Artikel

Tarawih Empat Rakaat Satu Salam Bolehkah ?

2 Mins read

Jika ditanya, apakah ada pendapat
yang mengatakan bahwa salat tarawih boleh dilakukan dengan cara empat rakaat
dengan satu salam seperti yang dipraktikkan Muhammadiyah? Bagaimana sikap kita?
Yang jelas sebenarnya ada. 


Akan tetapi, sangat lemah (dha’if). Oleh
karena itu, orang NU biasanya mempraktikkan dengan dua rakaat. Sebaiknya kita
melakukan dua rakaat sebagaimana biasanya (2 rakaat salam), karena itulah
pendapat yang paling
shahih.


Dalam kitab Al-Muhaddzab dijelaskan:


المهذب : ج ١ / ص ٨٥

وَالسُّنَّةُ أَنْ يُسَلَّمَ مِنْ كُلِّ رَكْعَتَيْنِ لِمَا رَوَى
ابْنُ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا إِنَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ ” صَلَاةُ اللَّيْلِ مَثْنَى مَثْنَى فَإِذَا رَأَيْتَ أَنَّ
الصُّبْحَ تُدْرِكُكَ فَأَوْتِرُ بِوَاحِدَةٍ ” وَإِنْ جَمَعَ رَكَعَاتٍ
بِتَسْلِيمَةٍ جَازَ لِمَا رَوَتْ عَائِشَةُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ” كَانَ يصلى ثَلَاثَ عَشْرَةَ
رَكْعَةً وَيُوتِرُ مِنْ ذَلِكَ بِخَمْسٍ يَجْلِسُ فِي الآخِرَة وَيُسَلِّمُ
وَأَنَّهُ أَوْتَرَ بِسَبْع وبخمس لا يفصل بينهن بسلام “


Artinya: “Kesunnahan (salat tarawih)
adalah salam setiap 2 rakaat berdasarkan riwayat dari Ibnu Umar ra.,
bahwasannya Nabi Saw bersabda, “Salat malam adalah dua rakaat-dua rakaat.
Apabila waktu subuh telah mendekatimu, maka salat witirlah satu rakaat”.
Selanjutnya, apabila rakaat-rakaat dalam salat dikumpulan dalam satu salam maka
boleh berdasarkan riwayat dari Aisyah ra bahwasannya Rasulullah pernah salat
malam 30 rakaat dengan satu salam. Kemudian diteruskan dengan salat witir
sebanyak 5 rakaat, lalu Rasul Saw. Baru duduk bersalam di rakaat terakhir.
Rasul Saw. Sungguh pernah salat witir 7 atau 5 rakaat tanpa ada pemisah salam
di antara rakaat- rakaatnya.”


حلية العلماء في معرفة مذاهب الفقهاء : ج ٢ / ص ١١٦

وَقَالَ أَبو حنيفة في صَلَاةَ اللَّيْل إِن شَاءَ صَلَّى
رَكْعَتَيْنِ وَإِنْ شَاءَ صَلَّى أَرْبَعًا أَوْ سِرًّا أَوْ ثَمَانِي رَكْعَاتٍ
بِتَسْلِيمَةٍ وَاحِدَةٍ وَبِالنَّهَارِ يُسَلِّمُ مِنْ كُلِّ أَرْبَعٍ وَقَالَ
أَبُو يُوسُفَ وَمُحَمَّدٌ صَلَاةُ اللَّيْلِ مَثْنَى مَثْنَى


Artinya: “Abu Hanifah menyatakan:
“Dalam salat malam, Jika Rasul Saw. Berkehendak salat dua rakaat maka dia
melakukannya; jika Beliau berkehendak salat empat, enam, delapan rakaat dengan
satu salam maka Beliau melakukannya. Sedangkan ketika siang hari, Beliau
melakukan salam di tiap-tiap empat rakaat”. Abu Yusuf dan Muhammad (dua murid
Imam Abu Hanifah) berkata: “Salat malam adalah dua rakaat salam-dua rakaat
salam.”


الوسيط في المذهب : ج ٢ / ص ٢١٧

قَوَاعِدُ ثلاثة الأولى التطوُّعَاتُ التي لا سَبَبَ لَهَا لَا حَصْرَ
لركعاتها فإن تحرم بركعة جَازَ لَهُ أَنْ يُتمهَا مِائَةً بِتَسْلِيمَةٍ وَاحِدَةٍ
إِنْ تَحَرَّمَ بِمِائَةٍ جَازَ لَهُ أَنْ يَقْتَصِرُ عَلَى وَاحِدَةٍ فَمَا
فَوْقَهَا وَلَهُ أَنْ يَتَشَهَّدَ بَيْنَ كُلِّ رَكْعَتَيْنِ أَوْ فِي كُلِّ
رَكْعَةٍ أَوْ فِي أَمرٍ الصَّلَاةِ فَقَطْ وَالْأُولَى مِنَ التَّطَوَّعَاتِ
مَثْنَى مَثْنَى عَلَى نَهْجِ الرَّوَاتِبِ


Artinya: “Tiga kaidah (dalam salat
sunnah). Pertama, salat sunnah yang tidak ada penyebab dalam melakukannya maka
tidak ada batasan jumlah rakaatnya. Dengan demikian, jika seseorang
bertakbiratul ihram dengan niat satu rakaat (salat sunnah) maka diperbolehkan
menyempurnakannya hingga seratus rakaat dengan satu salam. Jika ia
bertakbiratul ihram dengan niat seratus rakaat (salat sunnnah) maka ia boleh
meringkas dengan satu rakaat atau lebih. Diperbolehkan pula bertasyahud di tiap
dua rakaat atau di tiap empat rakaat atau di akhir salat saja. Sedangkan yang
paling utama dari salat sunnah adalah salat dua rakat-rakaat sebagaimana tata
cara salat rawatib.”


المبسوط للسرخسي : ج ٢ / ص ٢١٧

حَتَّى لَوْ صَلَّى الرَّجُلُ التَّرَاوِيحَ بِعَشْرِ تَسْلِيمَاتٍ
فِي كُلِّ تَسْلِيمَةٍ ثَلَاثُ رَكَعَاتٍ بِقعدَةٍ وَاحِدَةٍ جَازَ وَيَسْقُطُ
عَنْهُ التَّرَاوِيحُ وَعِنْدَ مُحَمَّدٍ وَزُفَرَ رَحِمَهُمَا اللَّهُ تَعَالَ
لَا يسقط، وَلَوْ صَلَّى التراويح كُلَّهَا بِتَسْلِيمَةٍ وَاحِدَةٍ وَقَعَدَ فِي
كُلِّ رَكْعَتَيْنِ الْأَصْحُ انه يجزئهُ عَنْ التَّرْوِيحَاتِ أَجْمَعَ وَهُوَ
أَصَحُ الرِّوَايَتَيْنِ، وَإِنْ لَمْ يَقْعُدُ اخْتَلَفَتْ فِيهِ الأقاويل عَلَى
قِيَاسٍ قَوْلِ أَبِي حَنِيفَةَ وَأَبِي يُوسُفَ رَحِمَهُمَا اللَّهُ تَعَالَى،
وَالْأَصْحُ أَنَّهُ يُجْزِئه عَنْ تَسْلِيمَةٍ وَاحِدَةٍ.


Artinya: “Bahkan, Apabila seseorang
salat tarawih dengan sepuluh salam di tiap-tiap tiga rakaat ada satu salam
dengan satu duduk maka boleh karena sebagian dari salatnya adalah salat
tarawih. Menurut Muhammad dan Zufar -mudah-mudah Allah Ta’ala merahmati
keduanya, yang demikian adalah tidak gugur (batal). Seandainya seseorang salat
tarawih secara sekaligus (simultan) kemudian duduk di tiap dua rakaat maka
menurut qaul yang paling shahih itu sudah mencukupi untuk dikatakan salat
tarawih. Qaul ini adalah qaul yang paling shahîh dari dua riwayat. Namun, jika
tidak duduk di tiap dua rakaat maka hal ini masih banyak perselisihan ketika
menganalogikan pada qaul Imam Abu Hanifah dan Abu Yusuf. Yang paling shahîh,
yang demikian sudah mencukupi untuk dikatakan salat tarawih.” 

Wallahu a’lam
bisshawaab.
 
 

2363 posts

About author
http://kuliahalislam.com
Articles
Related posts
Artikel

Jawaban Jika Anak Bertanya Apakah Penyakit Kanker Saya Hukuman dari Allah Karena Dosaku?

2 Mins read
Jawaban jika anak bertanya apakah penyakit kanker saya hukuman dari Allah karena dosaku? Jika terkena musibah penyakit, maka mohonlah kepada Tuhan untuk…
Artikel

Jawaban Jika Anak Bertanya Bolehkah Bermain dengan Orang Yang Beragama Kristen?

2 Mins read
Jawaban jika anak bertanya bolehkah bermain dengan orang yang beragama Kristen? Ibu saya berpesan jangan bermain dengan teman-temanmu yang beragama Kristen? Apakah…
Artikel

Anak Bertanya, Berperang Demi ISIS Apakah Perintah Tuhan?

3 Mins read
Anak bertanya, berperang demi ISIS apakah perintah Tuhan? Suatu ketika, Irma bertanya kepada Ibunya, “Ibu kenapa ya di Televisi itu banyak berita…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights