Artikel

Apakah Basmalah Merupakan Ayat Alqur’an?

3 Mins read

Oleh: Yusrina Salma*

KULIAHALISLAM.COM – Sebelum menuju ke pembahasan lebih lanjut mengenai apakah basmalah merupakan ayat dari Alqur’an atau bukan, perlu diketahui bahwa basmalah tertulis sebanyak 144 kali di dalam Alqur’an sesuai dengan jumlah surah yang ada dalam Alqur’an, meskipun di awal surah At-Taubah tidak terdapat basmallah. 

Hal tersebut dapat terjadi sebab di pertengahan surah An-Naml tepatnya pada ayat ke-30 terdapat basmalah yang mana basmalah dalam surah An-Naml ayat 30 ini, telah disepakati oleh seluruh ulama bahwa ia merupakan bagian dari ayat tersebut dan merupakan ayat Alqur’an. 

Berdasarkan uraian di atas, maka bahasan yang akan dibahas kali ini bukanlah basmallah yang terdapat dalam surah An-Naml, namun yang akan dibahas adalah pendapat para ulama mengenai basmalah dalam Alqur’an pada konteks apakah basmallah merupakan ayat dari surah Al-Fatihah atau ayat dari setiap surah dalam Al-Qur’an.

Sebab basmalah tertulis disetiap permulaan surah kecuali permulaan surah At-Taubah, dan dalam hal ini para ulama berbeda pendapat dan akan diuraikan sebagai berikut:

Pendapat pertama datang dari imam Syafi’I, beliau perpendapat bahwa basmallah merupakan ayat dari surah Al-Fatihah dan ayat dari setiap surah dalam Alqur’an. adapun beberapa dalil yang memperkuat pendapat tersebut yaitu sebagai berikut.

Dalil berupa hadis sebagai berikut: “Dari abu Hurairah RA dari nabi Muhammad SAW bahwasanya beliau bersabda, “jika kalian membaca alhamdulillahirabbil’alamin, maka bacalah bismillahirrahmanirrahim. Sebab Al-Fatihah merupakan induk Alquran, Induk Kitab dan As-Sab’ul matsani, dan basmalah merupakan salah satu ayat dari ayat-ayatnya (Al-Fatihah).” 

Hadis dari Ibnu Abbas RA bahwasanya Rasulullah Saw membuka salat dengan membaca bismillahirrahmanirrahim. 

Hadis dari Anas RA ia berkata, “ketika Rasulullah berada di antara kami pada suatu hari ketika beliau tidur sejenak, kemudian beliau mengangkat kepalanya dengan tersenyum, kemudian kami bertanya “apa yang membuat engkau tersenyum wahai Rasulullah?” Kemudian beliau menjawab; “telah diturunkan padaku sebuah surah”, kemudian beliau membaca basmallah dan langsung dilanjut membaca surah Al-Kautsar.”

Baca...  Tradisi Ma'balla, Makan dengan Alas Daun Jati di Kaluppini Enrekang Sulawesi Selatan

Dari dalil ketiga ini dapat diambil kesimpulan bahwa basmalah merupakan ayat dari surah Al-Fatihah dan juga merupakan ayat dari setiap surah, sebab nabi membacanya dalam surah Al-Kautsar seperti yang terdapat pada hadis tersebut. 

Para ulama Syafi’iyyah juga menggunakan dalil aqli untuk memperkuat pendapat mereka, dalil tersebut yaitu bahwasanya basmallah ditulis pada awal surah Al-Fatihah dan awal dari setiap surah kecuali pada awal surah At-Taubah dalam mushaf Al-Imam, yang mana dalam penyusunan mushaf tersebut para sahabat sangat berusaha keras untuk tidak menuliskan segala sesuatu yang bukan bagian dari Alqur’an kedalam mushaf. 

Maka dengan ditulisnya basmallah pada awal surah Al-Fatihah dan awal setiap surah kecuali awal surah At-Taubah dalam mushaf Al-Imam menunjukkan bahwa basmallah merupakan ayat dari surah Al-Fatihah dan juga merupakan ayat dari salah satu surah dalam Alqur’an. 

Pendapat yang kedua datang dari imam Malik, ia berpendapat bahwasanya basmalah bukan merupakan ayat dari surah Al-Fatihah dan juga bukan merupakan ayat dari setiap surah dalam Alqur’an. 

Beberapa dalil yang memperkuat pendapatnya yaitu sebagai berikut: 

Dalil yang pertama adalah hadis dari Sayyidah Aisyah RA bahwasanya Rasulullah SAW membuka salat dengan takbir dan membaca alhamdulillahirabbil’alamin. 

Dalil yang kedua adalah hadis dari Anas RA ia berkata, “aku salat di belakang Rasulullah SAW, Abu Bakar, Umar bin Khattab dan Utsman mereka mereka membuka atau mengawali salat dengan Alhamdulillahirabbila’lamin. 

Imam Malik juga berpendapat bahwa penulisan basmallah di awal surah hanya sebatas untuk mencari barokah serta menjalankan perintah untuk mengawali suatu kegiatan atau perbuatan dengan basmallah. 

Dalil-dalil tersebut merupakan dasar yang dipakai oleh imam Malik untuk memperkuat pendapatnya bahwasanya basmallah bukan merupakan bagian dari Alqur’an. 

Baca...  Memberikan Dukungan Kepada Palestina Berarti Menyelamatkan Umat Manusia

Pendapat yang ketiga merupakan pendapat imam Hanifah, beliau berpendapat bahwa basmalah merupakan sebuah ayat sempurna dari Alqur’an yang diturunkan sebagai pemisah antar surah dan bukan merupakan ayat dari Al-Fatihah. 

Beberapa argumen yang menjadi dasar dari pendapat-pendapat imam abu Hanifah yaitu: 

Ulama-ulama Hanafiyah berpendapat bahwasanya dengan ditulisnya basmalah dalam mushaf sudah menunjukkan bahwa basmalah merupakan bagian dari Alqur’an, namun tidak menunjukkan bahwa basmallah merupakan ayat dari suatu surah tertentu.

Kemudian dengan adanya hadis-hadis yang menyatakan bahwa basmalah tidak dibaca secara lantang dalam salat bersama dengan surah Al-Fatihah menunjukkan bahwa basmallah bukan merupakan ayat dari surah Al-Fatihah. 

Lalu dalil yang mendukung argumen mereka bahwa basmalah merupakan ayat yang diturunkan sebagai pemisah antar surah adalah hadis yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA bahwasanya Rasulullah SAW tidak mengetahui pemisah antar surah hingga turun kepadanya basmalah. 

Dari pemaparan di atas yang berisi perbedaan pendapat para ulama mengenai basmalah beserta dalil-dalil yang memperkuat masing-masing pendapat mereka.

Maka dapat disimpulkan bahwa dari tiga pendapat tersebut ada dua pendapat yang saling berlawanan yaitu pendapat imam Syafi’i yang menyatakan bahwa basmalah adalah ayat dari surah Al-Fatihah dan juga merupakan ayat dari setiap surah dalam Alqur’an, 

Dan pendapat imam Malik bahwasanya basmalah bukanlah ayat dari Al-Fatihah dan bukan merupakan bagian dari Alqur’an. Dilihat dari tiga pendapat tersebut maka dapat disimpulkan pendapat yang paling unggul dari tiga pendapat di atas adalah pendapat imam Abu Hanifah sebab pendapat ini adalah pendapat paling tengah antara dua pendapat yang saling bertentangan. Penjelasan di atas bersumber dari kitab Rawai’ul Bayan karya Syekh ‘Ali As-shobuni.

*) Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

Baca...  Muhammad Husain Haekal Intelektual Kontemporer Menulis Sejarah Nabi Secara Ilmiah dan Modern

Editor: Adis Setiawan

  

2366 posts

About author
Merupakan media berbasis online (paltform digital) yang menyebarkan topik-topik tentang wawasan agama Islam, umat Islam, dinamika dunia Islam era kontemporer. Maupun membahas tentang keluarga, tokoh-tokoh agama dan dunia, dinamika masyarakat Indonesia dan warga kemanusiaan universal.
Articles
Related posts
Artikel

Tidak Bisa Mengetik di Word karena "Selection is Locked", Ini Solusinya!

2 Mins read
Kompak – Salah satu masalah yang sering ditemui pengguna Microsoft Word adalah pesan “Selection is Locked” yang muncul saat mencoba mengetik atau…
Artikel

Ingin Rumah Lebih Sejuk? Coba Roster Jogja dari AM Roster

4 Mins read
Mendapatkan rumah yang sejuk merupakan impian bagi setiap orang, terutama di negara tropis seperti Indonesia. Salah satu cara untuk menciptakan suhu udara…
Artikel

Sekolah Bisnis Online dan Konsultan Feasibility Study: Meningkatkan Kualitas Bisnis di Era Digital

4 Mins read
Pendahuluan Di era digital yang terus berkembang, memulai dan mengelola bisnis bukan lagi hal yang sulit. Teknologi internet memberikan akses ke berbagai…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights