milad tersirat bahwa, dewan pimpinan IMM ingin mengajak kepada seluruh kader’ dan aktivis untuk merawat IMM, merawat dan menata agenda kegiatan IMM (dari internal), juga secara beriringan membangun Indonesia (eksternal). Ini juga menegaskan bahwa, IMM perlu untuk menata kondisi internal organisasi, kaderisasi dan perkaderan secara internal agar dapat membangun memajukan kondisi warga masyarakat dan negara bangsa kedepannya.

Hari ini Jum’at, tanggal 14 Maret 2025 adalah hari yang bersejarah bagi seluruh kader-kader, aktivis mahasiswa, pegiat ikatan, alumni dan senior-senior ayahanda yang sedang dan pernah bergabung dalam organisasi mahasiswa, yang bernama yakni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), organisasi otonom mahasiswa/kaum muda dibawah naungan persyarikatan Muhammadiyah.

Sebab, hari ini tepat pada tanggal 14 Maret 1964, 61 tahun yang lalu, atau enam dekade yang lalu lahir, hadir, tumbuh dan berkembang pesat organisasi perkumpulan yang mewadahi potensi dan aspirasi dikalangan kaum muda mahasiswa dan aktivis pemuda bangsa. Yang diprakarsai oleh beberapa tokoh-tokoh senior Muhammadiyah, yang peduli mewadahi potensi dan kebutuhan hidupnya kaum muda. Tokoh-tokoh itu antara lain, misalnya. Prof. Dr. Amien Rais, Din Syamsuddin, Sudibyo Markus, Ahmad Mansyur Prawiranegara, Djasman Al-Kindi, Eliyya Djasman Al-Kindi dan lainnya. Sebagai pendiri perintisan (foundhing fathers) organisasi Mahasiswa, yakni IMM.

Organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah adalah organisasi otonom yang pertama kali lahir dari organisasi persyarikatan, berdasarkan inisiatif, koordinasi dan konsolidasi antar kader-kader muda Muhammadiyah yang ingin membentuk suatu wadah, sarana perjuangan menampung potensi kader’ yang berafiliasi dengan ideologi sistematis, beririsan biologis naturalistik dan perkumpulan kultural dalam organisasi persyarikatan Muhammadiyah.

Baca...  Dari Ideologi Menuju Profesionalisme: Strategi Instruktur Madya IMM Menghadapi Dinamika Perkaderan Kontemporer

Saat ini, organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah semakin tumbuh berkembang pesat dan berkemajuan menghadapi dinamika zaman yang terus bergulir. Maka senantiasa beradaptasi, kreatif dan inovatif konstruktif dalam melewati setiap dinamika gejolak hidup beragama, bermasyarakat dan bernegara. IMM sebagai organisasi yang mewadahi kalangan kaum remaja, mahasiswa dan aktivis muda. Terus mencipta konten kreasi yang inovasi berbasis teknologi informasi dan digitalisasi agar menebar perjuangan sesuai tuntunan perilaku umat manusia dan dinamika zaman.

IMM memiliki dewan perwakilan hampir seluruh wilayah daerah, dan cabang-cabang istimewa diluar negeri atau internasional.

Selain itu, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah telah banyak melahirkan, mendidik kader-kader, aktivis aktivis dan mencetak lagi mengorbitkan kader-kader alumni-alumni yang potensial mumpuni disegala aspek dan bidang yang tersebar dalam lembaga Ortom internal Persyarikatan, birokrasi pemerintahan dan lembaga penyelenggara negara Indonesia.

Adapun tokoh-tokoh alumni tersebut, adalah Prof. Amien Rais, Prof. Din Syamsudin, Sudibyo Markus, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, Prof. Dr. Ma’mud Murod Al-Brebesy, Dr. Yusuf Warsim, Dr. Suli Daim, Prof. Dr. Fauzan, Prof. Dr. Ahmad Najib Burhani, Prof. Dr. Zakiyudin Baidhawy, Prof. Dr. Sudarnoto Abdul Hakim, Dr. Anwar Abbas, Dr. Dahnil Anzar Simanjuntak, Azrul Tanjung, Desvian Bandarsyah, Prof. Mukhaer Pakkana, Noor Chozin Agam,  Dr. Sukidi PhD, Achmad Rohim Ghazali, David Krisna Alka, Ahmad Rofiq, Fahd Pahdepie, Pradana Boy, Hasnan Bachtiar, Nafik Muthohirin, Ali Muthohirin,  Choirul Anam, Dr. Beny Pramula, Abdul Halim Sani, Achmad Sholeh, Najih Prasetyo, Abdul Musawir Yahya, Rimbo Bugis, Abdullah Toda, Robby Karman, dan tokoh-tokoh alumni lainnya. Juga, kader-kader alumni IMM yang perempuan, yakni Siar Anggreta Siagian (Sekjen DPP Nasdem), Iffa Rosita (Anggota Komisioner KPU RI), Yulianti Mutmainnah (Dosen ITB Ahmad Dahlan), Dian Paramita (Kornas JPPR), Yanthy Burhan (Aktivis Aisiyah Muhammadiyah).

Kiprah Pergerakan IMM

Karena itu, IMM adalah organisasi yang perlu dijadikan sebagai wadah perjuangan dalam menggembleng intelektual, spiritualitas dan sosial humanistis. Melatih juga mengasah keterampilan publik speaking, literasi media dan sains (membaca, menulis, berdiskusi dan meneliti), dalam interaksi sesama intelektual muda, dan merakit relasional membentuk cendekiawan yang berpribadi, terwujudnya masyarakat yang beradab dan berkemajuan.

Baca...  Refleksi Hari Santri dan Kepemudaan

Karena itu, setiap kader’ dan aktivis perlu untuk memahami kembali makna sejarah, khittah, ideologi perjuangan dan deklarasi organisasi sebagai basis modalitas dalam mewujudkan semua impian bersama dalam berorganisasi dan berkomunitas intelektual Muslim. Mencapai masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera untuk seluruh masyarakat dimasa kini dan masa depan kelak nanti.

(a) IMM adalah organisasi otonom yang bernaung dibawah pengaturan organisasi persyarikatan Muhammadiyah. Meskipun dikenal sebagai Ortom tetapi khittah, ideologi, pedoman dan langkah perjuangan dalam ranah mahasiswa atau kaum muda dan kalangan warga masyarakat selalu berkoordinasi dengan pihak lembaga Persyarikatan Muhammadiyah, sebagai organisasi induk yang memfasilitasi, mewadahi dan melindungi segala sesuatu kebutuhan, aspek bidang yang dikerjakan. Baik dalam aspek ideologi, khittah, pedoman dan kaderisasi dan sebagainya. Perlu berpedoman kepada ideologi pergerakan dan perjuangan persyarikatan Muhammadiyah.

Namun, yang pertama dan utama adalah bahwa, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah memiliki ranah pergerakan yang spesifik tertentu, atau memiliki wadah ranah gerak yang menyasar kalangan tertentu, seperti bergerak dibidang mahasiswa, kaum muda dan pemuda.

IMM memiliki nilai dasar dan nilai perjuangan dalam menjalankan aktivitas pergerakannya. Misalnya dikenal sebagai trilogi, yakni religiusitas, intelektualitas dan humanitass. Sedangkan tri kompetensi dasar tersebut adalah, kemahasiswaan, keagamaan dan kemasyarakatan.

Dengan demikian, bahwa Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) adalah organisasi otonom yang berada dibawah naungan persyarikatan Muhammadiyah, yang bergerak dalam bidang mahasiswa dan kaum muda.

Maka, IMM secara dominan adalah terdiri dari perkumpulan kaum remaja muda, mahasiswa dan aktivis yang berusia belia. Bergelut dalam aktivitas pendidikan dunia kampus universitas dan masyarakat. Karena itu, para mahasiswa, kader dan aktivis IMM, perlu menggunakan Sagala sesuatu wadah sarana dan prasarana, insfratruktur dan relasional jaringan ditengah pergerakan aktivitas kampus universitas, untuk masuk kedalam organisasi, belajar berdiskusi dan berkarya nyata dalam wadah komunitas, dan berkontribusi kebajikan dalam masyarakat.

Baca...  Fenomena Konflik Sosial Masyarakat Bima (Sebuah Renungan Bersama)

(b) IMM memiliki identitas, simbolik, jati diri, ideologi dan khittah perjuangan yang melekat dalam budaya aktivitas keseharian organisasi  Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. Dari Identitas, simbolik dan jatidiri itulah yang membentuk, menata, mengenalkan dan mengarahkan sagala sesuatu aktivitas mahasiswa, kader-kader dan aktivis yang melekat dalam alam fikiran, pemahaman dan gerakan ketika merespon realitas sekitarnya.

Misalnya, IMM dikenal dengan organisasi mahasiswa yang memakai dominasi warnanya kombinasi merah maroon, putih, hitam, kuning, dan hijau. Juga, ditopang dengan slogan jargon yang menggugah kesadaran setiap kader, seperti “Anggun Dalam Moral Unggul Dalam Intelektual”, “Fastabiqul Khoirot”, “Abadi Perjuangan Hingga Nanti”, “Cendekiawan Berpribadi”, dan beragam slogan jargon lainnya yang terus dijiwai hayati dan didengungkan dalam agenda kaderisasi struktural sistemik dan perkaderan secara kultural organisasi.

(c) Tujuan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yang tertuang dalam konstitusi organisasi disebutkan bahwa, organisasi mahasiswa adalah, “Mengusahakan Terwujudnya Akademisi Islam Yang Berakhlak Mulia Sesuai Tujuan Muhammadiyah”, Jika mengaca kepada Tujuan itu akan nampak kalimat impian yakni, “Mengusahakan Terwujudnya” “Akademisi Islam”, dan “Berakhlak Mulia”, “Sesuai Tujuan Muhammadiyah”. Maknanya bahwa, organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah adalah sebagai sarana prasarana atau wadah komunitas kalangan kaum muda mahasiswa, untuk berkumpul perkumpulan membentuk suatu paguyuban yang struktural dan sistematis agar mencapai cita-cita dalam aktivitas kehidupan. Dari kalimat tujuan yang tertulis di atas, setiap kader-kader, mahasiswa dan aktivis yang bergelut dalam organisasi IMM memiliki perspektif, pemahaman, metode dan penghayatan masing-masing ketika merumuskan agenda tujuan itu dalam aktivitas kehidupan. Ada yang ingin menjadi seorang cendekiawan, intelektual, ada yang mau menjadi akademisi dan peneliti dikampus, ada yang ingin bergerak sebagai pegiat aktivis sosial, dan peran profesi atau pekerjaan masing-masing dalam aktivitas bermasyarakat.

Selamat Milad IMM ke-61 Tahun (14 Maret 1964 – 14 Maret 2025)

Anggun Dalam Moral, Unggul Dalam Intelektual

Fastabiqul Khoirot Dalam Abadi Perjuangan

Semakin Jaya Mencerdaskan Manusia Selalu Progresif Mencerahkan Bangsa

48 posts

About author
Alumni Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Malang. Penulis adalah Redaktur Pelaksana Kuliah Al-Islam
Articles
Related posts
Esai

Relevansi Hadis Tentang Memelihara Jenggot dengan Konteks Kekinian

7 Mins read
Hadis mengenai anjuran memelihara jenggot merupakan salah satu aspek dalam kajian Islam yang sering menjadi perbincangan, baik dari segi hukum, historis, maupun…
Esai

Gagasan Sukidi PhD, Tentang Keislaman dan Keindonesiaan

6 Mins read
KULIAHALISLAM.COM – Sukidi Mulyadi PhD adalah seorang tokoh Intelektual Muslim, kader Muhammadiyah. Beliau seorang Pemikir Kebinekaan dan Cendekiawan kebangsaan, yang selalu tampil…
Esai

Sosok Sukidi PhD, Seorang Cendekiawan Publik

2 Mins read
KULIAHALISLAM.COM – Sukidi Mulyadi atau yang dikenal dengan sebutan Sukidi PhD, adalah seorang cendekiawan Kebangsaan dan Pemikir Kebinekaan. Beliau Tokoh intelektual Muslim,…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights