Artikel

Imam Ali Zainal Abidin bin Imam Husein Cicit Tercinta Rasulullah

4 Mins read

Imam
Ali bin Husein Zainal Abidin lahir di Madinah tahun 36-95 Hijriah. Ia merupakan
salah satu di antara sembilan Fuqaha’ Salaf terkemuka di Madinah. Nama aslinya
adalah Ali bin Husein bin Ali bin Abu Thalib. Ia terkenal dengan nama Imam
Zainal Abidin karena sangat gemar beribadah (Zain al-abidin artinya panutan para ahli ibadah). Ia juga dikenal
dengan nama As-Sajjad karena sangat
rajin sujud (shalat). Menurut Abu Kasim az-Zamakhsyari dalam bukunya “Rabi’ al-Abrar”, ibunya Imam Ali Zainal
Abidin bernama Syah Zinan atau Syahbanu putri Yazdajird bin Anusyirwan, Raja
Kisra Persia dan ayahnya adalah Imam Husein bin Ali bin Abu Thalib.


Imam Husein mengganti nama Syah Zinan menjadi Maryam.
Syah Zinan memiliki umur yang singkat, ia wafat dalam usia muda. Sejak Syah
Zinan wafat, Imam Ali Zainal Abidin diasuh oleh bibinya yaitu Sayyidah Zainab
binti Ali bin Abu Thalib. Imam Ali Zainal Abidin merupakan cicit Rasulullah
Muhammad Shallallahu’alaihi wasallam.

Imam Ali Zainal Abidin dibesarkan dan dididik di lingkungan
keluarga Rasulullah dan diasuh oleh Imam Husein.  Dari ayah dan ibundanya keturunan mulia dari
dua jenis kebangsaan (Arab dan Persia) tidaklah mengherankan jika Imam Ali
Zainal Abidin mendapatkan kecintaan yang besar dari umat Islam. Imam Ali Zainal
Abidin lahir dan dibesarkan dalam suasana pergolakan dahsyat dan bencana fitnah
sedang melanda kehidupan kaum Muslimin. Saat itu Khalifah Utsman bin Affan
terbunuh di tangan para pemberontak.

Suasana yang kemelut itu, tampaknya turut mempengaruhi
peroses pertumbuhan Imam Ali Zainal Abidin sehingga dalam usia remaja, ia telah
berpikir dewasa tambah lagi dengan kearifannya berkat asuhan dan pendidikan
keluarga Rasulullah Shallallahu alaihi
wasallam
. Tidak seperti anak-anak yang lain, ia seolah-olah tidak pernah
membuang waktu sia-sia untuk bermain atau bercanda dengan teman-teman sebaya.
Hampir seluruh masa kanak-kanaknya dimanfatkan untuk untuk mendalami Islam.

Baca...  Sejarah Hukum Terbentuknya Sertifikasi Produk Halal Pada Masa Pra Islam dan Masa Kini

Imam Ali Zainal Abidin seorang pria yang rupawan
berkata perpaduan antara Arab dan Persia. Imam Ali Zainal Abidin terkenal
sebagai pemimpin umat Islam pada zamannya bukan karena kekuasaan dan bukan pula
karena kekayannya namun karena kesalehan,ketakwaan, kezuhudan, ketekunanya
dalam beribadah ditambah lagi ilmu pengetahuan agamanya yang luas. Imam Ali
Zainal Abidin merupakan satu-satunya putera Imam Husein bin Ali bin Abu Thalib
yang selamat dari pembantaian yang dilakukan tentara Yazid bin Muawiyyah
(Khalifah Bani Ummayah kedua tahun 680-683 M) di Padang Pasir Karbala, Irak
pada 10 Muharram 61 H.

Waktu itu Imam Ali Zainal Abidin sedang sakit sehingga
tidak ikut berperang membela ayahnya dan 72 orang pengikut yang gugur sebagai
syuhada bermandi darah, di depan matanya.Ia sempat ditawan, di bawa ke Kufah
(Irak) oleh Ubaidillah bin Ziyad, Gubernur Irak saat itu dan kemudian ia dibawa
ke Ibukota Damaskus untuk dihadapkan kepada Khalifah Yazid bin Muawiyyah namun
akhirnya ia dibebaskan dan diantarkan pulang ke Madinah.

Pengalamannya yang tragis pada peristiwa Karbala
tampak berkesan dihatinya. Ia menjauhi cara hidup yang penuh kezaliman dan
kesesatan. Ia memilih jalan beribadah kepada Allah dan memisahkan diri dari
kemelut perpolitikan kaum Muslimin saat itu. Putranya Imam Muhammad Al-Baqir
berceriata tentang ayahnya : “Setiap kali
ia mendapatkan nikmat Allah, ia langsung bersujud, setiap kali ia membaca ayat
Al-Qur’an, ia pun bersujud. Disebabkan seringnya ia bersujud tampak bekas sujud
diwajahnya, karena itu pula ia dijuluki as-sajjad (orang yang senang sujud)
”.

Imam Ali Zainal Abidin adalah seorang Sufi, Wali Allah
yang telah mencapai tingkat mukasyafah. Hal ini terbukti ketika Abdul Malik bin
Marwan mengirim surat kepada Hajjaj bin Yusuf as-Saqafi, Panglima Bani Ummayah.
Surat itu berisi : “Jauhkan diriku dari
lumuran dari lumuran darah Bani Abdul Muthalib sebab kulihat  keluarga Abu Sufyan
setelah bergelimang dosa tidak lagi mampu bertahan kecuali dalam waktu yang
tidak lama
”. Surat itu dikirmkan kepada Hajjaj dengan pesan agar
merahasiakannya.

Baca...  Dr Ali Syari’ati Tokoh Pembaruan Islam dari Iran

Namun hal itu dibukakan atau di-kasyf-kan Allah kepada
Imam Ali Zainal Abidin yang kemudian segera menulis surat kepada Abdul Malik
bin Marwan yang berisi : Bismillahirahmanirrahim.
Dari Ali bin Husein. Amma Ba’d. Anda telah menulis surat hari ini, bulan ini
kepada Hajjaj mengenai keamanan kami, Bani Abdul Muthalib. Semoga Allah memberi
balasan sebaik-baiknya untuk anda”.

Surat itu dikirim melalui seorang pelayannya ke
Damaskus tempat Abdul Malik bin Marwan. Khalifah mengetahui persis itu. Setelah
diselidiki, ternyata keberangkatan utusan Imam Ali bin Husein dari Madinah
bertepatan dengan jam dan hari keberangkatan utusannya sendiri menuju kediaman
Hajjaj. Ia akhirnya menyadari bahwa Allah telah mengkasyafkan peristiwa itu
pada Imam Ali Zainal Abidin. Ia pun mengirim hadiah dan sepucuk surat pada Imam
Ali Zainal Abidin agar berkenan mendoakan kebaikan baginya.

Walaupun Imam Ali Zainal Abidin banyak beribadah
kepada Allah, ia tidak pernah mengabaikan masyarakat sekitarnya. Ia selalu
keluar pada malam hari disaat banyak orang tidur lelap dengan memanggul
kantung-kantung terigu untuk dibagi-bagikan pada fakir dan miskin. Ibnu Ishaq
meriwayatkan bahwa : “Pada masa itu
Madinah mengalami kemarau yang panjang sehingga banyak orang kelaparan. Di
malam hari mereka mendapatkan makanan tanpa diketahui dari mana asalnya.
Rahasia aneh yang menjadi buah bibir orang selama beberapa tahun itu baru
terungkap setelah Imam Ali Zinal Abidin wafat, ketika jenazahnya dimandikan
pada punggungnya tampak kulit menebal berwarna kehitam-hitaman bekas beban
berat kantung-kantung terigu yang dipikulnya malam hari untuk dibagikan pada
fakir-miskin
”.

Menurut Imam Ali Zainal Abidin ada tiga macam ibadah
yang dilakukan manusia kepada Allah. Manusia merdeka, beribadah kepada Allah
atas dorongan rasa syukur, bukan karena takut dan bukan karena pamrih. Ibadah
yang dilakukan karena takut belaka adalah ibadah manusia budak, ibadah yang
dilakukan karena pamrih adalah ibadah seorang pedagang dan ibadah yang
dilakukan karena bersyukur itu ialah ibadah manusia merdeka.

Baca...  Menjaga Keaslian Alquran: Peran Pengumpulan dalam Mempertahankan Kebenaran

Imam Ali Zainal Abidin selalu menghindari keterlibatan
dalam pemberontakan terhadap pemerintahan Bani Ummayah. Menurutnya,tindakan
memberontak tidak banyak menguntungkan umat tetapi justru akan menambah banyak
darah yang tertumpah sedang keadilan pemerintah yang didambakan tidak bisa
terwujud dalam kenyataan. Imam Ali Zainal Abidin menyadari bahwa dirinya
berhadapan dengan tirani dan kekuatan sewenang-wenang yang menempatkan dirinya
pada posisi yang sulit mengembangkan potensi umat.

Namun ia selalu berusaha mencari jalan untuk
menghidupkan kembali ajaran Islam dengan penuh kearifan. Salah satu jalan yang
ditempuhnya adalah menyusun doa-doa munajat yang diabadikan dalam bentuk
tulisan berjudul : “As-Sahifah
as-Sajjadiyah
”. Dengan doa-doa tersebut,seorang mukmin dapat bedoa untuk
mengatasi situasi sulit.

Pada tahun 86 H, Khalifah Abdul Malik Marwan meninggal
dunia.Ia digantikan putranya Walid bin Abdul Malik. Ia cemas akan pengormatan
besar umat Islam pada Imam Ali Zainal Abidin akan mengencam kekuasannya. Walid
bin Abdul Malik  melalui saudaranya,
Sulaiman bin Abdul Malik bin Marwan, mengirim seseorang untuk mendekati Imam
Ali Zainal Abidin, kemudian meracunnya secara diam-diam. Ia meninggal dan
dimakamkan di perkuburan Baqi, Madinah dekat pusara pamannya Imam Hasan.

 

2369 posts

About author
KULIAHALISLAM.COM merupakan media berbasis online (paltform digital) yang menyebarkan topik-topik tentang wawasan agama Islam, umat Islam, dinamika dunia Islam era kontemporer. Maupun membahas tentang keluarga, tokoh-tokoh agama dan dunia, dinamika masyarakat Indonesia dan warga kemanusiaan universal.
Articles
Related posts
Artikel

UMKM Jasa Katering Aqiqah: Solusi Praktis untuk Ibadah Aqiqah

2 Mins read
Layanan Katering Aqiqah Semakin Populer Menyambut kelahiran buah hati dengan aqiqah menjadi salah satu bentuk ibadah yang dianjurkan dalam Islam. Kini, banyak…
Artikel

Daftar HP Suport NFC 2024: Pilihan Terbaik untuk Kemudahan Transaksi Digital

2 Mins read
NFC (Near Field Communication) semakin menjadi fitur yang wajib ada di smartphone modern. Teknologi ini memungkinkan pengguna untuk melakukan berbagai aktivitas tanpa…
Artikel

Kenapa Jasa Anti Rayap Diperlukan?

2 Mins read
  Kami Pest Control Indonesia dengan Brand UniPest menawarkan layanan jasa anti rayap untuk melindungi bangunan dari serangan rayap. Rayap merupakan hama yang dapat…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights