Fenomena Terjadinya Hari Kiamat

Belum usai perang Palestina vs Israel, dunia sekarang dikagetkan dengan berita terjadinya hari kiamat besok tanggal 29 sejak tulisan ini di buat, oleh seorang peramal asal India bernama Kushal Kumar.



Melansir dari laman detikhikmah (https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-7411840/peramal-india-prediksi-kiamat-29-juni-2024-begini-menurut-al-quran), peramal asal India, Kushal Kumar, memprediksi kiamat dan Perang Dunia III akan terjadi pada 29 Juni 2024. 

Benarkah? “Selasa, 18 Juni 2024 mempunyai stimulus planet terkuat untuk memicu WW3 (Perang Dunia III) meskipun tanggal 10 dan 29 Juni juga mungkin akan menentukan,” kata Kushal Kumar, dilansir The Daily Star.

Tak hanya itu, Kumar turut membeberkan beberapa pertanda yang diyakini sebagai pemicu datangnya kiamat dan Perang Dunia III. Ia mengatakan adanya tembakan ke Zona Demiliterisasi (DMZ) antara Korea Utara dan Selatan ketika pasukan dari utara menyeberang ke DMZ pada hari Minggu. Kumar juga menyebutkan soal konflik di Israel.

Memang, keyakinan Islam tentang terjadinya kiamat sudah final, dalam arti tidak dapat ditawar ulang. Karena merupakan satu rukun iman. Dengan kata lain, bahwa siapa pun yang mengingkarinya, secara akidah internal keagamaan ia adalah kafir.

Bagaimana tidak! Lebih dari 100 ayat, Allah SWT menegaskan kejadian kiamat dalam Alqur’an. Bahkan dapat dikatakan bahwa kandungan pokok Alqur’an adalah untuk mempercayai kiamat. 

Demikian juga misi utama para Rasul tidak lain hanya untuk memperingatkan manusia akan kehidupan setelah kiamat. Maka, keyakinan terhadap kiamat sudah menjadi nafas bagi orang-orang yang percaya (mukmin).

Namun demikian, mengenai terjadinya kiamat kita tidak ada yang tahu, meskipun sudah ada gambaran mengenai bagaimana kiamat itu terjadi di dalam Alqur’an. Karena kepastian hari kiamat bukan menjadi urusan manusia, melainkan urusan Allah.

Dalam hal ini, manusia hanya diberikan informasi perihal mengenai tanda-tanda kedatangan hari kiamat. Dengan demikian, jika hari ini ada orang ngomong soal waktu terjadinya kiamat, maka sudah pasti dia mengada-ada, alih-alih mencari nama panggung.

Sekilas tentang Hari Kiamat


Sudah mafhum bahwa Alqur’an sebagai sumber pedoman hidup manusia, terlebih bagi umat Islam, telah memberikan perhatian yang sangat besar kepada hari kiamat. Karena Allah SWT menurunkan Alqur’an dalam rangka memberikan rahmat bagi alam semesta. Perhatian yang sangat besar terhadap kiamat dinyatakan langsung oleh Allah SWT dengan menjadikan kiamat sebagai nama sebuah surat khusus, yakni Surat Al-Qiyamah.

Tak berhenti di sini, Allah SWT juga banyak mempergunakan tema-tema kiamat sebagai sumpah-sumpah-Nya. Banyak juga nama-nama surat lain yang menjelaskan sifat-sifat dan fenomena-fenomena kiamat tersebut, seperti surat Al-Waqi’ah, Al-Haqqah, Al-Ma’arij, At-Takwir, Al-Infithar, Al-Insyiqaq, Al-Buruj, Al-Bayyinah, Al-Zalzalah dan Al-Qari’ah.

Alqur’an menceritakan banyak kisah-kisah kehidupan serta peristiwa-peristiwa yang menakjubkan untuk memberi peringatan kepada manusia. Dan Alqur’an pun telah memberitahukan kepada manusia bahwa alam semesta ini akan sampai kepada titik akhirnya, yaitu kehancuran (kiamat). Dalam Surat Al-Hajj ayat 7 Allah Swt. berfirman:

وَّاَنَّ السَّاعَةَ اٰتِيَةٌ لَّا رَيْبَ فِيْهَا ۙ وَاَنَّ اللّٰهَ يَـبْعَثُ مَنْ فِى الْقُبُوْرِ

Artinya: “Dan sungguh, (hari) Kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya; dan sungguh, Allah akan membangkitkan siapa pun yang di dalam kubur.” (QS. Al-Hajj [22]: 7).

Dari sini, tak keliru jika dikatakan bahwa segala yang berawal pasti akan berakhir, baik manusia, tumbuhan, hewan, alam semesta, maupun malaikat akan mati, kecuali hanya Allah saja tidak berawal dan tidak berakhir. Demikian juga waktu yang ditetapkan mulai dari bentuk keindahan kemegahan alam ini, maupun bentuk yang kurang indah dari alam ini, semuanya akan hancur merata.

Prof. Quraish Shihab mengatakan, hari kiamat adalah hari di mana terdengarnya suara yang memekakkan telinga, mata, hati dan pikiran manusia. Suara tersebut tidak seperti biasanya yang sering didengar oleh manusia. Pada saat itulah terjadi ketakutan dan kekalutan yang luar biasa yang dirasakan oleh makhluk hidup terutama manusia.

Lalu kapan terjadinya Hari Kiamat ?


Penjelasan mengenai hari kiamat terbagi menjadi dua yaitu Kiamat Kecil dan Besar. Adapun Kiamat Kecil adalah maut. Setiap orang yang mati, berarti telah terjadilah kiamatnya dan telah datanglah ajalnya.

Dalam sahih Bukhari dan sahih Muslim dari Aisyah Ra, dikatakan bahwa beberapa orang Badui datang kepada Nabi Muhammad SAW untuk bertanya tentang Hari Kiamat. 

Lalu beliau melihat orang yang terkecil di antara mereka dan bersabda, “Seandainya ia ini berumur panjang, ia tidak mendapatkan masa tuanya sampai kiamat kalian terjadi.”
Sementara itu Kiamat Besar adalah waktu berkumpulnya orang-orang terdahulu dan belakangan (seluruh manusia) di satu tempat, dan hanya Allah saja yang mengetahui waktunya. 

Dengan kata lain, mengenai waktunya tidak ada yang mengetahui kecuali Allah SWT Bukankah di dalam hadis Jibril disebutkan ketika ia bertanya kepada Rasulullah SAW tentang tanda-tanda kiamat, dan Rasulullah pun bersabda, “Bahwa orang yang ditanya itu tidak lebih tahu dari yang bertanya.”

Dalam Alqur’an Surat Al-A’raf ayat 187 Allah Swt. berfirman:

يَسْئَـــلُوْنَكَ عَنِ السَّاعَةِ اَيَّانَ مُرْسٰٮهَا ۗ قُلْ اِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّيْ ۚ لَا يُجَلِّيْهَا لِوَقْتِهَاۤ اِلَّا هُوَ ۘ ثَقُلَتْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ ۗ لَا تَأْتِيْكُمْ اِلَّا بَغْتَةً ۗ يَسْــئَلُوْنَكَ كَاَنَّكَ حَفِيٌّ عَنْهَا ۗ قُلْ اِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللّٰهِ وَلٰـكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ

Artinya: “Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang Kiamat, “Kapan terjadi?” Katakanlah, “Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu ada pada Tuhanku; tidak ada (seorang pun) yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain Dia. (Kiamat) itu sangat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi, tidak akan datang kepadamu, kecuali secara tiba-tiba.” Mereka bertanya kepadamu seakan-akan engkau mengetahuinya. Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya pengetahuan tentang (hari Kiamat) ada pada Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS. Al-A’raf [7]: 187).

Senada dengan apa yang juga disampaikan oleh Ibn Rajab Al Hambali dalam kitab Jami’ul Ulum wal Hikam tentang kejadian Hari Kiamat. Katanya:

لا تقوم الساعة حتي يصير العلم جهلا والجهل علما وهذا كله من انقلاب الحقائق في أخر الزمان وانعكاس الأمور

Artinya: “Kiamat tidak akan terjadi hingga ilmu (yang benar) dianggap sebagai kebodohan dan kebodohan dianggap sebagai ilmu. Itu semua terjadi di akhir zaman, saat parameter kebenaran berubah dan semua hal diputarbalikkan hakikatnya.”

Sebagai penutup, sebenarnya hikmah diberitahukannya fenomena, tanda-tanda dan petunjuk datangnya hari akhir kepada manusia adalah sebagai peringatan kepada mereka yang lalai dan mendorong mereka agar senantiasa memelihara diri dengan bertaubat serta kembali kepada Allah. 

Oleh karena itu, setiap manusia harus kembali kepada Allah, bertaubat kepada Allah agar mengetahui bahwa tujuan hidup manusia adalah senantiasa beribadah kepada Allah SWT. Wallahu a’lam bisshawaab.

*) Alumni PP Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo dan PP Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Penulis juga kontributor tetap di E-Harian Aula digital daily news Jatim.

Salman Akif Faylasuf

Salman Akif Faylasuf. Alumni Ponpes Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo, Situbondo. Sekarang nyantri di Ponpes Nurul Jadid, sekaligus kader PMII Universitas Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo.

Post a Comment

Previous Post Next Post

Iklan Post 2

نموذج الاتصال