Esai

Menyikapi Agnostik Style Di Masyarakat Berdasarkan Surah Al Baqarah 62

3 Mins read

Fenomena agnostic style dan kerap kali menjadi perdebatan dan perbincangan hangat di tengah-tengah masyarakat. Banyak sekali masyarakat yang menganggap bahwa kelompok mereka ini adalah kelompok yang tersesat yang tidak percaya akan eksistensi keberadaan tuhan. Pembahasan eksistensi keberadaan tuhan adalah pokok dari keraguan kelompok tersebut terhadap segala yang terjadi di dunia ini.

Melihat influencer berinisial CP menjadi tolak ukur dari Agnostik di Indonesia, dan menjadikan para netizen seakan fomo dan memandang pemikiran seperti itu adalah hal yang lumrah. Sedangkan seyogyanya warga negara Indonesia harus memiliki dan menganut 1 kepercayaan masing-masing.

Hal seperti ini adalah omong kosong, ragu akan adanya pencipta adalah sebuah niscaya semata. Logika sederhana yang ditetapkan pada manusia adalah segala sesuatu pasti ada sebabnya (kausalitas). Negara yang mayoritas muslim ini seakan-akan di gonjang-ganjing pemikirannya oleh agnostik.

Ironi yang terjadi pada masyarakat kita adalah terhasut oleh pemikiran agnostik dan kebanyakan dianut oleh para remaja muslim. Padahal dalam Al-Quran surah Al-Baqarah: 62 dijelaskan bahwa esensial Tuhan itu ada zaman mana pun selalu ada ajaran yang mengajarkan untuk monoteis.

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالنَّصَارَىٰ وَالصَّابِئِينَ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَعَمِلَ صَالِحًا فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُون

Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani, dan orang-orang Sabiin, siapa saja (di antara mereka) yang beriman kepada Allah dan hari Akhir serta melakukan kebajikan (pasti) mendapat pahala dari Tuhannya, tidak ada rasa takut yang menimpa mereka dan mereka pun tidak bersedih hati.

Dari ayat diatas bisa dilihat secara gamblang bahwa setiap zaman selalu ada ajaran yang mengajarkan tentang ketuhanan. Dalam ayat ini, Allah menjelaskan bahwa tiap-tiap umat atau bangsa pada masa itu yang benar-benar berpegang pada ajaran para nabi mereka serta beramal saleh akan memperoleh ganjaran di sisi Allah, karena rahmat dan magfirah-Nya selalu terbuka untuk seluruh hamba-hamba-Nya. “Orang-orang mukmin” dalam ayat ini ialah orang yang mengaku beriman kepada Muhammad Rasulullah saw dan menerima segala yang diajarkan olehnya sebagai suatu kebenaran dari sisi Allah. ṣābi’īn ialah umat sebelum Nabi Muhammad saw yang mengetahui adanya Tuhan Yang Maha Esa, dan mempercayai adanya pengaruh bintang-bintang.

Baca...  Fenomena Karakter Manusia Modern

Siapa saja di antara ketiga golongan di atas yang hidup pada zamannya, sebelum kedatangan Nabi Muhammad saw dan benar-benar beragama menurut agama mereka, membenarkan dengan sepenuh hati akan adanya Allah dan hari Kiamat, mengamalkan segala tuntutan syariat agamanya, mereka mendapat pahala dari sisi Allah. Sesudah kedatangan Nabi Muhammad saw, semua umat manusia diwajibkan beriman kepadanya dan seluruh ajaran yang dibawanya, yakni dengan menganut lslam.

Jika keraguan bermunculan di masyarakat akan adanya esensial Tuhan maka yang bermasalah adalah masyarakatnya, mereka menganulir sesuatu yang rancu dalam pikirannya. Ada cara supaya muslim yang baik terhindar dari pemikiran Agnostik antara lain:

  1. Memperdalam pengetahuan ilmu Agama

Dengan memahami agama dengan baik kita memiliki iman yang kokoh, tidak goyah oleh apapun. Mempelajari Al-Quran menjadi pondasi yang penting dalam menolak pemikiran Agostik seperti dalam Hadist Rasulullah saw bersabda:

خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ اْلقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ

“Sebaik-baik orang di antara kamu adalah orang yang belajar Al Quran dan mengajarkannya.”

Al-Quran sebagai lampu bagi kegelapan, menjadi penerang hati iman dan akal. Memahami kitab suci harus disertai dengan mengamalkan isi dari Quran tersebut karena ruh Al-Quran berada di dalam perbuatan.

  1. Motivasi berbuat kebajikan

Dalam berbuat baik memanglah terlihat biasa saja, sama seperti manusia agnostik pun berbuat baik. Namun pembedanya adalah motivasi yang dianut kaum beragama yaitu bertambahnya keridhaan Tuhannya. Manifestasi Tuhan sangatlah penting dalam memotivasi kebajikan karena Allah Berfirman dalam surah Al-Zalzalah: 7

فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَه

“Siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah, dia akan melihat (balasan)Nya”

Dalam ayat-ayat ini, Allah merincikan balasan amal masing-masing. Barang siapa beramal baik, walaupun hanya seberat atom niscaya akan diterima balasannya, dan begitu pula yang beramal jahat walaupun hanya seberat atom akan merasakan balasannya. Amal kebajikan orang-orang kafir tidak dapat menolong dan melepaskannya dari siksa karena kekafirannya. Mereka akan tetap sengsara selama-lamanya di dalam neraka.

Baca...  Fenomena Agnostic Style Sebagai Jalan Pintas Tidak Beragama

Dua aspek diatas menjadi poin penting untuk menangkal pemikiran agnostik viral. Karena sebaik-baiknya manusia adalah yang menggunakan akalnya, disayangkan jika negara yang mayoritas Islam mudah sekali terpengaruh oleh hal-hal yang absurd seperti agnostik.

Memperbaiki akal adalah suatu defence untuk menyaring hal-hal yang tidak mendasar. Selain itu, menjaga kualitas ibadah dan rutinitas spiritual dapat memperkuat hubungan dengan Allah, memberikan ketenangan batin, dan memperkokoh iman. Berinteraksi dan bergaul dengan komunitas Muslim yang memiliki keyakinan yang kuat juga bisa memberikan dukungan moral dan spiritual, membantu memperkuat iman kita. Merenungkan tanda-tanda kebesaran Allah yang ada di alam semesta, seperti keteraturan kosmos dan keajaiban ilmiah, dapat mempertebal keyakinan akan keberadaan dan kekuasaan-Nya.

Hindari konten yang dapat menimbulkan keraguan dan fokuslah pada materi yang memperkuat iman. Terakhir, jangan ragu untuk berdoa dan memohon petunjuk kepada Allah, agar dijauhkan dari keraguan dan diberikan keyakinan yang kokoh. Jika diperlukan, carilah bantuan dari ulama atau konselor yang berpengalaman untuk mendapatkan nasihat dan bimbingan yang sesuai.

Saringlah apapun yang masuk kedalam diri kita, jangan terseret tren terbaru ataupun yang lainnya Allah SWT mencintai hambanya yang kuat (sehat akal dan jasmani).

2369 posts

About author
Merupakan media berbasis online (paltform digital) yang menyebarkan topik-topik tentang wawasan agama Islam, umat Islam, dinamika dunia Islam era kontemporer. Maupun membahas tentang keluarga, tokoh-tokoh agama dan dunia, dinamika masyarakat Indonesia dan warga kemanusiaan universal.
Articles
Related posts
Esai

Dinamika Perkembangan Kaum Muslimin di Jepang

4 Mins read
Jepang, sebuah negara yang terkenal dengan tradisi yang kaya dan kemajuan teknologi, mungkin tidak langsung diasosiasikan dengan komunitas Muslim. Namun, perkembangan Islam…
Esai

Islamic Society of North America (ISNA): Jejak Panjang Organisasi Islam di Amerika Serikat

4 Mins read
Islamic Society of North America (ISNA) adalah salah satu organisasi Muslim tertua dan terbesar di Amerika Utara. Organisasi ini memiliki sejarah panjang…
Esai

Falsifikasi Teori Kematian Paul Mccartney dalam Sampul Album Abbey Road Menggunakan Metode Al Ghazali dalam Kitab Al Munqidh Min Ad Dhalal

6 Mins read
James Paul McCartney masih hidup. Tetapi teori ini simpang siur. Ini merupakan penggabungan “tergila” dengan epistemologi Al Ghazali untuk mengkaji suatu teori…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights